Analisis Deskriptif Kualitatif Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)

Tabel 4.10 Deskripsi Responden berdasarkan Jumlah Pelatihan yang Telah Diikuti Frequen cy Percent Valid Percent Cumulativ e Percent Valid 1-5 kali 5 kali Total 61 9 70 61.0 9.0 70.0 61.0 9.0 70.0 61.0 70.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Dari tabel diatas diketahui bahwa 61 responden telah mengikuti pelatihan, sedangkan 9 responden juga telah mengikuti pelatihan. Tabel 4.11 Deskripsi Responden berdasarkan Jumlah Penugasan Frequen cy Percent Valid Percent Cumulativ e Percent Valid 1-10 klien 10 klien Total 61 9 70 61.0 9.0 70.0 61.0 9.0 70.0 61.0 70.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Dari klien yang diaudit atau jumlah penugasan adalah sebanyak 61 responden telah mengaudit 1-10 klien, sedangkan sebanyak 9 responden telah mengaudit 10 klien.

B. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan menginterprestasikan hasil uji validitas dan reliabilitas serta distribusi frekuensi pernyataan kuesioner dan juga analisis deskriptif. Dengan cara data skor pernyataan untuk setiap variabel sehingga menghasilkan Correlation Matrix dan Reliability Coefficients.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df = n-2, dalam hal ini n adalah sampel. Pada penelitian ini jumlah sampel n = 70 dan besarnya df dapat dihitung 70-2 dengan df = 68 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.198. hasil pengujian validitas ditunjukkan dalam tabel berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Kompetensi Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0.693 0.198 Valid Butir 2 0.691 0.198 Valid Butir 3 0.642 0.198 Valid Butir 4 0.621 0.198 Valid Butir 5 0.698 0.198 Valid Butir 6 0.669 0.198 Valid Butir 7 0.673 0.198 Valid Butir 8 0.691 0.198 Valid Butir 9 0.642 0.198 Valid Butir 10 0.621 0.198 Valid Butir 11 0.696 0.198 Valid Butir 12 0.706 0.198 Valid Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Independensi Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0.783 0.198 Valid Butir 2 0.810 0.198 Valid Butir 3 0.798 0.198 Valid Butir 4 0.817 0.198 Valid Butir 5 0.779 0.198 Valid Butir 6 0.793 0.198 Valid Butir 7 0.791 0.198 Valid Butir 8 0.781 0.198 Valid Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Keahlian Profesional Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0.717 0.198 Valid Butir 2 0.713 0.198 Valid Butir 3 0.685 0.198 Valid Butir 4 0.680 0.198 Valid Butir 5 0.711 0.198 Valid Butir 6 0.705 0.198 Valid Butir 7 0.706 0.198 Valid Butir 8 0.713 0.198 Valid Butir 9 0.685 0.198 Valid Butir 10 0.680 0.198 Valid Butir 11 0.722 0.198 Valid Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Etika Auditor Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0.336 0.198 Valid Butir 2 0.488 0.198 Valid Butir 3 0.625 0.198 Valid Butir 4 0.277 0.198 Valid Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan Butir 1 0.725 0.198 Valid Butir 2 0.724 0.198 Valid Butir 3 0.695 0.198 Valid Butir 4 0.688 0.198 Valid Butir 5 0.721 0.198 Valid Butir 6 0.712 0.198 Valid Butir 7 0.713 0.198 Valid Butir 8 0.724 0.198 Valid Butir 9 0.695 0.198 Valid Butir 10 0.688 0.198 Valid Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Dari hasil tabel-tabel diatas diketahui bahwa semua variabel tersebut dinyatakan valid, karena mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel .

