Pengertian Modal Kerja LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Modal Kerja

Sebelum dikemukakan pengertian modal kerja, terlebih dahulu dikemukakan tentang konsep pengelolaan. Kata “pengelolaan” dapat dikaitkan dengan istilah manajemen yang menurut Kamus Ilmiah Populer berarti: pengelolaan usaha; kepengurusan atau ketatalaksanaan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang diinginkan direksi. 1 Adapun menurut Kamus Istilah Ekonomi, diungkapkan bahwa “pengelolaan” merupakan autorisasi pimpinan puncak atau menengah yang meliputi kombinasi dua bidang kebijaksanaan dan administrasi dalam arti untuk mencapai tujuan perusahaan. 2 Sejalan dengan pengertian–pengertian di atas, konsep “pengelolaan” dalam lingkup Bank Syariah, kata tersebut terkait dengan istilah dalam bahasa Arab dengan sebutan idarah. Dalam konteks ini, kata idarah pengelolaan adalah sebagai alat untuk merealisasikan tujuan umum. Yaitu suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan 1 Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer Surabaya: Gitamedia Press, 2006, h.295. 2 Win’s Anorga, Kamus Istilah Ekonomi Bandung: M2S, 1994, h.136. dan pengawasan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan dengan unsur- unsur pokok dalam suatu proyek. 3 Dari pengungkapan tentang pengelolaan dari beberapa literatur di atas, dapat ditegaskan bahwa pengelolaan terkait erat dengan aktivitas teratur dari Sumber Daya Manusia dalam lingkup organisasi perusahaan sebagai upaya untuk mencapai tujuan, yang dalam hal ini terkait pula dengan konsep “modal kerja”. Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Menurut Car L. Moore dan Robert K. Jaedicks 1980 mengatakan bahwa modal kerja adalah investasi yang dilakukan perusahaan dalam aktiva lancar yang digunakan untuk operasi perusahaan. Modal kerja juga dapat diartikan sebagai kelebihan aktiva lancar dari kewajiban lancar. 4 Lebih jauh, modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Senada dengan pernyataan di atas, Sutrisno mengungkapkan bahwa “modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan sehari-hari.” 5 3 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari’ah, h. 14. 4 Andra Ilham, “PENGARUH EFEKTIFITAS KOMPONEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA”, diakses pada 20 Maret 2010 dari http:one.indoskripsi.com. 5 Diakses pada 20 Maret 2010 dari http:proposal-skripsi-ekonomi-keuangan.blogspot.com. Dalam perspektif definisi modal kerja bersifat kualitatif dan kuantitatif, lazim dipergunakan pengertian sebagai berikut. 6 1. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih. Definisi ini bersifat kualitatif. Pemahaman demikian, karena definisi tersebut menunjukkan kemungkinan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada utang jangka pendek dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan usaha di masa mendatang. 2. Modal kerja adalah jumlah dari aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto. Adapun definisi secara demikian bersifat kuantitatif. Dipahami demikian, karena definisi ini menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka pendek. Munawir menyebutkan “Modal kerja berarti kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar, sedang untuk modal kerja sebagai aktiva lancar digunakan istilah modal kerja bruto”. 7 Bertitik tolak dari definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas, secara sederhana dapat dikemukakan bahwa, modal kerja didefinisikan sebagai investasi perusahaan dalam aktiva lancar. Aktiva lancar itu sendiri sebagaimana didefinisikan menurut akuntansi adalah aktiva yang harus habis dalam satu kali 6 Jumingan, Analisis Laporan Keuangan Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h.66. 7 S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, cet.XIII, Yogyakarta: Liberty, 2004, h.116. berputar dalam proses produksi, dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang pendek umumnya kurang dari satu tahun. Adapun mengenai pengertian modal kerja dapat dikemukakan tiga konsep modal kerja yang digunakan, yaitu: 1 konsep kuantitatif; 2 konsep kualitatif; 3 konsep fungsional. 8 1. Konsep Kuantitatif Konsep ini menitikberatkan pada kuantitas yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar. Modal kerja yang besar tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang serta tidak mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan. 2. Konsep kualitatif Konsep ini menitikberatkan pada kualitas modal kerja, dimana dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek, yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari pemilik perusahaan. 8 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, h.114-116. Lihat juga Kasmir, Analisa Laporan Keuangan Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h.250-251. Definisi ini bersifat kualitatif, karena: a. Menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya hutang jangka pendek. b. Menunjukkan pula tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek. c. Menunjukkan jaminan kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancarnya. 3. Konsep Fungsional Konsep ini menitikberatkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya seluruh dana perusahaan akan digunakan tetapi tidak semua dana digunakan untuk menghasilkan laba periode ini. Sebagian dana akan digunakan untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin dan alat kantor. Berdasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan di atas, dapat ditegaskan bahwa, pada dasarnya modal kerja meliputi kebijakan manajemen yang berupa: 1. Penentuan besarnya aktiva lancar yang harus dipertahankan atau berapa banyak sumber-sumber keuangan perusahaan yang harus diinvestasikan pada aktiva lancar. 2. Kebijakan yang menyangkut hubungan antara berbagai jenis aktiva dan cara pembiayaannya.

B. Fungsi Modal Kerja