menggunakan tangan dan kakinya untuk sedikit ‘bersenang-senang’,
misal membuat gerakan menendang sambil menendang-nendang. Usia 6-9 bulan, bayi mulai duduk dan merangkak, sambil duduk bayi akan
mengamati dan meraih apapun yang bisa ia genggam dengan tangannya setelah bosan bayi akan merangkak untuk mengeksplorasi apa yang
menarik di sekelilingnya. Usia 9-12 bulan, bayi mulai berdiri dan
belajar berjalan. Kemampuan bayi meningkat, diantarnya bayi bisa memungut benda jatuh dengan Ibu jari dan telunjuk, bahkan bayi
sengaja bermain-main dengan mainan yang ia jatuhkan, memungut, lalu menjatuhkan kembali mainan itu. Setelah bayi lebih aktif, seorang Ibu
ataupun orang terdekat bayi juga perlu lebih hati-hati menjaganya, pastikan bayi berada di lingkungan yang aman untuk bermain dan
bereksplorasi Hurlock, 1990
B. PEMIJATAN BAYI
Pemijatan bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia. Sentuhan merupakan indera pertama dimana bayi
dapat memberikan reaksi, dengan cara menyampaikan rasa kasih sayang kepada bayi. Teknik relaksasi pemijatan yang lembut dan jarang
menyebabkan efek samping Prasetyono,2009 Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia termasuk di
Indonesia dan diwariskan secara turun temurun Roesli, 2009. Di kalangan masyarakat Indonesia, ilmu pijat bayi tradisional
sudah lama dikenal, dan sampai saat ini di daerah-daerah masih sering
dilakukan oleh dukun pijat bayi. Ilmu pijat bayi umumnya mudah dipelajari dengan beberapa kali latihan, orang tua akan mahir
melakukannya. Selain itu pijat bayi juga mudah karena hanya menggunakan minyak baby oil. Tanpa disadari ketika memandikan
bayi, mengeringkan tubuhnya dengan menggosok punggungnya, atau bermain-main dengan cara memijat kakinya, sebenarnya merupakan
bentuk rangsangan yang dilakukan pada bayi. Pemberikan rangsangan pada bayi memang banyak caranya. Salah satu diantaranya melalui
pijatan stroking.
Pijat merupakan
bentuk ideal
untuk merealisasikannya, sebab saat memi
jat bayi, Ibu “melatih” dirinya untuk lebih mengenal bayinya dengan memijat bagian demi bagian
tubuh bayi secara lembut, Ibu belajar mengenali tubuh dan bahasa tubuh bayinya secara individual. Dapat kita diketahui dari sini pijatan
mana yang menyenangkan bagi bayi dan mana yang tidak disukainya. Selanjutnya Ibu akan menjadi lebih terampil dan percaya diri dalam
mengurus bayi Soedjatmiko, 2007. Pijat bayi dilakukan dengan cara mengurut bagian tubuh untuk
melemaskan otot sehingga peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh permukaan tubuh bayi. Seni pijat ngenggunakan terapi sentuhan
kulit dengan menggunakan tangan. Pijat meliputi manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh dengan tujuan pengobatan serta sebagai
istilah yang digunakan untuk menggambarkan gerakan manipulasi tertentu dari jaringan lunak tubuh Lowe 2003, dalam Oktobriariani
2010. Menurut Soedjatmiko 2007 nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi
dini pada bayi dan balita sangat tak bisa dipandang dengan sebelah mata karena kebutuhan fisik-biologis berguna untuk pertumbuhan otak,
sistem sensorik dan motorik, kebutuhan emosi kasih sayang untuk mempengaruhi kecerdasan emosi, inter dan intrapersonal, sementara
stimulasi dini untuk merangsang kecerdasannya. Kebutuhan stimulasi meliputi rangsangan yang terus menerus dengan berbagai cara untuk
merangsang semua sistem sensorik dan motorik, salah satunya adalah dengan pijat bayi, atau yang dikenal dengan stimulasi sentuh touch.
Faktor-faktor ini berperan besar dalam mendongkrak kecerdasan multipel dan kreativitas anak. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa pemijatan bayi merupakan terapi sentuhan kulit dengan teknik relaksasi sentuhan lembut dengan menggunakan tangan
untuk menstimulasi organ tubuh pada bayi agar tumbuh kembang bayi dapat optimal serta memperkuat ikatan batin antara Ibu dan anak.
a. Manfaat Pemijatan Bayi
Ada beberapa manfaat pijat bayi antara lain meningkatkan berat badan bayi, meningkatkan pertumbuhan bayi, meningkatkan daya tahan
tubuh bayi, dan membuat bayi tidur lebih lelap, meningkatkan ikatan kasih sayang orang tua dan anak bonding attachment, serta
meningkatkan produksi ASI Roesli, 2008.
