PEMBAHASAN
A. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemijatan Bayi
Notoadmodjo 2003 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu yang didapatkan dari lima penginderaan individu seperti indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan perasa terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan Ibu dalam penelitian ini adalah Ibu mampu
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pemijatan bayi dan tujuan serta pemijatan bayi dan lain sebagainya.
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa 31 Ibu yang mempunyai bayi 44,3 mempunyai pengetahuan baik tentang pemijatan bayi, 21 Ibu
yang mempunyai bayi 30,0 mempunyai pengetahuan cukup tentang pemijatan bayi, dan 18 Ibu yang mempunyai bayi 25,7 mempunyai
pengetahuan kurang tentang pemijatan bayi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata Ibu yang mempunyai bayi yang berkunjung ke Puskesmas
Pamulang mempunyai pengetahuan baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuli
2011 yaitu pengetahuan Ibu tentang pemijatan bayi yang mengikuti pijat bayi sangat baik dan menunjukkan hal positif yang dibuktikan dengan
menjawab pertanyaan tentang pemijatan bayi dengan lancar dan penuh keyakinan, mengerti dan memahami manfaat pijat bayi untuk
meningkatkan berat badan bayi, meningkatkan pertumbuhan bayi, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, membuat bayi tidur lebih lelap,
meningkatkan ikatan kasih sayang orang tua dan anak bonding attachment
, serta meningkatkan produksi ASI. Pemijatan bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang
dikenal manusia. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan diwariskan secara turun temurun Roesli,
2009. Pemijatan bayi bukan merupakan hal baru di Indonesia dan dalam sosialisasinya masih berlangsung sampai saat ini melalui petugas
kesehatan, majalah, dan media-media cetak lainnya. Pada penelitian ini mayoritas pengetahuan Ibu tentang pijat bayi di Puskesmas Pamulang
adalah baik, terbukti dari 70 responden yang menjawab kuesioner sejumlah 6 30,0 soal dapat diketahui 31 44,3 Ibu yang mempunyai
bayi berpengetahuan baik, 21 30,0 Ibu yang mempunyai bayi berpengetahuan cukup, dan 18 25,7 Ibu yang mempunyai
berpengetahuan kurang. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Noor 2009 tentang Gambaran Pengetahuan dan Praktik Pijat Bayi 0- 6 Bulan di Desa Tirta Kencana. Pada penelitian tersebut pengetahuan Ibu
tentang pijat bayi di bagi menjadi empat ketegori, yakni sebanyak 10 responden 31,25 mempunyai pengetahuan baik, 17 responden
53,12 mempunyai pengetahuan cukup, dan 5 responden 15,62 mempunyai pengetahuan kurang, dan 1 responden 2,38 memiliki
pengetahuan yang sangat kurang tentang pijat bayi. Pengetahuan menurut Locke 2004, dalam Notoatmodjo 2007
menjelaskan bahwa setelah manusia mendapatkan informasi –informasi
akan diolah lebih lanjut dengan memikirkan, mengolah, mempertanyakan, menggolongkan dan merefleksikan. Pengetahuan yang sudah cukup baik
ini hendaknya dipertahankan dan diperdalam dengan cara memberikan informasi seputar pijat bayi melalui promosi kesehatan dari pihak
puskesmas yang dilengkapi dengan leflet atau poster agar pemberian informasi lebih menarik dan dapat diterima secara maksimal.
B. Gambaran Sikap Ibu Terhadap Pemijatan Bayi