3.2 Manfaat
Penelitian yang dilakukan diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: a.
Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menjadi sarana latihan dalam menuangkan gagasan dan pikiran yang diperoleh selama mengikuti studi di Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. b.
Dalam rangka peningkatan partisipasi seluruh masyarakat Kelurahan Sitirejo I terhadap politik, dapat diberikan saran mengenai pentingnya partisipasi seluruh
masyarakat tersebut demi terciptanya Negara yang benar-benar demokratis. c.
Dapat disumbangkan kepada Universitas Sumatera Utara yang berupa hasil penelitian di bidang partisipasi politik sehingga memperkaya bahan penelitian di bidang ilmu
politik.
4. Kerangka Teori
Sebelum memasuki defenisi konsep maka terlebih dahulu akan dijelaskan beberapa teori yang relevan dalam penelitian ini.
4.1. Perilaku Politik
Perilaku politik atau Politic Behaviour adalah perilaku yang dilakukan oleh insanindividu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan
politik.Seorang individukelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik adapun yang dimaksud dengan perilaku
politik contohnya adalah: • Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat pemimpin
Universitas Sumatera Utara
• Mengikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau parpol, mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau lsm lembaga swadaya
masyarakat • Ikut serta dalam pesta politik
• Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas • Berhak untuk menjadi pimpinan politik
• Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang
dasar dan perundangan hukum yang berlaku.
Keputusan politik yang dibuat oleh pemerintah tentunya menyangkut dan akan mempengaruhi kehidupan warga negara, dengan demikian masyarakat tentu berhak ikut serta
mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan tersebut. Dalam kehidupan politik pada dasarnya kegiatan pemerintah adalah membuat aturan dan kemudian
warganegara mempengaruhi isi kebijakan umum dan ikut serta menentukan pembuatr dan pelaksana keputusan politik tersebut. Kondisi perilaku politik masyarakat tersebut akan
mempengaruhi partisipasi politiknya. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa partisipasi politik merupakan perilaku politik, tetapi perilaku politik tidaklah selalu berupa partisipasi
politik.
5
Perilaku politik warga negara dalam bentuk partisipasi politik oleh Milbrath dielaskan dalam kaitannya dengan empat faktor utama, Pertama: sejauh mana orang menerima
perangsang politik. Kedua: Karakteristik pribadi seseorang. Ketiga: karakteristik sosial
5
Sudijono, Sastroatmodjo, Op. Cit., hal.4
Universitas Sumatera Utara
seseorang. Dan keempat: keadaan politik atau lingkungan politik tempat seseorang dapat menemukan dirinya sendiri.
6
“Partisipasi politik sebagai kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum dan dalam ikut serta menentukan
pemimpin pemerintahan”.
4.2. Partisipasi Politik