Selain itu dengan pemijatan, akan membuat bayi semakin tenang atau rileks, efektivitas istirahat tidur bayi menungkat, membantu
proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak seperti memacu perkembangan otak maupun sistem saraf, selanjutnya meningkatkan
gerak peristaltik untuk pencernaan sehingga nafsu makan meningkat dan dapat menstimulasi aktivitas nervus vagus untuk perbaikan
pernapasan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, meringankan gejala masuk angin, mengajari bayi sedini mungkin tentang bagian tubuh
dapat meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel, serta dapat meningkatkan kepercayaan diri Ibu, lebih lanjut memudahkan orangtua
“mengenali” bayinya. Pijat bayi juga dapat memberikan hiburan yang menyenangkan untuk keluarga sehingga ikatan yang kuat antara
orangtua dengan anak yang terbentuk atas dasar cinta dan keterbukaan komunikasi terbina, dan menurunkan hiperaktivitas serta meningkatkan
sifat lembut anak Roesli, 2008.
Pijat bayi memudahkan pembelajaran terhadap kesigapan, perkembangan fisik yang optimal, dan peningkatan koordinasi otot
untuk meningkatkan kepercayaan diri serta keberanian. Bagi orangtua pemijatan bayi dapat meningkatkan kesadaran akan manajemen
pengelolaan mental dan teknik meredakan stres, memudahkan cara pelenturan setiap hari, baik bagi orangtua maupun anak, mengurangi
komplikasi pada bayi dari Ibu pecandu obat-obatan, memperbaiki perasaan positif bayi yang dilahirkan secara caesar, meringankan asma
dan mengobati depresi atau syok shock Roesli, 2008. Pemijatan mampu meningkatkan sistem kekebalan, meningkatkan
aliran cairan getah bening keseluruh tubuh untuk membersihkan zat yang berbahaya dalam tubuh, mengubah gelombang otak secara positif,
memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan, merangsang fungsi
pencernaan serta pembuangan, meningkatkan kenaikan berat badan, mengurangi depresi dan ketegangan, membuat tidur lelap, mengurangi
rasa sakit, mengurangi kembung dan kolik sakit perut, meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya, meningkatkan volume air
susu Ibu, mengembangkan komunikasi, memahami isyarat bayi, dan meningkatkan percaya diri Roesli 2009 dan Lee, 2009.
b. Waktu Pelaksanaan Pijat Bayi
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan orang tua. Pijat bayi yang dilakukan lebih awal akan
mendapat keuntungan yang lebih besar, terlebih jika pemijatan dapat dilakukan setiap hari sejak kelahiran sampai berusia 5-7 bulan Subakti,
2008. Pemijatan dilakukan pagi hari sebelum mandi, atau bisa juga
malam hari sebelum bayi tidur, karena aktivitas bayi sepanjang hari cukup melelahkan. Tentunya, bayi juga perlu relaksasi agar otot-otot
menjadi kendur kembali, sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyak dan tenang. Pijat bayi dapat dilakukan 1-2 jam setelah makanminum susu.
Tindakan pijat dikurangi seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan, pijat dua hari sekali sudah memadai Prasetyono,
2009. Waktu yang digunakan dalam pemijatan tidak ada ketentuan baku. Namun, berdasarkan pengalaman, paling lama pemijatan secara
lengkap dapat dilakukan sekitar 15 menit. Setelah selesai, bayi segera dimandikan agar tubuhnya merasa segar dan bersih dari lumuran baby
oil Subakti, 2008
c. Tindakan yang Dianjurkan Selama Pemijatan
Hal-hal yang dianjurkan selama pemijatan berlangsung Roesli, 2008 adalah
1 Tataplah mata bayi disertai pancaran kasih sayang selama
pemijatan berlangsung. 2
Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan tersebut,
terutama bila sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.
3 Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi. Bila bayi menangis,
cobalah untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Bila bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan, karena
mungkin bayi minta digendong, disusui atau sudah mengantuk dan ingin tidur.
4 Mandikanlah bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi
merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak atau baby oil lotion
. 5
Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau baby oil lotion.
d. Tindakan yang Tidak Dianjurkan Selama Pemijatan
Hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan berlangsung Subakti, 2008 yaitu:
1 Memijat bayi langsung setelah makan.
2 Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
3 Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.
4 Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.
