Penurunan Kalor dari Tingkat Tekanan sampai Ke Tekanan Ekstraksi

67 d = diameter poros direncanakan sebesar 220 mm Δs = celah antara poros dengan packing labirin 0,3 mm ν = volume spesifik uap sesudah nozel 0,2030 m 3 kg z = jumlah labirin, 50 buah. Kalor total uap sebelum nozel tingkat kedua: h = h 01 - h - ∑h kerugian h = 811,33 – [70 –6,138+8,630+3,08+1,166+1,689+0.9442] h = 762,977 kkalkg Dengan mengukurkan harga tersebut pada diagram i-s diperoleh kondisi uap sebelum nozel tingkat kedua yaitu sebesar 15 bar dan temperatur 370,56 C.

3.7. Penurunan Kalor dari Tingkat Tekanan sampai Ke Tekanan Ekstraksi

Penurunan kalor total teoritis dari tekanan 15 bar; 370,56 C ke tekanan ekstraksi 3,9 bar: h 01 = 762,977-683,127 = 79,850 kkalkg Sedangkan penurunan kalor pada suatu tingkat adalah : 59 , 26 42 , 95 , 8378 324 , 188 8378 2 2 2 2 2 2 = × × = × × = x u h n o ϕ kkalkg Dengan membandingkan penurunan kalor h 01 terhadap h II diperoleh bahwa empat tingkat dapat dipasang diantara tingkat pengaturan dengan titik ekstraksi. Dengan membuat penurunan kalor yang sama pada setiap tingkat sebesar: h rata -rata = 62 , 26 3 850 , 79 = kJkg Penurunan kalor pada setiap tingkat didistribusikan sebagai berikut : Pada tingkat 2 sebesar 26,65kkalkg Pada tingkat 3 sebesar 26,75 kJkg Pada tingkat 4 sebesar 26,80 kkalkg Universraitas Sumatera Utara 68 Tekanan uap sesudah tiap-tiap tingkat dari diagram I-s adalah : P 3 = 10 bar P 5 = 3,9 bar = P eks P 4 = 6,47 bar Pada tingkat kedua turbin untuk memperkecil kerugian pemasukan, kita akan membuat terjadi 5 reaksi padi setiap baris sudu, untuk tingkat kedua kita pilih uc 1 = 0,462, kecepatan teoritis uap keluar nozel tingkat kedua: 356 , 472 65 , 26 5 , 91 5 , 91 1 = × = × = h C mdet Kecepatan keliling sudu : u =uc 1 x C 1 =0,462 x 472,356 mdet = 218,229 mdet Diameter rata-rata sudu: 731 , 5700 229 , 218 60 60 = × × = ⋅ × = π π n u d m Penurunan kalor pada nozel tingkat kedua: h 01 = 1- ρx h = 0,95 x 26,65 = 25,32 kkalkg, Pada sudu gerak : h 02 = 26,65-25,32 = 1,33 kkalkg Kecepatan aktual uap: 376 , 437 32 , 25 95 , 5 , 91 5 , 91 1 = × × = × × = h C ϕ mdet C 1 u = C 1 x cos α 1 = 437,376 x cos 12 = 427,818 mdet Sudut masuk uap [13,141] diambil α 1 = 12, s ehingga bila ε = 1 tinggi nozel yang akan diperoleh berada dalam jangka yang diizinkan, dan kecepatan teoritisnya: 396 , 460 95 , 376 , 437 1 1 = = = ϕ C t C mdet, dimana φ = 0,95 Dari segitiga kecepatan diperoleh kecepatan relatif uap terhadap sudu gerak tingkat 2: w 1 = 1 1 2 2 1 cos C u 2 u C α ⋅ ⋅ ⋅ − + Universraitas Sumatera Utara 69 = 467 , 228 12 cos 376 , 437 229 , 218 2 229 , 218 376 , 437 2 2 = ° × × × − + mdet, besar sudut kecepatan relatif ini: sin β 1 = 1 2 1 2 1 12 sin 467 , 228 376 , 437 sin = × α w C β 1 =23,46 Sudut keluar uap relatif β 2 dipilih sebesar 21 β 2 = β 1 – 3 sampai 5 sehingga diperoleh ψ = 0,86. Kecepatan relatif uap terhadap meninggalkan sudu gerak tingkat kedua: w 2 = 33 , 1 8378 467 , 228 86 , 8378 2 02 2 1 × + = × + h