Prakoagulasi pada Lateks Kebun

mangkok diperoleh dari penderesan atau penyadapan yang mangkoknya dibiarkan berada pada pohon atau tidak diangkat. Lump mangkok ini diambil pada pagi hari bersamaan dengan dilakukannya penderesan dan dikumpulkan setelah penderesan selesai. Sedang lump tanah yang diperoleh dari pohon karet yang mangkok deresnya diambil atau diangkat dari pohon setelah penggumpalan lateks sehingga lateks yang masih menetes jatuh ke tanah dan akhirnya menggumpal atau terkoagulasi Setyamidjaja, 1993. Scrab atau bantalan adalah lateks susu yang digumpalkan di kebun atau karet yang menggumpal dalam tangki. Berbentuk balok dan dicetak dengan menggunakan cetakan dari seng. Scrab juga dapat dibuat dari busa karet yang terbentuk dari lateks susu, yaitu yang terdapat pada sisa dari sari pengolahan sheet pada saat pembekuan. Scrab dari busa lateks susu ini banyak mengandung air.

2.2.2. Prakoagulasi pada Lateks Kebun

Faktor-faktor penyebab prakoagulasi pada lateks adalah sebagai berikut : a. Penambahan asam Penambahan asam organic ataupun anorganik mengakibatkan turunnya pH lateks sehingga mencapai titik isoelektris sehingga lateks kebun membeku. b. Mikroorganisme Lateks segar merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme karena mengandung tiotic liquid. Dalam lateks vessels lateks baru belum terdapat mikroba, tetapi setelah lateks kontak dengan udara terbuka, lateks tersebut akan dicemari oleh bakteri dan populasinya akan naik secara drastis. Universitas Sumatera Utara Lateks yang telah dicemari dengan bakteri selama 8 jam mengandung ± 10 8 c. Iklim selbakteriml lateks. Mikroba ini menghasilkan asam-asam yang dapat menurunkan pH mencapai titik isoelektris sehingga lateks membeku dan menimbulkan bau karena terbentuknya asam-asam yang menguap volatile fatty acid. Amoniak dapat membunuh dan menahan pertumbuhan mikroba, namun sifat bakterisida dan bakteriostatiknya masih terbatas, terutama bergantung pada dosis yang diberikan dan kecepatan pemberiannya. Suhu udara yang tinggi akan lebih mengaktifkan kegiatan bakteri, sehingga dalam penyadapan ataupun pengangkutan diusahakan pada suhu rendah atau pada pagi hari Purkisss, 1997. Air hujan akan membawa zat penyamak kotoran, dan garam yang larut dari kulit batang. Zat-zat ini mengkatalisir terjadinya prakoagulasi. Penyadapan yang dilakukan pada siang hari pada suhu udara yang tinggi akan mendorong terjadinya penyerapan air dari lateks sehingga terjadi penggumpalan. d. Pengangkutan Pengangkutan yang terlambat, ataupun dalam keadaan suhu yang tinggi akan mengganggu kestabilan lateks. Jalan yang kurang baik akan menimbulkan goncangan pada lateks sehingga akan menyebabkan pecahnya lutoid fraksi dasar lateks. e. Kotoran dari luar Lateks akan mengalami prakoagulasi bila dicampurkan dengan air kotor, terutama air yang mengandung logam atau elektrolit. Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Upaya Untuk MencegahMengurangi Prakoagulasi