Instrumentasi Keselamatan Kerja Secara Umum

BAB VI INSTRUMEN DAN KESELAMATAN KERJA

6.1 Instrumentasi

Instrumentasi merupakan alat yang sangat penting untuk mengetahui dan mengendalikan besar variabel yang ada sehingga dapat diperoleh suatu harga yang diinginkan baik jumlah maupun mutu. Dengan adanya pemakaian instrumentasi akan memberikan keuntungan sebagai berikut : 1. Penghematan atas proses perbaikan variabel-variabel akibat terjadinya kesalahan karena akan lebih cepat diketahui dan lebih teliti. 2. Proses dapat berjalan lebih stabil. 3. Penghematan tenaga kerja. Instrumentasi pada dasarnya dibagi atas : 1. Elemen Pengukur Measuring element Elemen pengukur adalah suatu elemen yang sensitif terhadap adanya perubahan terhadap adanya perubahan temperatur, tekanan, dan laju alir fluida. Perubahan ini merupakan sinyal dari proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen pengontrol. 2. Elemen pengendali Controling Element Elemen pengendali yang menerima sinyal kemudian akan segera mengatur sumber agar perubahan-perubahan proses tersebut sesuai dengan nilai set point nilai yang diinginkan. Dengan demikian elemen ini dapat segera memperkecil ataupun meniadakan penyimpangan yang telah terjadi. Universitas Sumatera Utara

B. Alat Pengatur Kecepatan cairan

Pada pabrik Crumb Rubber, instrumentasikan yang digunakan adalah ; 1. Pengontrolan temperatur, digunakan pada peralatan Dryer. 2. Pengontrolan laju air, digunakan pada pompa 3. Pengontrolan tinggi fluida, digunakan bak pengendapan 4. Hydrant fire, digunakan untuk pemadam kebakaran

6.2 Keselamatan Kerja Secara Umum

Keselamatan kerja merupakan bagian dari kelangsungan produksi pabrik, kerena itu aspek ini harus diperhatikan secara serius dan terpadu. Untuk maksud tersebut perlu diperhatikan cara pengendalian keselamatan dan setelah pabrik beroperasi. Sebagai pedoman pokok dalam usaha penggulanggulangan usaha keselamatan kerja, Pemerintah RI telah mengeluarkan Undang-undang Keselamatan Kerja Tanggal 12 Januari 1970 dengan Lembaga Negara RI Nomor 1 Tahun 1970. Untuk menjamin adanya keselamatan kerja maka dalam perancangan pabrik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut ; 1. Adanya penerangan yang cukup dan sistem pertukaran udara yang baik. 2. Penangan dan pengangkatan bahan harus sebaik mungkin. 3. Setiap ruang gerak harus aman dan tidak licin. 4. Jarak antara mesin-mesin dan peralatan lain harus luas. 5. Setiap mesin dan peralatan lainya harus dilengkapi alat pencegah kebakaran. 6. Tanda-tanda pengaman harus dipasang pada setiap tempat yang berbahaya. Universitas Sumatera Utara Keselamatan Kerja Pada Pabrik Crumb Rubber Pada pabrik pembuatan Crumb Rubber, usaha-usaha pencegahan tehadap bahaya- bahaya yang mungkin terjadi dilakukan sebagai berikut ; 1. Keselamatan kerja terhadap kebakaran dan peledakan  Bahan-bahan yang mudah terbakar seperti solar dan plastik harus disimpan di tempat yang aman dan dikontrol secara teratur.  Mobil pemadam kebakaran ditempatkan di Fire station dan setiap saat dalam keadaan siaga.  Fire station disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api yang relatif kecil.  Fire Hidrant ditempakan pada jarak sekitar 10 m didaerah ruang proses dan perkantoran. 2. Peralatan perlindungan diri. Di dalam lokasi pabrik disediakan peralatan perlindungan diri, yaitu ;  Pemakaian dan perlengkapan perlindungan kepala  Sepatu pengaman  Masker udara  Pelindung mata  Sarung tangan 3. Keselamatan kerja terhadap listrik Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap kerja terhadap bahaya listrik adalah sebagai berikut ; Universitas Sumatera Utara  Setiap instalasi dan alat-alat listrik diamankan dengan pemakaian sekering atau pemutus arus listrik otomatis lainya.  Sistem perkabelan listrik harus direncanakan secara terpadu dengan tata letak pabrik untuk menjaga keselamatan dan kemudahan jika letak pabrik harus dilakukan perbaikan.  Setiap peralatan atau bangunan yang tinggi harus dilengkapi dengan penangkal petir yang dibumikan. 4. Pencegah terhadap gangguan kesehatan. Untuk mencegah bahaya terhadap gangguan kesehatan yang perlu diperhatikan adalah ;  Setiap karyawan diwajibkan memakai pekaian kerja dan pelindung kepala selama berada di lokai pabrik.  Dalam menangani bahan-bahan kimia yang berbahaya, karyawan diharuskan memakai sarung tangan serta penutup hidung dan mulut. 5. Pencegahan terhadap bahaya mekanis.  Alat-alat dipasang dengan penahan yang cukup berat, untuk mencegah kemungkinan jatuh atau terguling.  Pada peralatan berbahaya diberi pagar penanganan.  Sistem ruang gerak karyawan dibuatcukup lebar dan tidak menghambat pergerakan. Untuk mencapai keselamatan kerja yang tinggi, maka perlu ditambahkan nilai-nilai disiplin bagi karyawan, yaitu : Universitas Sumatera Utara  Setiap karyawan bertugas sesuai pedoman-pedoman yang diberikan.  Setiap kecelakaan atau kejadian harus segera dilaporkan kepada atasan.  Peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja harus digunakan bila diperlukan.  Setiap karyawan harus saling menginginkan akan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya.  Setiap peraturan dan ketentuan harus dipatuhi. Apabila terjadi kecelakaan kerja seperti terjadinya kebakaran pada pabrik, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut ;  Mematikan seluruh kegiatan pabrik, baik mesin maupun listrik. Mengaktifkan alat pemadam kebakaran. Dalam hal ini alat pemadam kebakaran yang digunakan disesuaikan dengan jenis kebakaran yang terjadi. Universitas Sumatera Utara

BAB VII UTILITAS