5
I.6. Kerangka Berpikir Judul Proyek dan Tema
Judul Proyek : Museum Buddhis Tema Proyek : Arsitektur Simbolik
Latar Belakang Kasus :
• Vihara Dharma Shanti – Berastagi
sebagai salah satu objek wisata di Berastagi
• Visi dan Misi dari BLIA YAD untuk
menyebarkan Buddha Dharma ke semua orang
• Perlunya sarana pendukung di
Vihara Dharma Shanti Berastagi untuk memenuhi kegiatan BLIA
YAD yang semakin besar.
Latar Belakang Tema :
• Dalam agama Buddha, dikenal
banyak simbol – simbol yang memiliki arti tersendiri.
• Simbol
– simbol itu dapat
mempresentasikan arti yang terkandung di dalamnya bagi umat
Buddha.
Maksud dan Tujuan :
• Memberikan pandangan benar tentang Agama Buddha dan menyebarkan Buddha Dharma
kepada masyarakat luar. •
Sebagai alternative wisata di Berastagi bagi wisatawan domestic maupun mancanegara. •
Menyediakan ruang untuk menampung kegiatan BLIA YAD.
Permasalahan
• Menggabungkan fungsi yang sudah ada dengan fungsi museum.
• Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran museum untuk pendidikan.
Analisis
• Analisa Lingkungan : Analisa Eksisiting kasawasan, potensi sekitar, karakter lingkungan,
dan sirkulasi •
Analisa Tapak : analisa kebisingan, orientasi matahari, angin, view, parker, dan vegetasi •
Analisa Fisik Bangunan : analisa pelaku dan kegiatan antar ruang, kebutuhan ruang dan program ruang
Konsep Perancangan
Berdasaekan hasil analisis dan standar – standar untuk museum.
Pengumpulan Data
Studi Site
• Klasifikasi site
• Standar bangunan
• Potensi sekitar
Studi Banding
• Fasilitas yang tersedia
• Fasilitas pendukung
• Kajian tema bangunan
DESAIN
Skema 1.1 : Skema kerangka berpikir
Universitas Sumatera Utara
6
I.7. Sistematika Laporan BAB I
Pendahuluan Menceritakan latar belakang dari proyek ini dan tujuan yang ingin
dicapai, kemungkinan masalah yang akan dihadapi dalam perancangan, pendekatan – pendekatan, ruang lingkup kajian, kerangka
berpikir dan sistematika dari laporan.
BAB II Deskripsi Proyek
Merupakan gambaran umum dan gambaran khusus dari kasus proyek yang diangkat yaitu Museum Buddhis. Dimana secara khusus
dijelaskan tentang pengertian, perkembangan hingga karakteristik dari judul yang diangkat adalah , kata “Museum” dan “Buddhis”. Secara
umum dijelaskan juga tentang studi kelayakan, karakteristik dan deskripsi dari lokasi proyek ini. Serta studi banding beberapa proyek
sejenis untuk dijadikan pembanding.
BAB III Elaborasi Tema
Merupakan gambaran umum tema yang dipilih untuk mendukung proyek ini serta latar belakang pemilihan tema ini. Selanjutnya
interpretasi tema terhadap konsep perancangan yang disertakan dengan studi banding tema sejenis.
BAB IV Analisa Perancangan
Pembahasan tentang analisa perancangan yang mencakup tiga aspek utama yaitu : manusia, lingkungan serta bangunan. Dan dibagi dalam
empat kategori analisa yaitu, analisa lingkungan, analisa tapak, analisa fisik bangunan, dan analisa fungsional. Dimana tujuan dari analisa ini
adalah untuk mencari setiap potensi positif dan negative dari proyek ini. Analisis ini akan menjadi acuan untuk membuat konsep
perancangan.
BAB V Konsep Perancangan
Merupakan acuan dasar dalam pembentukan rancangan dengan melihat potensi – potensi yang diperoleh dari hasil analisa. Dan beberapa teori
yang dalam BAB II dan BAB III juga menjadi acuan dalam menentukan konsep yang akan dipakai dalam mendesain bangunan.
Universitas Sumatera Utara