5 Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.
e. Suasana Saat Pemijatan
Ketika akan dipijat, bayi dan orang yang memijat harus dalam keadaan yang tenang dan nyaman. Praseyono, 2009. Kondisi yang
dikatakan tenang dan nyaman memenuhi kriteria sebagai berikut : a
Suasana bayi, yaitu saat bayi ceria dan saat kondisi perut yang sudah terisi makanan.
b Suasana pemijat, yaitu suasana hati pemijat tenang, menampilkan
mimik wajah tersenyum, menebar kasih sayang, dan bila perlu
memutar musik klasik. f.
Ruangan yang Nyaman Saat Melakukan Pemijatan
Pada saat pemijatan bayi, diperlukan ruangan yang nyaman agar bayi dapat menikmati pemijatan tersebut, Gichara, 2006 adalah:
1 Ruangan yang hangat tetapi tidak panas.
2 Ruangan yang kering dan tidak pengap.
3 Ruangan yang tidak berisik.
4 Ruangan yang penerangannya cukup, dan
5 Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu.
g. Efek Samping Pemijatan
Pemijatan adalah teknik relaksasi yang lembut dan jarang menyebabkan efek samping. Namun bila pemijatan dilakukan terlalu
dalam, dapat menyebabkan perdarahan pada organ vital seperti hati karena adanya pembentukan penumpukan darah Subakti, 2008.
h. Pelaksanaan
ijat Bayi
Persiapan yang diperlukan sebelum melakukan pijat bayi adalah : a.
Persiapan alat Kurnia, 2009 yaitu: 1
Alat yang empuk, lembut, rata dan bersih kasur, busa yang dilapisi kain lembut. Luas alas minimal sebesar ukuran
bayi. 2
Handuk atau lap lembut untuk kulit bayi. 3
Popok untuk menutup bagian tubuh bayi setelah dipijat. 4
Baju ganti untuk mengganti baju lama usai pemijatan. 5
Minyak untuk memijat baby oil, lotion atau minyak zaitun.
6 Air dan waslap kain untuk mengelap.
b. Persiapan bayi yaitu :
1 Saat bayi ceria bayi terlihat sehat, senyum dan tidak rewel
2 Saat kondisi perut yang sudah terisi makanan.
c. Persiapan pemijat Chopra, 2006 yaitu:
1 Tentukan siapa yang akan memijat bayi.
2 Pemijatan dalam keadaan bersih.
3 Kuku dipotong, untuk menghindari goresan atau luka pada
kulit bayi, dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir.
d. Urutan pijat bayi
Catatan : setiap gerakan pada tahap pemijatan ini dapat diulang sebanyak enam kali.
1 Bagian Kaki
Mulailah dengan memegang kaki bayi pada pangkal paha seperti cara memegang pemukul softball. Gerakan tangan
ke bawah secara bergantian seperti memerah susu dan putar. Pegang pangkal paha dengan tangan secara
bersamaan memeras dan memutar kaki bayi dengan tangan secara bersamaan memeras dan memutar kaki bayi dengan
lembut dari pangkal paha ke arah mata kaki. Kemudian telapak kaki diurut dengan dua ibu jari secara bergantian
mulai dari tumit keseluruh telapak kaki. Pijat jari kaki satu- persatu dengan memutar menjauhi telapak, diakhiri tarikan
lembut di tiap ujung jari. Lalu, peras dan putar pergelangan kaki dengan ibu jari dan jari lain. Usap kaki bayi dengan
tekanan lembut dari pangkal paha hingga akhir. 2
Bagian Perut Pijat perut bayi dari atas ke bawah seperti gerakan
mengayuh sepeda. Pijat perut mulai bagian kiri atas ke bawah dengan jari-jari tangan membentuk huruf I lalu L
terbalik.
3 Bagian Dada
Buat gerakan ke atas sampai dengan bawah leher lalu ke samping kiri-kanan di atas tulang selangka membentuk
gambar jantung lalu kembali ke ulu hati. Gerakan diagonal di dada huruf X dari kiri ke kanan.
4 Bagian Punggung
Tengkurapkan melintang. Pijat punggung dengan gerakan maju mundur sepanjang punggung mulai dari bokong
hingga leher. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari mulai batas punggung sampai dengan bokong.
5 Bagian Lengan
Peras dan putar dengan kedua tangan dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan. Pijat telapak tangan
dengan ibu jari mulai telapak hingga jari-jari. Usap punggung tangan dari arah pergelangan ke jari-jari dengan
lembut. Peras sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan telunjuk.
6 Bagian Muka
Letakkan ibu jari diantara alis mata si bayi. Pijat dengan ibu jari secara lembut pada alis dan diatas kelopak mata. Pijat
dari pertengahan alis turun ke bawah melalui samping lipatan hidung.
C. PERILAKU