Kecerahan Faktor Fisik yang Mempengaruhi Keberadaan Fitoplankton 1. Suhu

Kecerahan ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Nilai ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan, dan padatan tersuspensi serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran Effendi, 2003.

2.5.3. Derajat Keasaman pH

Air dapat bersifat asam atau basa tergantung pada besar kecilnya pH air atau besarnya konsentrasi ion hidrogen di dalam air. Perairan dengan tingkat kesuburan yang tinggi dan tergolong produktif memiliki kisaran pH antara 6-9 karena dapat mendorong proses pembongkaran bahan organik yang ada dalam perairan menjadi mineral-mineral yang dapat diasimilasikan oleh fitoplankton Odum, 1993. Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7-8,5 Effendi, 2003. Pada umumnya alga biru lebih menyukai pH netral sampai basa dan respon pertumbuhan negatif terhadap asam pH6. Pada kisaran pH 4,5-8,5 dapat mendukung keanekaragaman jenis Chrysophyta sedangkan diatom pada kisaran pH yang netral Weitzel, 1979. Aktivitas biologis seperti fotosintesis dan respirasi organisme serta keberadaan ion-ion dalam perairan dapat mempengaruhi nilai pH. Perubahan pH akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan aktivitas organisme serta secara tidak langsung mempengaruhi keberadaan unsur hara yang ada di perairan.

2.5.4 Oksigen Terlarut DO

Oksigen terlarut DO selalu merupakan hal paling utama yang harus diukur dalam menetukan sifat biologis sungai atau danau Saeni, 1989. Oksigen terlarut juga dapat digunakan sebagai petunjuk kualitas air Odum, 1993. Kadar oksigen yang terlarut di perairan bervariasi tergantung pada suhu, salinitas dan tekanan atmosfer. Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian dan musiman tergantung pada pencampuran, dan pergerakan massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi dan limbah yang masuk ke dalam air Effendi, 2003. Menurut Saeni 1989, faktor-faktor yang dapat mengurangi besarnya jumlah oksigen terlarut dalam perairan antara lain respirasi hewan dan tumbuhan air, proses penguraian bahan organik, suhu air yang relatif tinggi, reduksi oleh gas-gas melalui pembentukan gelembung-gelembung gas yang keluar dari air dan aliran air tanah ke dalam danau. Makhluk yang tinggal di dalam air baik hewan maupun tumbuhan bergantung kepada oksigen terlarut ini untuk mempertahankan hidupnya. Kandungan oksigen terlarut di perairan tawar berkisar antara 8 mgliter pada suhu 25 o C. Kadar oksigen terlarut di perairan alami biasanya kurang dari 10 mgliter Effendi, 2003.

2.6. Unsur Karbon

Atmosfer bumi mengandung karbondioksida dengan persentase yang relatif kecil, yakni sekitar 0,033 Cole, 1988 dalam Effendi, 2003. Akan tetapi, dari tahun ke tahun kadar karbondioksida memperlihatkan kecenderungan peningkatan sebagai hasil dari penggundulan hutan dan pembakaran bahan bakar