Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Terhadap Pemijatan

dengan orangtuanya, dan meningkatkan fungsi motorik memperkuat jalinan otot bayi yang mengalami down syndrome atau gangguan perkembangan mental Subakti dan Deri, 2008 Dalam pandangan Johnson 1990, tujuan keperawatan adalah mempertahankan, memulihkan, atau mencapai keseimbangan stabilitas dalam sistem perilaku klien. Jika seseorang tidak dapat beradaptasi atau menyesuaikan dengan tekanan lingkungan eksternal, maka perawat bertindak sebagai kekuatan pengatur eksternal untuk memodifikasi atau mengubah struktur atau memandu kebutuhan fungsi guna memulihkan kestabilan. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari separuh Ibu melakukan pemijatan bayi 58,6. Pemijatan bayi memiliki banyak manfaat khususnya untuk Ibu yang mempunyai bayi, maka dari itu sangatlah penting bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan preventif mengenai pemijatan bayi, agar dapat meningkatkan perilaku Ibu yang mempunyai bayi untuk melakukan pijat bayi.

D. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Terhadap Pemijatan

Bayi Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan dengan variabel perilaku pemijatan bayi pada Ibu dengan nilai p = 0,329 p 0,05. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi 2011 tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas dengan Praktik Pijat bayi di Rumah Bersalin Bunda Setia tahun 2011 diperoleh nilai p = 0,313 p0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang pijat bayi. Menurut Notoadmodjo 2003, semakin tinggi pengetahuan seseorang semakin mudah untuk menerima hal –hal yang baru, sebaliknya apabila pengetahuan kurang akan lebih sulit untuk bersikap dan bertindak. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, akan menimbulkan perilaku yang baik. Sementara itu perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka perilaku tersebut tidak akan berlangsung lama. Pemijatan dilakukan karena adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yaitu pengetahuan sebagai stimulus dan sebagai reaksi pijat bayi. Ibu yang memiliki pengetahuan cukup tinggi tentang pijat bayi meyakini bahwa pijat bayi merupakan awal yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, maka Ibu cenderung untuk melakukan pijat bayi. Sebaliknya Ibu yang berpengetahuan kurang, cenderung tidak berkeinginan untuk melaksanakan pemijatan bayi. Hal ini dapat disebabkan Ibu belum memahami pijat bayi baik langkah –langkah gerakan pijat serta manfaat –manfaat yang dapat berdampak positif bagi tumbuh kembang bayi. Beberapa faktor penghambat juga mempengaruhi pelaksanaan pijat bayi yaitu, rasa malas, tidak adanya keinginan serta kurangnya motivasi untuk melakukan pijat bayi. Menurut pernyataan Benyamin Bloom 2003 terbentuknya suatu perilaku baru, dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu terhadap stimulus yang berupa materi atau objek, sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut dan akan menimbulkan respons batin dalam bentuk sikap subjek terhadap objek yang diketahui dan disadari sepenuhnya yang menimbulkan respon lebih jauh yaitu berupa tindakan action sehubungan dengan stimulus yang telah diketahui. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan Ibu tentang pemijatan bayi terhadap perilaku pemijatan bayi. Oleh karena itu sangatlah penting bagi tenaga kesehatan Puskesmas Pamulang Tangerang Selatan untuk memberikan lebih banyak informasi dan motivasi tentang pemijatan bayi sehingga diharapkan dengan mempunyai pengetahuan yang baik tentang pemijatan bayi maka Ibu memiliki keinginan untuk melakukan pijat bayi. Pada akhirnya pengetahuan tersebut akan menjadi dasar yang kuat untuk menumbuhkan suatu perilaku tindakan.

E. Hubungan Sikap Dengan Perilaku Pemijatan Bayi

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat di Desa Ronga-Ronga Kecamatan Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah Tahun 2013

2 76 68

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

3 79 140

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu dalam Pemberian Asi Eksklusif di wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2011

0 34 99

Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Penerimaan Medis Operatif Wanita Sebagai Pilihan Kontrasepsi di Dusun II Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011

2 42 66

Hubungan Pendidikan, Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Terhadap Status Karies Balitanya Di Kecamatan Medan Selayang

7 73 54

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku Ibu Dalam Pemijatan Bayi Dipuskesmas Pamulang Tahun 2011

1 22 80

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM MERAWAT BAYI BARU LAHIR DENGAN PEMILIHAN DUKUN BAYI Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Merawat Bayi Baru Lahir Dengan Pemilihan Dukun Bayi Di Desa Kecapi Kabupaten Jepara.

0 2 15

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bayi Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung Tahun 2009.

13 47 39

Pengaruh Program Pelatihan Prisai (Perilaku Ibu Sayang Bayi) Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Menstimulasi Tumbuh Kembang Bayi 0?6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Kabupaten Banyuasin.

0 0 2

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PERILAKU IBU MELAKSANAKAN PIJAT BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS MLATI I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Pijat Bayi terhadap Pengetahuan dan Sikap dalam Perilaku Ibu Melaksanakan P

0 3 8