terus meningkat sesuai dengan misi untuk memaksimalkan layanan dan kinerja sehingga menjadi bank syariah kebanggaan anak negeri.
Kendala yang saat ini menghambat perkembangan BNI Syariah antara lain masih kuatnya budaya sistem perbankan lama yang memberikan hasil lebih
pasti berupa bunga, dibanding perbankan syariah yang returnnya tergantung pada hasil yang diterima oleh Bank. Begitupula realitas masyarakat sebagai pengguna
jasa perbankan syariah potensial meskipun secara kuantitas mayoritas muslim, tetapi menjadikan perbankan sebagai gaya hidup belum lekat dan popular.
Untuk mengatasi kendala tersebut antara lain dengan melakukan kegiatan promosi atau seminar-seminar bersama dengan bank syariah lainnya untuk
memberikan penjelasan mengenai bank syariah dan produk-produknya.
B. Visi dan Misi BNI Syariah VISI
Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja dengan menjalankan bisnis sesuai kaidah sehingga insya Allah membawa berkah.
MISI
Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi bank
syariah kebanggaan anak negeri.
C. Tujuan Pendirian BNI Syariah
BNI Syariah didirikan dengan memanfaatkan jaringan BNI konvensional yang ada baik fasilitas ATM maupun kantor cabang BNI konvensional dengan
melalui Syariah Production Counter. Dengan demikian layanan syariah ini selain di Cabang Syariah juga dapat dilayani di Kantor Cabang Konvensional, misalnya
transaksi pembukaan rekening tabungan dan deposito. Tujuan utama manajemen PT BNI dalam pengembangan Bank Syariah
adalah dalam rangka menjadi Universal Banking perlu mengakomodir kebutuhan
masyarakat yang ingin menyalurkan keuangannya melalui perbankan syariah serta sebagai alternatif dalam menghadapi krisis yang mungkin timbul dikemudian hari,
mengingat kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah tidak terkena negatif spread seperti yang dialami oleh Bank-bank konvensional.
D. Produk-produk BNI Syariah
BNI Syariah menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip syariah, seperti jual beli dan bagi hasil serta memiliki beragam produk dan jasa perbankan
yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah. Tentu saja, sebagai produk layanan bersifat jasa tentu masih mempunyai titik-titik persamaan dengan sistem
pelayanan dalam perbankan konvensional pada umumnya. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi BNI Syari’ah menyangkut
berbagai komponen perbankan yang secara oprasional berkaitan dengan sumber
daya yang tersedia. Tentu saja bukan hanya terkait kesediaan modal kerja, melainkan juga kemampuan SDM BNI Syari’ah dalam menguasasi konsep-
konsep terkait perbankan syari’ah. BNI Syariah menyadari bahwa masyarakat yang menghendaki layanan
syariah tidak terbatas pada masyarakat muslim namun juga dibutuhkan oleh seluruh golongan masyarakat yang menghendaki layanan dan fasilitas perbankan
yang nyaman, adil, dan modern. Untuk itulah BNI Syariah senantiasa melakukan peningkatan kualitas
produk, baik produk dana maupun pembiayaan serta terus-menerus melakukan penyempurnaan pada fitur-fiturnya.
Konsep-konsep yang mendasari transaksi perbankan syariah:
3
1. Murabahah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank selaku
penjual, dan nasabah selaku pembeli. Pembayaran dilakukan dengan cara diangsur
2. Mudharabah adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil antara bank dan nasabah pembiayaan dimana Bank menyediakan sebagian besar modal pada
suatu usaha yang disepakati.
3
Diakses pada tanggal 17 Mei 2010 dari http:www.bni.co.idSyariahtabid174Default.aspx. Lihat juga Adiwarman Karim, Bank Islam:
Analisis Fiqih dan Keuangan Jakarta: IIIT Indonesia, 2003, h. 86-101.
3. Atau dalam hal produk penghimpunan danatabungan, maka pihak penabung bertindak sebagai shahibul maal sedangkan bank bertindak sebagai mudharib
yang akan menginvestasikan dana ke sektor-sektor riil yang sesuai syariah. Antara investor dan pihak Bank sebelumnya melakukan akad terhadap nisbah
keuntungan yang akan dibagi. Jadi penabung tidak mendapatkan bunga namun akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah
disepakati. 4. Musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama usaha
antara Bank dengan nasabah dimana modal usaha berasal dari kedua belah pihak. Dalam pembiayaan musyarakah ini, keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan porsi sharing modal masing-masing. 5. Ijarah adalah akad sewa menyewa untuk mendapatkan imbalan atas barang
jasa yang disewakan. Pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, namun objek transaksinya berbeda, jika jual beli objek transaksinya
adalah barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa. Pada BNI Syariah dewan pengawas yang disebut dengan Dewan Pengawas
Syariah. Setiap produk yang saat ini dimiliki oleh BNI Syariah telah mendapatkan pengesahan dari DPS, dan demikian juga dengan produk-produk yang nantinya
akan diluncurkan oleh BNI Syariah, terlebih dahulu juga harus mendapatkan pengesahan dari DPS sebelum dilaunching kepada masyarakat.
Produk PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, di kategorikan menjadi tiga produk yaitu:
1. Penghimpunan dana; 2. Pembiayaan, dan
3. Pelayanan Jasa Lainnya.
Agar lebih jelas dapat dilihat dari gambar berikut ini :
PRODUK-PRODUK PT. BNI SYARIAH
JENIS PRODUK PRINSIP YANG
DIGUNAKAN PRODUK
Pembiayaan
Jual Beli Buyu’ • Murabahah
Jasa Perbankan
Penghimpun Dana
Wadi’ah · Giro Wadi’ah
Mudharabah • Tabungan Mudharabah
• Deposito Mudharabah
Bagi Hasil
•
Mudharabah
Wakalah
Kafalah • Kiriman Uang
• Inkaso dan LC
·
Bank Garansi Jasa
• RahnQardh
Gambar 3.1
E. Struktur Organisasi BNI Syariah