Analisis Data Fitoplankton Analisis Data

Untuk mengetahui keanekaragaman fitoplankton yang ada di dalam suatu komunitas digunakan persamaan indeks Shannon-Wiener sebagai berikut Odum,1993: Keterangan: H’: indeks keanekaragaman Shannon-Wiener Pi : kelimpahan relatif niN N : jumlah total individu ni : jumlah individu semua jenis ke-i Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener ini dapat dikategorikan seperti tersaji pada Tabel 1 sebagai berikut Nugroho, 2006: Tabel 1. Beberapa Kriteria Kualitas Air Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener No Indeks Keanekaragaman Kualitas Perairan I 3 1 – 3 1 Air bersih Setengah tercemar Tercemar berat II 3,0 – 4,0 2,0 – 3,0 1,0 – 2,0 Tercemar sangat ringan Tercemar ringan Setengah tercemar III 2,0 2,0 – 1,0 1,5 – 1,0 1,0 Tidak tercemar Tercemar ringan Tercemar sedang Tercemar berat Menurut Odum 1993, kriteria kualitas air berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon- Wiener yaitu, bila H’1 menunjukkan bahwa komunitas biota di dalam perairan tidak stabil atau kualitas air tercemar. Nilai 1H’3 menunjukkan bahwa stabilitas komunitas biota sedang atau kualitas air tercemar sedang dan nilai H’3 menunjukkan bahwa stabilitas komunitas dalam kondisi prima stabil atau kualitas air bersih. b. Indeks Keseragaman E’ Indeks keseragaman digunakan untuk menunjukkan sebaran fitoplankton dalam suatu komunitas. Indeks keseragaman dihitung menggunakan formula dari Shannon-Wiener Odum, 1993, sebagai berikut: E = Keterangan: E : Indeks keseragaman H’ : Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener Hmaks : ln S indeks keanekaragaman maksimum S : Jumlah genus yang ditemukan Nilai indeks keanekaragaman berkisar antara 0-1. Semakin kecil nilai E menunjukkan semakin kecil pula keseragaman populasi fitoplankton, artinya penyebaran jumlah individu tiap genus tidak sama dan ada kecenderungan bahwa suatu genus mendominasi populasi tersebut. Sebaliknya semakin besar nilai E, maka populasi menunjukkan keseragaman, yaitu bahwa jumlah individu setiap genus dapat dikatakan sama atau tidak jauh berbeda Odum, 1993. c. Indeks Dominansi C Untuk melihat dominansi jenis tertentu pada suatu populasi digunakan indeks dominansi Simpson Odum, 1993, sebagai berikut: C = Keterangan: C : Indeks dominansi Simpson ni : Jumlah individu jenis ke-i N : Jumlah total individu S : Jumlah genus Nilai C berkisar antara 0-1. Apabila nilai C mendekati 0 berarti hampir tidak ada individu yang mendominasi dan biasanya diikuti dengan nilai E yang besar mendekati 1, sedangkan apabila nilai C mendekati 1 berarti terjadi dominansi jenis tertentu dan dicirikan dengan nilai E yang lebih kecil atau mendekati 0 Odum, 1993.

3.5.2. Analisis Data Karbondioksida dan Nitrogen

Data karbondioksida dan nitrogen yang didapat kemudian dianalisis menggunakan korelasi sederhana untuk mengetahui hubungan karbondioksida dan nitrogen dengan diversitas fitoplankton. Pada perhitungan ini yang menjadi variable X adalah nilai kandungan karbondioksida dan nitrogen, sedangkan yang menjadi variable Y adalah kelimpahan fitoplankton.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Diversitas Fitoplankton di Danau Tasikardi

Hasil pengamatan fitoplankton dari empat titik sampel di Danau Tasikardi ditemukan 16 jenis fitoplankton dengan jumlah total 728 individu. Genus yang paling banyak ditemukan adalah Euglena. Hal ini dapat dilihat dari jumlah total fitoplankton yang ditemukan di Danau Tasikardi yaitu mencapai 53,43 gambar 4. Tabel 2. Genus dan Jumlah Fitoplankton yang ditemukan di Danau Tasikardi No Genus Jumlah Jumlah total TS 1 TS 2 TS 3 TS 4 1 Crucygenia 1 1 0,137363 2 Merismopedia 14 9 4 1 28 3,846154 3 Sp 1 9 8 5 22 3,021978 4 Euglena 22 179 89 99 389 53,43407 5 Volvox 68 27 55 55 205 28,15934 6 Microspora 3 2 5 0,686813 7 Mesotaenium 11 14 25 3,434066 8 Anacystis 1 2 3 0,412088 9 Cladophora 7 7 0,961538 10 Actinoptychus 3 3 0,412088 11 Stephanodiscus 2 3 1 6 0,824176 12 Chlamidomonas 4 3 4 11 1,510989 13 Nostoc 4 1 2 7 0,961538 14 Navicula 1 1 0,137363 15 Spirogyra 1 1 0,137363 16 Microcystis 7 7 14 1,923077 Jumlah 135 215 186 192 728 100