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kontruk atas variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha 0.60 Nunally,1967 dalam Ghozali 2005. Hasil pengujian reliabilitas ditampilkan dalam tabel berikut ini Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabilitas Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan intrumen untuk setiap variabel penelitian adalah reliabel, karena hitung 0.60. Pada variabel Kompetensi Variabel Jumlah butir pernyataan Cronbach alpha Kompetensi 12 butir 0.691 Independensi 8 butir 0.816 Keahlian Profesional 11 butir 0.720 Etika Auditor 4 butir 0.658 Kualitas Audit 10 butir 0.728 memiliki hitung 0.691 0.60. Variabel Independensi memiliki hitung 0.816 0.60. Variabel Keahlian Profesional memiliki hitung 0.720 0.60. Variabel Etika Auditor memiliki hitung 0.658 0.60. Dan variabel Kualitas Audit memiliki hitung 0.728 0.60.

3. Distribusi Frekuensi pernyataan kuesioner

Selain uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner. Penelitian ini juga terdapat pernyataan tentang empat variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari Kompetensi X 1 , Independensi X 2 , Keahlian Profesional X 3 , Etika Auditor X 4 , dan Kualitas Audit Y. berikut ini adalah jumlah hasil dari distribusi frekuensi dari pernyataan pada kuesioner ini.

