Sedangkan pada isteri, mayoritas istri yang mengalami tingkat kecemasan ringan berada pada kategori umur 26-30 tahun yaitu sebanyak 19 responden 63,2 dan
minoritas pada kategori umur isteri 21-25 dan kategori umur 26-30 tahun yang mengalami tingkat kecemasan sedang dan umur isteri 35 tahun yang mengalami
tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 1 responden 3,8.
b. Tingkat kecemasan pasangan infertil berdasarkan pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi tingkat pendidikan responden paling banyak mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu pada tingkat pendidikan S1,
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pengetauan dan sikapnya. Namun pada penelitian ini responden dengan pendidikan S1 lebih banyak
mengalami kecemasan, hal ini bisa terjadi karena kesiapan individu untuk menghadapi kecemasan menghadapi infertil masih kurang. Hasil penelitian dapat
disajikan dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 Distribusi pendidikan pasangan infertil terhadap tingkat kecemasan di
RS Adenin Adenan Medan Tahun 2010 Pendidikan
pasangan infertil
Tingkat Kecemasan Ringan
Sedang Berat
N n
n
A. Suami
SMA D3
S1 S2
2 1
19 3
7,7 3,8
73 11,5
1 3,8
Jumlah 25
9,6 1
3,8 B.
Isteri SMA
D3 S1
4 10
13 13,3
33,3 43,3
3 12
30 10
Jumlah 27
89,9 3
10
Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa dari 26 suami yang mengalami kecemasan mayoritas suami berpendidikan S1 merngalami tingkat
kecemasan ringan yaitu sebanyak 19 responden 73 dan minoritas suami berpendidikan D3 yang mengalami kecemasan ringan dan suami berpendidikan S2
yang mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 1 responden 3,8. Sedangkan pada isteri dapat diketahui bahwa dari 30 isteri yang mengalami kecemasan
Universitas Sumatera Utara
mayoritas istri yang mengalami tingkat kecemasan ringan berpendidikan D3 sebanyak 10 responden 33,3 dan minoritas isteri yang mengalmi kecemasan
ringan berpendidikan SMA yaitu sebanyak 4 responden 13,3.
c. Tingkat kecemasan pasangan infertil berdasarkan pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi pekerjaan responden yang paling banyak mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu responden dengan pekerjaan
wiraswasta. Hal ini bisa disebabkan karena pengaruh sosial dilingkungan pekerjaan yang menyebabkan responden mengalami kecemasan. Hasil penelitian disajikan
sebaagai berikut :
Tabel 5.8 Distribusi pekerjaan pasangan infertil terhadap tingkat kecemasan di RS
Adenin Adenan Medan Tahun 2010
Pekerjaan pasangan infertil
Tingkat Kecemasan Ringan
Sedang Berat
N N
N A.
Suami PNS
WRS 10
14 38,4
53,8 2
7,7
Jumlah 24
92,2 2
7,7 B.
Isteri PNS
WRS IRT
10 5
12 33,3
16,7 40
1
2 3,3
6,7
Universitas Sumatera Utara
Jumlah 27
90 3
10
Berdasarkan tabel 5.8 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas suami yang mengalami kecemasan ringan yaitu suami yang bekerjaan sebagai wiraswasta
sebanyak 14 responden 53,8 dan minoritas suami yang mengalami kecemasan sedang suami yang bekerja sebagai wiraswasta juga yaitu sebanyak 2 responden
7,7. Sedangkan dari isteri mayoritas istri yang tidak bekerja IRT yang mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 12 responden 40 dan
minoritas isteri yang bekerja sebagai PNS yang mengalami tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 1 responden 3,3.
d. Tingkat kecemasan pasangan infertil berdasarkan periode lama menikah