14
E. Permasalahan Umum Permuseuman Di Indonesia
Masalah umum permuseuman di Indonesia pada umumnya meliputi: •
Koleksi Berdasarkan kerangka pembagian koleksi serta kerangka jenis dan bentuk
benda yang dijadikan koleksi museum maka dapat disimpulkan bahwa museum yang didirikan sebelum kemerdekaan dihadapkan pada masalah
dibidang sistem administrasi dan bahasa yang digunakan Bahasa Belanda di samping itu masalah kondisi koleksi yang sebelumnya mendapatkan perhatian
dalam perawatan. Museum yang telah ada dan didirikan pada masa era pembangunan ini menghadapi masalah dalam pengadaan koleksi. Hal ini
disebabkan masih kurangnya pengertian berbagai pihak dalam hal mempelancar pengadaan koleksi sehingga menghambat usaha pengamanan
warisan budaya dari kepentingan lain yang merugikan yang berjalan cukup pesat.
• Fisik Bangunan
Pada umunya bangunan museum yang didirikan sebelum kemerdekaan telah dinyatakan sebagai monumen bersejarah yang dilindungi Monumenten
Ordonantie. Kondisi konstruksi bangunanya memerlukan perawatan secara khusus. Di samping itu juga kurang tersedianya areal tanah yang
memungkinkan pengembangannya. Museum yang telah dan akan didirikan pada masa pembangunan pada garis
besarnya banyak menghadapi masalah prosedur pengadaan tanah dan kesulitan mendapatkan arsitek dibidang permuseuman pada waktu pembangunannya.
• Ketenagaan
Berdasarkan persyaratan pendidikan dan banyaknya pegawai serta persyaratan pendidikan untuk jabatan pimpinan museum umum negeri maka dapat
disimpulkan bahwa masalah umum di bidang ketenagaan adalah kesulitan untuk mendapatkan tenaga yang berkualifikasi pendidikan yang relevan
dengan permuseuman. Khususnya bagi daerah-daerah yang jauh dari pusat- pusat pendidikan tinggi. Masalah tersebut ditambah dengan kesulitan
Universitas Sumatera Utara
15
mendapatkan latihan yang diperlukan untuk kegiatan permuseuman di daerah yang bersangkutan.
• Sarana Penunjang
Sarana penunjang ini meliputi kantor dan peralatan teknis dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hamper setiap museum di Indonesia belum
mempunyai peralatan kantor dan peralatan teknis yang sesuai dengan standarisasi permuseuman yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan adanya
hambatan procedural dan tidak tersedianya di pasaran jenis peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
• Fungsionalisasi Museum
Pada umumnya permuseuman di Indonesia masih kurang memiliki tenaga professional, di samping itu kurangnya peralatan, perlengkapan, dan dana yang
memadai, menyebabkan hambatan pelaksanaan fungsi setiap museum. •
Museum Pembina Perbandingan antara museum yang dipandang mampu sebagai museum
pembinan belum atau tidak sebanding dengan jumlah yang perlu dibina. Di samping itu museum Pembina dan yang dibina letaknya berjauhan sehingga
menambah hambatan pelaksanaan pembinaan. Juga museum belum mencapai kemantapan yang ideal.
Museum mempunyai peranan sebagai berikut: •
Pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah •
Pusat penyaluran ilmu dan umum •
Pusat peningkatan apresiasi budaya •
Pusat perkenalan kebudayaan antara daerah dan antara bangsa •
Sumber inspirasi •
Objek pariwisata •
Media Pembina pendidikan sejarah alam, ilmu pengetahuan dan budaya •
Suaka alam dan suaka budaya •
Cermin sejarah dan kebudayaan
Universitas Sumatera Utara
16
F. Permasalahan Khusus Museum Nasional