a. Kompetensi X

1 Tabel 4.18 Auditor harus mengetahui tentang fakta-fakta apa saja yang akan di audit Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 5 7.1 7.1 7.1 ragu-ragu 19 27.1 27.1 34.3 setuju 43 61.4 61.4 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak empat puluh tiga responden menjawab setuju untuk pernyataan auditor harus mengetahui tentang fakta-fakta apa saja yang akan di audit. Sembilan belas responden menyatakan ragu-ragu, lima responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan auditor harus mengetahui tentang fakta-fakta apa saja yang akan di audit. Tabel 4.19 Seorang auditor wajib mengetahui prosedur-prosedur standar yang akan di audit Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 31 44.3 44.3 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh satu responden menjawab setuju untuk pernyataan seorang auditor wajib mengetahui prosedur-prosedur standar yang akan di audit. Dua puluh Sembilan responden menyatakan ragu-ragu, tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya menyatakan sangat setuju untuk pernyataan seorang auditor wajib mengetahui prosedur-prosedur standar yang akan di audit. Tabel 4.20 Untuk melakukan audit yang baik, auditor membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari tingkat pendidikan formal Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 29 41.4 41.4 92.9 sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak lima puluh delapan responden menjawab setuju dan ragu-ragu pada pernyataan untuk melakukan audit yang baik, auditor membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari tingkat pendidikan formal. Tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak lima responden menyatakan sangat setuju pada pernyataan untuk melakukan audit yang baik, auditor membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari tingkat pendidikan formal. Tabel 4.21 Selain pendidikan formal, untuk melakukan audit yang baik, auditor juga membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari kursus dan pelatihan khususnya di bidang audit Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6 ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0 setuju 26 37.1 37.1 87.1 sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh sembilan responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan Selain pendidikan formal, untuk melakukan audit yang baik, auditor juga membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari kursus dan pelatihan khususnya di bidang audit. Dua puluh enam responden menyatakan setuju, Sembilan responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak enam responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan Selain pendidikan formal, untuk melakukan audit yang baik, auditor juga membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari kursus dan pelatihan khususnya di bidang audit. Tabel 4.22 Semakin banyak jumlah klien yang auditor audit menjadikan audit yang auditor lakukan semakin lebih baik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 tidak setuju 23 32.9 32.9 34.3 ragu-ragu 28 40.0 40.0 74.3 setuju 15 21.4 21.4 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh delapan responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan semakin banyak jumlah klien yang auditor audit menjadikan audit yang auditor lakukan semakin lebih baik. Dua puluh tiga responden menyatakan tidak setuju, lima belas responden menyatakan setuju, tiga responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak satu responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan semakin banyak jumlah klien yang auditor audit menjadikan audit yang auditor lakukan semakin lebih baik. Tabel 4.23 Seorang auditor disebut berpengalaman apabila memiliki masa kerja lebih dari 4 tahun Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 3 4.3 4.3 4.3 tidak setuju 19 27.1 27.1 31.4 ragu-ragu 36 51.4 51.4 82.9 setuju 12 17.1 17.1 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak tiga puluh enam responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan seorang auditor disebut berpengalaman apabila