Unsur Karbon TINJAUAN PUSTAKA
fosil, misalnya minyak bumi dan batu bara. Sekitar setengah dari karbondioksida yang merupakan hasil pembakaran ini berada di atmosfer dan setengahnya lagi
tersimpan di perairan dan digunakan dalam proses fotosintesis oleh diatom dan alga laut lain. Hasil fotosintesis di bumi 88 merupakan sumbangan dari alga di
perairan Effendi, 2003. Karbon yang terdapat di atmosfer dan perairan diubah menjadi karbon
organik melalui proses fotosintesis, kemudian masuk kembali ke atmosfer melalui proses respirasi dan dekomposisi yang merupakan proses biologis makhluk hidup
Gambar 2. Karbon ini dapat berubah menjadi bahan organik yang berupa bahan bakar fosil atau menjadi bahan anorganik, misalnya batuan karbonat melalui
proses kimia yang berlangsung sangat lama.
Gambar 2. Siklus Karbon sumber: www.wikipedia.com Meskipun persentase karbondioksida di atmosfer relatif kecil, akan tetapi
keberadaan karbondioksida di perairan relatif banyak, karena karbondioksida memiliki sifat kelarutan yang tinggi Jeffries dan Mills, 1996 dalam Effendi
2003. Karbondioksida yang terdapat di perairan berasal dari berbagai sumber, yaitu sebagai berikut Effendi, 2003:
1. Difusi dari atmosfer
Karbondioksida yang terdapat di atmosfer mengalami difusi secara langsung ke dalam air.
2. Air hujan
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi secara teoritis memiliki kandungan karbondioksida sebesar 0,55 - 0,60 mgliter berasal dari karbon
dioksida yang terdapat di atmosfer. 3.
Air yang melewati tanah organik Tanah organik yang mengalami dekomposisi mengandung relatif banyak
karbondioksida sebagai hasil proses dekomposisi. Karbondioksida hasil dekomposisi ini akan larut ke dalam air.
4. Respirasi tumbuhan, hewan dan bakteri aerob maupun anaerob
Respirasi tumbuhan
dan hewan
mengeluarkan karbondioksida.
Dekomposisi bahan organik pada kondisi aerob menghasilkan karbon dioksida sebagai salah satu produk akhir. Demikian juga dekomposisi
anaerob karbohidrat pada bagian dasar perairan akan menghasilkan karbondioksida sebagai produk akhir.
Perairan tawar alami yang memiliki pH 7-8 biasanya mengandung ion bikarbonat 500 mgliter dan hampir tidak pernah kurang dari 25 mgliter. Ion ini
mendominasi sekitar 60 - 90 bentuk karbon anorganik total di perairan McNeely et al., 1979.
Kadar karbondioksida di perairan dapat mengalami pengurangan bahkan hilang akibat proses fotosintesis, evaporasi, dan agitasi air. Perairan yang
diperuntukkan bagi kepentingan perikanan sebaiknya mengandung kadar karbondioksida bebas 5 mgliter. Kadar karbon dioksida bebas sebesar 10
mgliter masih dapat ditolerir oleh organisme akuatik, asal disertai dengan kadar oksigen yang cukup. Sebagian besar organisme akuatik masih dapat bertahan
hidup hingga kadar karbondioksida bebas mencapai 60 mgliter Boyd, 1988 dalam Effendi, 2003.