115
5.4 Sistem pengaturan tidak langsung
Gambar 5.1 menunjukan salah satu metode pengaturan tidak langsung indirect method of governing yang memakai servomotor jenis piston.
Pada kondisi operasi konstan, piston pada katup pandu dan servomotor menempati kedudukan pada pertengahan jarak perpindahannya, yang baik lubang masuk maupun
lubang keluar katup pandu yang menghubungkan katup pandu itu dengan servomotor adalah dalam keadaan tertutup. Katup pengatur untuk kondisi ini juga menempati
kedudukan tetap tertentu. Setiap perpindahan selongsong pengatur kepesatan sentrifugal akan
menyebabkan perpindahan piston 7. Sejalan dengan arah perpindahan piston, minyak bertekanan dari pompa minyak memasuki salah satu dari kedua ruang K dan
K1 pada servomotor. Bila minyak memasuki bagian atas, yakni ruang K, katup pengatur akan mulai menutup dan mengurangi jumlah aliran uap melalui turbin daya
yang dihasilkan oleh turbin akan berkurang . Pada waktu yang bersamaan minyak dari ruang K1 mulai mengalir keluar melalui lubang katub pandu dan masuk kedalam
bak minyak. Sebaliknya jika minyak bertekanan memasuki ruang K1 proses berlawanan akan diperoleh yang akan membuka katup pengatur sehingga uap yang
masuk keturbin semakin besar.
5.5 Cara kerja Governor
a. Bila beban turbin turun
Setelah beban turbin menurun maka kepesatan putar poros turbin akan meningkat. Bobot pengatur sentrifugal akan terlempar kearah luar akibat kenaikan
gaya sentrifugal. Kemudian selongsong akan berpindah keatas yang bersama-sama dengannya titik b akan berpindah juga, yang dikopel dengan piston 7 relative
terhadap titik putar c pada tuas ac. Ruang servomotor K sekarang terhubung dengan ruang tengah katup pandu dan minyak bertekanan mulai masuk kedalam bagian atas
Universraitas Sumatera Utara
116 selinder utama K servomotor. Katup pengatur mulai menutup dan saat bersamaan
minyak dari bagian bawah selinder utama dikeluarkan kebak minyak. Titik putar c tuas ac sekarang mulai bergerak kebawah, tuas ac yang beroperasi pada titik a sebagai
pusat putar dan pada proses tersebut memindahkan piston 7 kebawah bersama-sama dengannya. Segera setelah piston menempati posisi tengah awalnya pemasukan
minyak keruang K dihentikan dan katup pengatur menempati kedudukan yang baru. Jumlah uap yang mengalir ke turbin akan berkurang sehingga daya yang dihasilkan
akan menurun.
b. Bila beban turbin naik
Bila beban turbin naik maka kepesatan putar poros turbin akan menurun. Bobot pengatur sentrifugal akan terlempar kearah dalam akibat gaya sentrifugal yang
kecil. Kemudian selongsong akan berpindah bawah yang bersama-sama dengannya titik b akan berpindah juga, yang dikopel dengan piston 7 relative terhadap titik
putar c pada tuas ac. Ruang servomotor K1 sekarang terhubung dengan ruang tengah katup pandu
dan minyak bertekanan mulai masuk kedalam bagian atas selinder utama K1 servomotor. Katup pengatur mulai membuka dan saat bersamaan minyak dari bagian
bawah selinder utama dikeluarkan ke bak minyak. Titik putar c tuas ac sekarang mulai bergerak keatas, tuas ac yang beroperasi pada titik a sebagai pusat putar dan pada
proses tersebut memindahkan piston 7 keatas bersama-sama dengannya. Segera setelah piston menempati posisi tengah awalnya pemasukan minyak ke ruang K1
dihentikan dan katup pengatur menempati kedudukan yang baru.Jumlah uap yang mengalir ke turbin akan meningkat sehingga daya yang dihasilkan akan meningkat
juga, dan putaran turbin akan normal kembali.
Universraitas Sumatera Utara
117
BAB VI KESIMPULAN
Dari perhitungan-perhitungan yang dilakukan, maka dapatlah dibuat beberapa kesimpulan, yaitu :
6.1. Spesifikasi turbin uap
1. Tekanan uap masuk :
42 bar 2. Temperatur uap masuk turbin
: 480
C 3. Tekanan uap keluar turbin
: 0,1 bar
4. Tingkat turbin :
10 tingkat 5. Jumlah ekstraksi
: 1 ekstraksi
6. Laju aliran massa uap :
12,0619 kgdet 7. Putaran Turbin
: 5700 rpm
6.2. Dimensi bagian utama turbin:
a. Poros
• Diameter
224 mm •
Panjang 200 mm
• Bahan
JIS 4102 SNC 21
Universraitas Sumatera Utara