memiliki masa kerja lebih dari 4 tahun. Sembilan belas responden menyatakan tidak setuju, dua belas responden menyatakan setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan Seorang auditor disebut berpengalaman apabila memiliki masa kerja lebih dari 4 tahun. Tabel 4.24 Pengalaman penugasan audit mempengaruhi ketepatan dalam menganalisis suatu kasus Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9 tidak setuju 16 22.9 22.9 25.7 ragu-ragu 35 50.0 50.0 75.7 setuju 14 20.0 20.0 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh lima responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan pengalaman penugasan audit mempengaruhi ketepatan dalam menganalisis suatu kasus. Enam belas responden menyatakan tidak setuju, empat belas responden menyatakan setuju, tiga responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan pengalaman penugasan audit mempengaruhi ketepatan dalam menganalisis suatu kasus. Tabel 4.25 Level jabatan dan tanggung jawab sangat mempengaruhi pengalaman auditor dalam mengaudit Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 31 44.3 44.3 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh satu responden menjawab setuju untuk pernyataan level jabatan dan tanggung jawab sangat mempengaruhi pengalaman auditor dalam mengaudit. Dua Sembilan responden menyatakan ragu-ragu, tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan level jabatan dan tanggung jawab sangat mempengaruhi pengalaman auditor dalam mengaudit. Tabel 4.26 Seorang auditor tidak harus dapat bekerja sama dalam sebuah tim Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 29 41.4 41.4 92.9 sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lima puluh delapan responden menjawab setuju dan ragu- ragu untuk pernyataan seorang auditor tidak harus dapat bekerja sama dalam sebuah tim. Tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak lima responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan seorang auditor tidak harus dapat bekerja sama dalam sebuah tim. Tabel 4.27 Seorang auditor harus kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang Ada Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6 ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0 setuju 26 37.1 37.1 87.1 sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dua puluh sembilan responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan seorang auditor harus kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Dua puluh enam responden menyatakan setuju, sembilan responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak enam responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan seorang auditor harus kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Tabel 4.28 Auditor yang kompeten akan dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis kliennya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 ragu-ragu 20 28.6 28.6 30.0 setuju 30 42.9 42.9 72.9 sangat setuju 19 27.1 27.1 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh responden menjawab setuju untuk pernyataan auditor yang kompeten akan dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis kliennya. Dua puluh responden menyatakan ragu-ragu, Sembilan belas responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak satu responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan auditor yang kompeten akan dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis kliennya. Tabel 4.29 Seorang auditor harus mempunyai kemampuan untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 ragu-ragu 14 20.0 20.0 21.4 setuju 34 48.6 48.6 70.0 sangat setuju 21 30.0 30.0 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh empat responden menjawab setuju untuk pernyataan seorang auditor harus mempunyai kemampuan untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan. Dua puluh satu responden menyatakan sangat setuju, empat belas responden menyatakan ragu-ragu, sedangkan sisanya sebanyak satu responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan seorang auditor harus mempunyai kemampuan untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan.

