3
I.2.2. Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan Museum Buddhist di Berastagi yaitu : •
Memberikan pengertian yang benar tentang Agama Buddha. •
Menyebarkan Buddha Dharma kepada seluruh lapisan masyarakat, serta menyadarkan umat manusia untuk selalu melalukan perbuatab baik.
• Sebagai alternative tempat wisata bagi wisatawan local, maupun wisatawan
internasional karena letak geografisnya di Berastagi yang merupakan objek wisata. •
Menyediakan ruang serba guna sebagai tempat berkumpul dan menyelenggarakan aktivitas baik untuk acara muda-I BLIA YAD maupun acara umum Vihara.
• Menambah lingkup desain dari pengembangan Vihara Dharma Shanti – Berastagi.
I.3. Masalah Perancangan A. Arsitektural
• Bagaimana mewujudkan desain bangunan pada judul proyek sehingga sesuai
dengan peruntukan fungsi bangunan dan kelayakan studi proyek sesuai dengan kebutuhan pada lokasi proyek.
• Bagaimana menerapkan prinsip – prinsip tema yang dipilih untuk diterapkan
dalam desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan dan prinsip – prinsip estetika dalam teori arsitektur.
• Bagaimana menggabungkan fungsi bangunan yang sudah ada dengan daerah
yang akan didesain.
B. Sosial – ekonomi
• Bagaimana menarik minat masyarakat untuk mengunjungi museum dan
menghilangkan kesan buruk masyarakat tentang museum •
Bagainama fungsi dalam museum dapat mendidik pengunjung yang dating ke museum.
• Bagaimana mengoptimalkan fungsi museum dengan peran masyarakat, baik
masyarakat local maupun masyarakat Sumatera Utara sebagai objek wisata.
Universitas Sumatera Utara
4
I.4. Pendekatan Masalah
Pendekatan yang dilakukan selama proses pengembangan konsep perancangan yaitu: •
Studi pustaka dan studi literature yang berkaitan dengan kasus maupun judul yang diangkat dalam proyek ini.
• Studi banding terhadap proyek – proyek sejenis yang dapat memberikan poin – poin
permasalahan yang harus dipecahkan maupun kelebihan dari proyek sejenis yang dapat menjadi masukan dalam perancangan
• Studi lapangan mencakup survey dan wawancara dengan instansi yang terkait
sehubungan dengan kasus proyek. •
Sintesis, yaitu menggabungkan hasil analisis untuk memperoleh ide perancangan yang akan diterapkan.
I.5. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Lingkup batasan proyek yang menjadi batasan perancagan pada bangunan ini adalah: •
Menyangkut masalah peraturan agama dan peraturan pemerintah daerah yang berlaku di sekitar site.
• Focus perancangan dikaitkan dengan aspek fisik dan non fisik perancangan yang
menyangkut pemakai, pengunjung, kebutuhan ruang, struktur bangunan, sirkulasi dalam dan luar bangunan, perancangan tapak, massa bangunan serta potensii pada
lokasi. •
Secara umum akan memadukan nilai religious, edukatif dan rekreatif dalam bangunan.
• Secara khusus bangunan yang dirancang dengan fungsi utama museum yaitu sebagai
tempat pameran kreatifitas mudaI BLIA YAD dan tempat bagi aktivitas mudaI BLIA YAD.
Universitas Sumatera Utara
5
I.6. Kerangka Berpikir Judul Proyek dan Tema