w ϕ = 216,476 mdet Kecepatan teoritis relatif uap : 716 , 251 86 , 476 , 216 2 2 = = = ψ w t w mdet Selanjutnya dari segitiga kecepatan diperoleh: C 2 = 2 2 2 2 2 cos 2 β ⋅ ⋅ ⋅ − + w u u w = 237 , 79 21 cos 476 , 216 229 , 218 2 229 , 218 476 , 216 2 2 = ° × × × − + mdet Sudut keluar uap sudu gerak kedua: sin α 2 = 2 2 2 2 2 21 sin 237 , 79 476 , 216 sin = × β c w α 2 = 102 C 2 u = C 2 x cos α 2 = 79,237 x cos 102 = -16,474 mdet. Efisiensi turbin akan sebesar : η u = 8047 , 356 , 472 474 , 16 818 , 427 229 , 218 2 2 2 2 2 1 = − × × = − × × ad c u c u c u Dengan menentukan kerugian pada laluan-laluan sudu setiap tingkat diperoleh: Kerugian pada nozel : kg kkal c h n 467 , 2 8378 376 , 437 1 95 , 1 8378 1 1 2 2 2 1 2 = × − = × − = ϕ Universraitas Sumatera Utara 70 Kerugian pada sudu gerak: kg kkal h b 194 , 2 8378 476 , 216 1 86 , 1 8378 1 1 2 2 2 1 2 = × − = × − = ω ψ Kerugian akibat kecepatan keluar : kg kkal c h e 749 , 8378 237 , 79 8378 2 2 2 = = = . Untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang diperoleh diatas kita akan membandingkan dengan efisiensi yang diperoleh dengan rumus berikut: 7970 , 65 , 26 749 , 194 , 2 467 , 2 65 , 26 = + + − = + + − = n e b n u h h h h h η , Kesalahan perhitungan : 950 , 100 8047 , 7970 , 8047 , = × − . Persen error 2 [13,84] Kerugian-kerugian akibat gesekan dan pengadukan: kW u d N a ge 435 , 21 6049 , 3 10 229 , 218 731 , 07 , 1 1 10 07 , 1 6 3 2 6 3 2 . = × × × × = ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ = γ λ Dimana : λ = koeffisien uap panas lanjut [13,63] , antara 1,1 dan 1,2, dan untuk uap jenuh sama dengan 1,3. γ =1 0,2774 = 3,6049 kgm 3 adalah volume spesifik uap sesudah nozel. kg kkal G N h gea gea 4245 , 06190 , 12 427 435 , 21 102 427 102 = × × = ⋅ × = Kalor total uap sesudah sudu-sudu dengan memperhitungkan kerugian adalah : [ ] kg kkal h total 412 , 742 4245 , 749 , 194 , 2 467 , 2 65 , 26 977 , 762 = + + + − − = Universraitas Sumatera Utara 71 Kebocoran uap melalui perapat labirin: 1 1 2 2 2 1 100 υ ⋅ ⋅ − ⋅ × × = p z p p g f G s kebocoran det 1453 , 2774 , 15 6 10 15 81 , 9 10 20734 , 100 2 2 3 kg = × × − × × ⋅ × = − dimana : g = 9,81 mdet 2 , kecepatan gravitasi z = jumlah labirin, 6 buah v 1 = 0,2774 m 3 kg, volume uap sesudah nozel. Kerugian akibat kebocoran : kg kkal h h G G h kebocoran kebocoran 2508 , 82 , 20 06190 , 12 1453 , 2 = × = − × = Penjumlahan seluruh kerugian pada tingkat : kg kkal h ugian 08 , 6 2508 , 4245 , 749 , 194 , 2 467 , 2 ker = + + + + = Σ Penurunan kalor yang bermanfaat pada tingkat tersebut: kg kkal h h h ugian i 57 , 20 08 . 6 65 . 26 ker = − = Σ − = Efisiensi tingkat: 7717 , 65 , 26 57 , 20 = = = h h i tk oi η Daya yang dibangkitkan oleh tingkat ini : 42 , 1038 102 57 , 20 06190 , 12 427 102 427 = × × = × × = i i h G N kW Seluruh tingkat yang berikutnya dihitung persis dengan cara diatas dan hasilnya ditabelkan pada lampiran 5. Universraitas Sumatera Utara 72

3.8. Kelompok turbin tingkat ekstraksi sampai tingkat terakhir