b. Independensi X

2 Tabel 4.30 Auditor sebaiknya memiliki hubungan dengan klien yang sama paling lama 3 tahun Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 tidak setuju 1 1.4 1.4 2.9 ragu-ragu 10 14.3 14.3 17.1 setuju 51 72.9 72.9 90.0 sangat setuju 7 10.0 10.0 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lima puluh satu responden menjawab setuju untuk pernyataan auditor sebaiknya memiliki hubungan dengan klien yang sama paling lama 3 tahun. Sepuluh responden menyatakan ragu-ragu, tujuh responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju untuk pernyataan auditor sebaiknya memiliki hubungan dengan klien yang sama paling lama 3 tahun. Tabel 4.31 Jika audit yang auditor lakukan buruk, maka auditor dapat menerima sanksi dari klien Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 4 5.7 5.7 5.7 ragu-ragu 16 22.9 22.9 28.6 setuju 42 60.0 60.0 88.6 sangat setuju 8 11.4 11.4 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa empat puluh dua responden menjawab setuju untuk pernyataan jika audit yang auditor lakukan buruk, maka auditor dapat menerima sanksi dari klien. Enam belas responden menyatakan ragu-ragu, delapan responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak empat responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan jika audit yang auditor lakukan buruk, maka auditor dapat menerima sanksi dari klien. Tabel 4.32 Jika audit fee dari satu klien merupakan sebagian besar dari total pendapatan suatu kantor akuntan maka hal ini dapat merusak independensi akuntan publik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 tidak setuju 2 2.9 2.9 4.3 ragu-ragu 11 15.7 15.7 20.0 setuju 50 71.4 71.4 91.4 sangat setuju 6 8.6 8.6 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lima puluh responden menjawab setuju untuk pernyataan jika audit fee dari satu klien merupakan sebagian besar dari total pendapatan suatu kantor akuntan maka hal ini dapat merusak independensi akuntan publik. Sebelas responden menyatakan ragu-ragu, enam responden menyatakan sangat setuju, dua responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak satu responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan jika audit fee dari satu klien merupakan sebagian besar dari total pendapatan suatu kantor akuntan maka hal ini dapat merusak independensi akuntan publik. Tabel 4.33 Fasilitas yang auditor terima dari klien menjadikan auditor sngkan terhadap klien sehingga kurang bebas dalam melakukan audit Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 ragu-ragu 6 8.6 8.6 10.0 setuju 53 75.7 75.7 85.7 sangat setuju 10 14.3 14.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lima puluh tiga responden menjawab setuju untuk pernyataan fasilitas yang auditor terima dari klien menjadikan auditor sungkan terhadap klien sehingga kurang bebas dalam melakukan audit. Sepuluh responden menyatakan sangat setuju, enam responden menyatakan ragu-ragu, sedangkan sisanya sebanyak satu responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan fasilitas yang auditor terima dari klien menjadikan auditor sungkan terhadap klien sehingga kurang bebas dalam melakukan audit. Tabel 4.34 Auditor tidak membutuhkan telaah dari rekan auditor lain untuk menilai prosedur auditnya karena kurnag dirasa manfaatnya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9 tidak setuju 3 4.3 4.3 7.1 ragu-ragu 14 20.0 20.0 27.1 setuju 42 60.0 60.0 87.1 sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa empat puluh dua responden menjawab setuju untuk pernyataan auditor tidak membutuhkan telaah dari rekan auditor lain untuk menilai prosedur auditnya karena kurang dirasa manfaatnya. Empat belas responden menyatakan ragu-ragu, Sembilan responden menyatakan sangat setuju, tiga responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan auditor tidak membutuhkan telaah dari rekan auditor lain untuk menilai prosedur auditnya karena kurang dirasa manfaatnya. Tabel 4.35 Auditor bersikap jujur untuk menghindari penilaian kurang dari rekan seprofesi sesame auditor dalam tim Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 tidak setuju 9 12.9 12.9 14.3 ragu-ragu 34 48.6 48.6 62.9 setuju 23 32.9 32.9 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh empat responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan auditor bersikap jujur untuk menghindari penilaian kurang dari rekan seprofesi sesame auditor dalam tim. Dua tiga responden menyatakan setuju, Sembilan responden menyatakan tidak setuju, tiga responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak satu responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan auditor bersikap jujur untuk menghindari penilaian kurang dari rekan seprofesi sesame auditor dalam tim. Tabel 4.36 Selain memberikan jasa audit, suatu kantor akuntan dapat pula memberikan jasa-jasa lainnya kepada klien yang sama Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9 tidak setuju 4 5.7 5.7 8.6 ragu-ragu 12 17.1 17.1 25.7 setuju 43 61.4 61.4 87.1 sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa empat puluh tiga responden menjawab setuju untuk pernyataan selain memberikan jasa audit, suatu kantor akuntan dapat pula memberikan jasa-jasa lainnya kepada klien yang sama. Dua belas responden menyatakan ragu-ragu. Sembilan responden menyatakan sangat setuju. Empat responden menyatakan tidak setuju. sedangkan sisanya sebanyak dua responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan selain memberikan jasa audit, suatu kantor akuntan dapat pula memberikan jasa-jasa lainnya kepada klien yang sama. Tabel 4.37 Pemberian jasa lain selain jasa audit dapat meningkatkan informasi yang disajikan dalam laporan pemeriksanaan akuntan publik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 tidak setuju 5 7.1 7.1 8.6 ragu-ragu 20 28.6 28.6 37.1 setuju 37 52.9 52.9 90.0 sangat setuju 7 10.0 10.0 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh tujuh responden menjawab setuju untuk pernyataan pemberian jasa selain jasa audit dapat meningkatkan informasi yang disajikan dalam laporan pemeriksaan akuntan publik. Dua puluh responden menyatakan ragu-ragu, tujuh responden menyatakan sangat setuju. Lima responden menyatakan tidak setuju. Sedangkan sisanya sebanyak satu responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan pemberian jasa selain jasa audit dapat meningkatkan informasi yang disajikan dalam laporan pemeriksaan akuntan publik.

