Patofisiologi DM Landasan Teori 1

Gambar 2.3: Transport kolesterol di jaringan tubuh manusia Sumber: Murray dalam buku harper 20091 7 Pembentukan kolesterol dipengaruhi oleh beberapa hal. Yang pertama banyaknya simpanan kolesterol di hati dapat menurunkan aktivitas HMG KoA reduktase. Simpanan kolesterol pada hati juga dipengaruhi oleh aktivitas high density lipoprotein HDL, low-density lipoprotein LDL dan very low density lipoprotein VLDL. HDL berperan dalam membawa kolesterol dari darah menuju hati, sehingga simpanan kolesterol di hati akan meningkat. LDL akan membawa kolesterol dari hati menuju aliran darah, sehingga simpanan kolesterol di hati akan berkurang. Peningkatan kadar LDL berbanding lurus dengan peningkatan kadar VLDL. Kedua, kerja dari insulin yang dapat meningkatkan produksi kolesterol. 17

2.1.6 Patofisiologi DM

A. Resistensi insulin Penurunan kemampuan insulin untuk beraksi pada jaringan target perifer terutama otot dan hati merupakan ciri yang menonjol pada DM tipe 2 dan merupakan kombinasi dari kerentanan genetik dan obesitas. Resistensi insulin mengganggu penggunaan glukosa oleh jaringan yang sensitif insulin dan meningkatkan pengeluaran glukosa hepatik, keduanya menyebabkan hiperglikemia. 16 Pada prinsipnya resistensi insulin dapat terjadi di tingkat reseptor insulin atau di salah satu jalur sinyal pascareseptor. Patogenesis resistensi insulin saat ini berfokus pada defek sinyal PI-3-kinase, yang menurunkan translokasi GLUT 4 pada membran plasma, diantara kelainan lainnya. Asam lemak bebas juga memberikan kontribusi pada patogenesis DM tipe 2. Asam lemak bebas menurunkan ambilan glukosa pada adiposit dan otot serta meningkatkan pengeluaran glukosa hepatik yang terkait dengan resistensi insulin. 14 B. Gangguan Sekresi Insulin Defek pada sekresi insulin bersifat samar dan secara kuantitatif kurang berarti jika dibandingkan dengan yang terjadi pada DM tipe 1. Pada awal perjalanan penyakit DM tipe 2, sekresi insulin tampaknya normal dan kadar insulin plasma tidak berkurang. Namun pola sekresi insulin yang berdenyut dan osilatif lenyap, dan fase pertama sekresi insulin yang cepat yang dipicu oleh glukosa menurun. Secara kolektif hal ini dan pengamatan lain mengisyaratkan adanya gangguan sekresi insulin yang tipe 2 dan bukan defisiensi sintesa insulin. 14 Namun pada perjalanan penyakit berikutnya, terjadi defisiensi absolut yang ringan sampai sedang yang lebih ringan dibanding DM tipe 1. Penyebab defisiensi insulin pada DM tipe 2 masih belum sepenuhnya jelas. Berdasarkan data mengenai hewan percobaan dengan DM tipe 2, diperkirakan mula-mula resistensi insulin menyebabkan peningkatan kompensatorik massa sel beta dan produksi insulinnya. 13 Pada orang DM regulasi insulin terhadap glukosa darah megalami gangguan, akibat tidak tersekresinya insulin oleh sel β pankreas seperti yang terjadi pada DM tipe 1 ataupun terjadi ketidakpekaan sel-sel target insulin resistensi insulin terhadap keberadaan insulin seperti yang terjadi pada DM tipe 2. Hal ini menyebabkan keadaan hiperglikemia dan menyebabkan banyak efek merugikan pada tubuh. 14 Selain pada karbohidrat, insulin sangat membantu berjalannya metabolisme lemak secara fisiologis. Berdasarkan pengaruhnya terhadap lipid, jika terjadi defisiensi atau resistensi insulin maka keseimbangan metabolisme lipid akan terganggu, dan berakhir dengan keadaan hiperlipidemia pada pasien DM. 14 Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa insulin mengatur jalur-jalur biosintetik yang menyebabkan peningkatan pemasukan glukosa, peningkatan penyimpanan glukosa dan lemak, dan meningkatkan sintesis protein. Karena itu, hormon ini akan menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam darah. Jika sekresi insulin rendah, yang terjadi adalah efek yang berlawanan. 1

2.1.6 Kolesterol pada DM