Komplikasi Kronik Jangka Panjang
Komplikasi vaskular jangka panjang dari DM melibatkan pembuluh- pembuluh kecil mikroangiopati dan pembuluh-pembuluh sedang dan besar
makroangiopati.
14
Mikroangiopati merupakan lesi spesifik diabetes yang menyerang kapiler dan arteriola retina retinopati diabetik, glomerulus ginjal nefropati
diabetik, dan saraf-saraf perifer neuropati diabetik, otot-otot serta kulit.
14
Makroangiopati diabetik mempunyai gambaran histopatolois berupa aterosklerosis. Makroangopati diabetik ini akan mengakibatkan penyumbatan
vaskular dan jika mengenai arteri-arteri perifer akan timbul insufisiensi vaskular perifer yang disertai klaudikasio intermiten dan gangren pada ekstremitas serta
insufisiensi serebral dan stroke. Jika yang terkena adalah arteri koronaria dan aorta, maka dapat mengakibatkan angina dan infark miokardium.
14
2.1.9 Tatalaksana DM
Penatalaksanaan diabetes mellitus yang utama ada 6 hal, yaitu : a. Terapi gizi medis perencanaan diet
b. Peningkatan aktivitas jasmani, bertujuan untuk meningkatkan aliran darah sehingga reseptor insulin tersedia lebih banyak dan glukosa dapat masuk ke
dalam sel. c. Terapi farmakologis agen agen hipoglikemik oral
d. Terapi Insulin e. Pengawasan kadar glukosa darah di rumah
f. Edukasi masalah yang berkaitan dengan DM termasuk perawatan diri pasien.
14
Pendekatan secara non farmakologis seperti perencanaan makanan, aktivitas fisik, dan penurunan berat badan bila terdapat obesitas, merupakan
langkah pertama dalam pengelolaan DM. Bila langkah pertama pengelolaan belum tercapai, maka langkah selanjutnya adalah pengelolaan dengan
menggunakan obat atau intervensi secara farmakologis.
20
Pada pasien DM tipe 1 karena diakibatkan defisiensi insulin, maka selalu membutuhkan terapi insulin. Sedangkan pada DM tipe 2 dapat ditangani tanpa
insulin karena dasar penyakit adalah resistensi insulin dan defisiensi insulin yang relatif.
14
2.1.11 Streptozotocin
Streptozotocin STZ merupakan derivat N-nitrosurea dari D-glukosamine yang diisolasi dari Streptomyces acrhromogens. STZ sering digunakan sebagai
antibiotik dan juga sebagai pengobatan beberapa jenis kanker. Namun STZ mempunyai efek samping yang bersifat toksik, salah satunya diabetogenik.
21
Gambar 2.6. Struktur kimia Streptozotocin
Sumber: Lenzen S.2008
STZ masuk ke dalam sel β pankreas melalui GLUT 2 menuju membran
plasma.
23
Proses kerusakan sel β berawal dari penurunan ATP dengan cara meginhibisi siklus krebs dan menginduksi NO sehingga akan terbentuk ROS
menyebabkan kerusakan DNA.
18
Selain itu gugus alkil yang terdapat pada STZ menyebabkan terjadinya alkilasi pada DNA.
24
Alkilasi tersebut akan mengaktivasi poli ADP-ribosilasion yang membuat penurunan NAD dan ATP yang akan
menyebabkan nekrosis dan kerusakan pada sel β pankreas. Terdapat 3 fase setelah penyuntikan STZ intraperitonial pada hewan coba
sampai dengan terjadinya hiperglikemi. Fase pertama dimulai dengan terjadinya peningkatan glukosa darah satu jam setelah penyuntikan. Fase ini menunjukkan
penurunan konsentrasi insulin pada pembuluh darah.
23,24
Fase ini berlangsung selama 2 sampai 4 jam. Fase kedua terjadi hipoglikemi yang berlangsung 4
sampai dengan 8 jam setelah penyuntikan. Pemberian konsentrat glukosa sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kematian akibat hipoglikemi. Hipoglikemi
terjadi, ka rena pecahnya sel β yang mengandung insulin. Pecahnya sel dipicu oleh
toksisitas STZ.
24
Insulin akan beredar ke pembuluh darah dan berikatan dengan reseptor di sel lemak dan otot, menyebabkan penurunan glukosa darah dengan
cepat. Pada fase ketiga terjadi hiperglikemi yang permanen. Pada pemeriksaan secara morfologi ditemukan kerusakan yang besar pada hampir seluruh sel β pada
waktu 12-24 jam setelah penyuntikan STZ.
25
Pada Tikus Sprague dawley SD telah dilaporkan bahwa injeksi STZ secara intraperitonial dengan dosis tunggal 48-60 mgkgbb mengarah pada
degenerasi sel beta pankreas, Secara klinis gejala DM muncul jelas pada saat 2-4 jam pasca injeksi, Glukosa darah pada SD secara signifikan lebih meningkat
pasca injeksi, dan tidak memerlukan injeksi STZ yang kedua kali.
11
2.1.12 Jinten Hitam Nigella sativa