Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Social Disclosure Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.
Fungsi lembaga keuangan pada dasarnya adalah sebagai perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Bagi
masyarkat yang kelebihan dana, dapat menyimpan uangnya dalam bentuk giro, tabungan,deposito, atau bentuk simpanan lainnya. Sebaliknya masyarakat yang
kekurangan dana dapat meminjam uang di lembaga-lembaga keuangan dalam bentuk kredit.
2. Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The
Triple Bottom Line in 21st Century Business 1998, karya John Elkington. Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni
economic growth, environmental protection, dan social equity, yang digagas the World Commission on Environment and Development WCED dalam
Brundtland Report 1987, Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P, singkatan dari profit, planet dan people.
Tamam Achda 2007 mengartikan CSR sebagai komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial,
ekonomi, dan lingkungan, serta terus menerus menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya. Meskipun
laba dan kesempatan kerja tetap memiliki arti penting, tetapi dewasa ini terdapat banyak faktor yang memberikan kontribusi pada penilaian kinerja sosial sebuah
perusahaan, termasuk di antaranya memberikan kesempatan kerja yang sama;
Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Social Disclosure Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.
menghargai perbedaan budaya para karyawan; merespons masalah-masalah linghkungan hidup; menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat; dan
memproduksi produk-produk bermutu tinggi yang aman untuk digunakan. ISO 26000 mengenai Guidance on Social Responsibility juga memberikan
definisi CSR. Meskipun pedoman CSR Internasional ini baru akan ditetapkan tahun 2010, draft pedoman ini bisa dijadikan rujukan. Menurut ISO 26000, CSR
adalah : tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari
keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis
yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan
dengan hukum yang berlaku yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh draft
3, 2007. Tujuh isu pokok dalam masalah CSR jika dikaitkan dengan ISO 26000
adalah : a.
pengembangan masyarakat, b.
konsumen, c.
praktek kegiatan institusi yang sehat, d.
lingkungan, e.
ketenagakerjaan, f.
hak asasi manusia, g.
organizational governence governence organisasional Pengertian lain mengenai CSR dikemukakan oleh Baker 2007. Baker
menyatakan,” Tanggung jawab sosial adalah bagaimana cara perusahaan mengelola proses bisnisnya untuk menghasilkan segala hal yang positif yang
berpengaruh terhadap lingkungannya.”. Pengertian CSR menurut Baker tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan CSR bukan saja hanya untuk melepas kewajiban
terhadap peraturan saja, tapi harus menjadi bagian dari budaya perusahaan. CSR
Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Social Disclosure Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.
bukan hanya untuk menaikkan image perusahaan, tetapi sebagai bagian operasi non keuangan dari perusahaan.
Dauman dan Hargreaves 1992 dalam Hasibuan 2001 menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan dapat dibagi menjadi tiga level sebagai
berikut: a . Basic responsibility BR
Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang pertama dari suatu perusahaan, yang muncul karena keberadaan perusahaan tersebut seperti;
perusahaan harus membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level ini
tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat serius. b. Organization responsibility OR
Pada level kedua ini menunjukan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan ”Stakeholder” seperti pekerja, pemegang saham,
dan masyarakat di sekitarnya. c. Sociental responses SR
Pada level ketiga, menunjukan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaan dapat
tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam lingkungannya secara keseluruhan.
Di Indonesia, debut CSR semakin menguat terutama setelah dinyatakan dengan tegas dalam UU PT No.40 Tahun 2007 .Disebutkan bahwa PT yang
menjalankan usaha di bidang danatau bersangkutan dengan sumber daya alam
Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Social Disclosure Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.
wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan Pasal 74 ayat 1. Peraturan lain yang menyentuh CSR adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal. Pasal 15 b menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.” Peraturan
tentang CSR yang relatif lebih terperinci adalah UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN. UU ini kemudiaan dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri Negara
BUMN No.4 Tahun 2007 yang mengatur mulai dari besaran dana hingga tatacara pelaksanaan CSR. Seperti kita ketahui, CSR milik BUMN adalah Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Dalam UU BUMN dinyatakan bahwa selain mencari keuntungan, peran BUMN adalah juga memberikan bimbingan
bantuan secara aktif kepada pengusaha golongan lemah, koperasi dan masyarakat. Selanjutnya, Permen Negara BUMN menjelaskan bahwa sumber dana PKBL
berasal dari penyisihan laba bersih perusahaan sebesar 2 persen yang dapat digunakan untuk Program Kemitraan ataupun Bina Lingkungan. Peraturan ini
juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang berhak mendapat pinjaman adalah pengusaha beraset bersih maksimal Rp 200 juta atau beromset paling banyak Rp 1
miliar per tahun [Majalah CSR dalam Suharto 2008] Darwin 2004, menyatakan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau
Corporate Social Responsibility CSR, adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengitegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan social
kedalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggunggjawab organisasi di bidang hukum. Darwin 2004 mengatakan bahwa
Anggita Zoraya Marpaung : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Social Disclosure Dalam Laporan Keuangan Tahunan, 2010.