Status Sosial Ekonomi Kerangka Teori

3. Kegiatan Organisasi – yaitu partisipasi individu ke dalam organisasi, baik selaku anggota maupun pemimpinnya, guna mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah; 4. Contacting – yaitu upaya individu atau kelompok dalam membangun jaringan dengan pejabat-pejabat pemerintah guna mempengaruhi keputusan mereka, dan 5. Tindakan Kekerasan violence – yaitu tindakan individu atau kelompok guna mempengaruhi keputusan pemerintah dengan cara menciptakan kerugian fisik manusia atau harta benda, termasuk di sini adalah huru-hara, teror, kudeta, pembutuhan politik assassination, revolusi dan pemberontakan. 17 Kelima bentuk partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson telah menjadi bentuk klasik dalam studi partisipasi politik. Keduanya tidak membedakan apakah tindakan individu atau kelompok di tiap bentuk partisipasi politik legal atau ilegal. Sebab itu, penyuapan, ancaman, pemerasan, dan sejenisnya di tiap bentuk partisipasi politik adalah masuk ke dalam kajian ini. Di Negara yang menganut paham demokrasi, bentuk partisipasi politik masyarakat yang paling mudah diukur adalah ketika pemilihan umum berlangsung. Perilaku warga Negara yang dapat dihitung itensitasnya adalah melalui perhitungan persentase orang yang menggunakan hak pilihnya voter turnout dibanding dengan warga Negara yang berhak memilih seluruhnya.

4.3. Status Sosial Ekonomi

Pembangunan ekonomi seiring perkembangan kapitalis membuat adanya perbedaan tingkat status sosial. Status sosial dapat didefinisikan sebagai kedudukan seseorang dalam 17 Samuel P. Huntington dan Nelson, Op. Cit., hal. 16-18. Universitas Sumatera Utara kelompoknya yang disebabkan baik oleh perbedaan tingkat pendidikan, pendapatan, maupun pekerjaan 18 Status sosial ekonomi akan mempengaruhi tingkat partisipasi politik masyarakat, hal ini sesuai dengan pendapat Samuel P. Huntington yang menyatakan bahwa terdapat korelasi antara pembangunan sosial dengan partisipasi politik, tingkat status sosial cenderung . Secara sederhana, perbedaan status sosial bisa terjadi dan dilihat dari perbedaan besar penghasilan rata-rata seseorang setiap hari atau setiap bulannya. Status sosial ekonomi masyarakat tersebut terbagi kedalam tiga tingkatan yaitu status sosial ekonomi tingkat atas, tingkat menengah, dan tingkat bawah. Masyarakat kelas atas, misalnya, dalam banyak hal memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat bawah, bukan hanya dalam penampilan fisik mereka, seperti cara berpakaian dan sarana transportasi yang dipergunakan, atau bahkan merek transportasinya, tetapi antar mereka biasanya juga berbeda ideologi politik, nilai yang dianut, sikap, dan perilaku sehari-harinya. Tingkat status sosial yang tinggi memungkinkan perilaku politik yang lebih berkualitas daripada seseorang yang berada dalam status sosial di bawahnya. Dengan status sosial ekonomi yang tinggi diperkirakan seseorang akan memiliki tingkat pengetahuan politik, minat dan perhatian pada politik, serta sikap dan kepercayaan yang tinggi pada pemerintah. Semakin rendah kedudukan seseorang di dalam pelapisan sosial, biasanya semakin sedikit pula perkumpulan dan hubungan sosialnya. Orang-orang dari lapisan rendah lebih sedikit berpartisipasi dalam jenis organisasi apa pun — klub, organisasi sosial, lembaga formal, atau bahkan lembaga keagamaan– daripada orang-orang yang berasal dari strata atau kelas menengah dan atas.

4.4. Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Partisipasi Politik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Pilihan Politik Masyrakat (Studi Kasus: Pemilu Politik Pada Masyarakat Toba Samosir Tahun 2014

8 123 83

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pariwisata (Studi Tentang Pembangunan Ekowisata Di Kenagarian Lasi Kecamatan Candung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat)

3 79 104

Pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap Partisipasi Politik Masyarakat (Studi Kasus: Desa Hutauruk Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara)

19 173 88

Hubungan Tingkat Ekonomi Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Etnis Tionghoa Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 Kota Medan Di Lingkungan Vi Kelurahan Pusat Pasar Medan Kecamatan Medan Kota

1 41 18

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

3 35 153

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP INTENSITAS PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2009 (Studi pada Kelurahan Yosorejo Kota Metro)

0 4 10

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP INTENSITAS PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2009 (Studi pada Kelurahan Yosorejo Kota Metro)

0 8 122

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP INTENSITAS PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2009 (Studi pada Kelurahan Yosorejo Kota Metro)

0 5 106

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DI TINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ( Studi Kelurahan tamangappa Kota makassar)

0 0 73

KOMUNIKASI DAN PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMILU PRESIDEN

0 0 8