Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Social Disclosure Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.
melakukan dan mengungkapkan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Sitepu 2008 menemukan hasil bahwa ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran
perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama atau simultan memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam
laporan tahunan. Sitepu juga menemukan bahwa tingkat leverage dan ukuran perusahaan secara statistik tidak berpengaruh terhadap jumlah pengungkapan
sosial dalam laporan tahunan.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi kepentingannya sendiri, tapi juga harus memberikan manfaat
bagi stakeholdernya pemegang saham , kreditor, supplier, konsumen, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain. Gray,Kouhy dan Adams 1994,
p.53 dalam Chairiri 2008 menyatakan: kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada stakeholder, dan
dukungan tersebut harus dicari, sehingga aktivitas perusahaan adalah untukmencari dukungan tersebut. Makin powerfull stakeholder, makin
besar usahan perusahaan untuk beradaptasi .Pengungkapan sosial dianggap sebagai media komunikasi antara perusahaan dengan stakeholdernya.
Publik sebagai salah satu stakeholder juga wajib mengetahui tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh suatun perusahaan. Sebagai salah satu
stakeholder, peran publik sebagai pemegang saham bisa menjadi salah satu dorongan perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial
yang dilakukan perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham oleh publik dalam
Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Social Disclosure Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.
suatu perusahaan, maka semakin besar pula tanggung jawab perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya.
Teori keagenan memprediksi bahwa bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena
biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat leverage rasio hutang ekuitas semakin besar
kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Oleh karena itu perusahaan
dengan leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Pendapat
lain mengatakan bahwa semakin tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan
berusaha melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba masa depan. Donovan dan Gibson 2000 menyatakan bahwa berdasarkan teori
legitimasi, salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah bahwa ketika perusahaan memiliki
tingkat laba yang tinggi, perusahaan manajemen menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan
perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca ”good news” kinerja perusahaan, misalnya
dalam lingkup sosial. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai hubungan yang negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan.
Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Social Disclosure Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.
Teori agensi menyatakan bahwa semakin besar suatu perusahaan, maka biaya keagenan yang muncul juga semakin besar. Untuk mengurangi biaya
keagenan tersebut, perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas. Umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan
kualitas ungkapan sukarela. Alasan yang mendasarinya adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam publikasi
laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang perusahaan.
Berikut adalah kerangka konseptual mengenai pengaruh struktur kepemilikan, financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur
perusahaan, terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan dan lembaga keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan teori, dan hasil penelitian terdahulu maka dari kerangka konseptual dapat dibentuk suatu hipotesis, dimana struktur kepemilikan,
financial leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan, berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dalam laporan keuangan tahunan
Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Social Disclosure Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
.
B. Hipotesis Penelitian