Kelompok turbin tingkat ekstraksi sampai tingkat terakhir Pengecekan Hasil Perhitungan Kalor Keseluruhan

72

3.8. Kelompok turbin tingkat ekstraksi sampai tingkat terakhir

Untuk tingkat ekstraksi sampai tingkat terakhir ditentukan berdasarkan harga penurunan kalornya. Dimana harga penurunan kalor dari tingkat ekstraksi sampai tingkat terakhir sebesar : kg kkal t i i h V II 614 , 144 577 , 555 191 , 700 2 = − = − = Dengan membagi harga penurunan kalor tersebut sama rata pada enam tingkat berikutnya, maka diperoleh : kg kkal h rata rata 10 , 24 6 614 , 144 = = − Penurunan kalor pada setiap tingkat didistribusikan sebagai berikut : h V = 24,20 kkalkg h VIII = 24,19 kkalkg h VI = 24,01 kkalkg h IX = 24.17 kkalkg h VII = 24,15 kkalkg h X = 24,05 kkalkg Tekanan uap sesudah tiap-tiap tingkat dari diagram I-s adalah : P 6 = 2,48 bar P 9 = 0,47 bar P 7 = 1,48 bar P 10 = 0,25 bar P 8 = 0,86 bar Seluruh tingkat-tingkat tersebut dihitung dengan cara yang sama seperti sebelumnya, dan hasilnya ditabelkan pada lampiran 5. Dari diagram I-s diperoleh bahwa uap sewaktu mengembang dari tingkat kesembilan akan menjadi basah, jadi kerugian akibat kebasahan harus diperhitungkan: kg kkal h x x h i kebasahan 4515 , 20 , 20 2 9658 , 9895 , 1 2 1 2 1 = ×       + − = ×       + − = Dimana : 1 x = fraksi kekeringan uap sebelum nozel sudu pengarah, = 0,9895 Universraitas Sumatera Utara 73 2 x = fraksi kekeringan uap sesudah sudu gerak tingkat sembilan, = 0,9658 i h = penurunan kalor yang dimanfaatkan pada tingkat turbin dengan memperhitungkan semua kerugian, = 20,20 kkalkg. 39,9 bar 42 bar ? hi = 230, 691k ka l kg ? h = 27 9,63 k ka l kg ? h = 2 81, 33 kka kg 480°C P 2 P 3 P 4 P 5 = P eks P 6 P 7 P 8 P 9 P 10 0,1 bar A 1 A 1t A 1t h h i1t =531,70kkakg h i1t =530kkalkg h 0 =811,3kkalkg G ambar 3.10 Proses ekspansi uap pada turbin

3.9. Pengecekan Hasil Perhitungan Kalor Keseluruhan

Dari table lampiran 5 diperoleh penurunan kalor yang dimanfaatkan untuk melakukan kerja mekanis ∑h i =233,01 kkalkg atau 975,572 kJkg dan daya yang dibangkitkan oleh turbin ∑N i =10939,76 kW, dengan efisiensi-dalam relatif turbin 828 , 33 , 281 01 , 233 = = Σ = th o i th i H h η , yang 0,994 lebih besar dari nilai yang dipilih sebelumnya. Daya yang dihasilkan pada terminal generator: N e = ΣN i η m η g = 10939,76 kW x 0,9878 x 0,955 = 10265,98 kW Universraitas Sumatera Utara 74 Perbedaan antara besarnya daya yang dihitung pada terminal generator dengan dengan daya yang diandaikan adalah = 10265,98 kW - 10000 kW = 265,98 kW , dengan demikian kesalahanya adalah 3 Kesalahan desain total adalah 3 - 0,994 = 1,6 yang masih dapat diizinkan. Jadi desain di atas dianggap memuaskan untuk turbin yang bekerja dengan parameter yang ditetapkan. Jadi ditetapkan spesifikasi turbin yaitu: Tekanan uap masuk turbin : 42 bar Temperatur uap masuk turbin : 480 C Tekanan uap keluar turbin : 0,1 bar Jenis turbin : Turbin impuls Jumlah tingkat : 10 tingkat Jumlah ekstraksi : 1 tingkat ekstraksi Laju aliran massa uap total : 12,06190 kgdet 43.423 kgjam Laju aliran massa uap ekstraksi : 1,918468 kgdet 6906,486 kgjam Daya keluaran generator : 10 MW Tekanan ekstraksi : 3,9 bar Putaran poros turbin : 5700 rpm Universraitas Sumatera Utara 75 BAB IV PERHITUNGAN UKURAN UTAMA TURBIN

4.1 Perhitungan Ukuran Poros