c. Keahlian Profesional X

3 Tabel 4.38 Keahlian yang dilaksanakan seorang auditor harus sesuai dengan bidang yang ditugasinya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 5 7.1 7.1 7.1 ragu-ragu 19 27.1 27.1 34.3 setuju 43 61.4 61.4 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa empat puluh tiga responden menjawab setuju untuk pernyataan keahlian yang dilaksanakan seorang auditor harus sesuai dengan bidang yang ditugasinya. Sembilan belas responden menyatakan ragu-ragu, lima responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan keahlian yang dilaksanakan seorang auditor harus sesuai dengan bidang yang ditugasinya. Tabel 4.39 Auditor melakukan profesi atau tugas sesuai dengan standar baku dibidang profesinya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 31 44.3 44.3 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh satu responden menjawab setuju untuk pernyataan auditor melakukan profesi atau tugas sesuai dengan standar baku dibidang profesinya. Dua puluh Sembilan responden menyatakan ragu-ragu, tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan auditor melakukan profesi atau tugas sesuai dengan standar baku dibidang profesinya. Tabel 4.40 Auditor harus mematuhi etika yang telah ditetapkan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 29 41.4 41.4 92.9 sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lima puluh delapan responden menjawab setuju dan ragu-ragu untuk pernyataan auditor harus mematuhi etika yang telah ditetapkan. Tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak lima responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan auditor harus mematuhi etika yang telah ditetapkan. Tabel 4.41 Profesional seorang akuntan publik terbentuk dari tempat pelatihan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6 ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0 setuju 26 37.1 37.1 87.1 sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dua puluh sembilan responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan profesional seorang akuntan publik terbentuk dari tempat pelatihan. Dua puluh enam responden menyatakan setuju, sembilan responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak enam responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan profesional seorang akuntan publik terbentuk dari tempat pelatihan. Tabel 4.42 Asosiasi profesional harus dimiliki seorang akuntan publik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 tidak setuju 23 32.9 32.9 34.3 ragu-ragu 28 40.0 40.0 74.3 setuju 15 21.4 21.4 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dua puluh delapan responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan asosiasi profesional harus dimiliki seorang akuntan publik. Dua puluh tiga responden menyatakan tidak setuju, lima belas responden menyatakan setuju, tiga responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak satu responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan asosiasi profesional harus dimiliki seorang akuntan publik. Tabel 4.43 Seorang akuntan yang profesional harus memiliki kode etik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 3 4.3 4.3 4.3 tidak setuju 19 27.1 27.1 31.4 ragu-ragu 36 51.4 51.4 82.9 setuju 12 17.1 17.1 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh enam responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan seorang akuntan yang profesional harus memiliki kode etik. Sembilan belas responden menyatakan tidak setuju, dua belas responden menyatakan setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan seorang akuntan yang profesional harus memiliki kode etik. Tabel 4.44 Auditor mencerminkan profesi yang berdedikasi sesuai dengan pengetahuan dan kecakapan yang dimilikinya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9 tidak setuju 16 22.9 22.9 25.7 ragu-ragu 35 50.0 50.0 75.7 setuju 14 20.0 20.0 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh lima responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan auditor mencerminkan profesi yang berdedikasi sesuai dengan pengetahuan dan kecakapan yang dimilikinya. Enam belas responden menyatakan tidak setuju, empat belas responden menyatakan setuju, tiga responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan auditor mencerminkan profesi yang berdedikasi sesuai dengan pengetahuan dan kecakapan yang dimilikinya. Tabel 4.45 Auditor mempunyai pandangan tentang pentingnya kewajiban sosial Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 31 44.3 44.3 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh satu responden menjawab setuju untuk pernyataan auditor mempunyai pandangan tentang pentingnya kewajiban sosial. Dua sembilan responden menyatakan ragu- ragu, tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan auditor mempunyai pandangan tentang pentingnya kewajiban sosial. Tabel 4.46 Profesional mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 29 41.4 41.4 92.9 sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lima puluh delapan responden menjawab setuju dan ragu-ragu untuk pernyataan profesional mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain. Tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak lima responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan profesional mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain. Tabel 4.47 Seorang profesional harus yakin terhadap profesi yang dijalankan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6 ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0 setuju 26 37.1 37.1 87.1 sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dua puluh sembilan responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan seorang profesional harus yakin terhadap profesi yang dijalankan. Dua puluh enam responden menyatakan setuju, sembilan responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak enam responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan seorang profesional harus yakin terhadap profesi yang dijalankan. Tabel 4.48 Auditor harus memiliki hubungan sesam profesi dengan menggunakan ikatan profesi sebagai acuannya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9 ragu-ragu 10 14.3 14.3 17.1 setuju 44 62.9 62.9 80.0 sangat setuju 14 20.0 20.0 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa empat puluh empat responden menyatakan setuju untuk pernyataan auditor harus memiliki hubungan sesama profesi dengan menggunakan ikatan profesi sebagai acuannya. Empat belas responden menyatakan sangat setuju, sepuluh responden menyatakan rgau-ragu, sedangkan sisanya sebanyak dua responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan auditor harus memiliki hubungan sesama profesi dengan menggunakan ikatan profesi sebagai acuannya.

d. Etika Auditor X

4 Tabel 4.49 Imbalan yang auditor terima dapat mempengaruhi perilaku auditor agar memiliki kinerja yang optimal Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent ragu-ragu 4 5.7 5.7 5.7 setuju 48 68.6 68.6 74.3 sangat setuju 18 25.7 25.7 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa empat puluh delapan responden menjawab setuju untuk pernyataan imbalan yang auditor terima dapat mempengaruhi perilaku auditor agar memiliki kinerja yang optimal. Delapan belas responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak empat responden menyatakan ragu-ragu untuk pernyataan imbalan yang auditor terima dapat mempengaruhi perilaku auditor agar memiliki kinerja yang optimal. Tabel 4.50 Organisasi di tempat auditor bekerja sangat berarti bagi seorang auditor Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 ragu-ragu 5 7.1 7.1 8.6 setuju 52 74.3 74.3 82.9 sangat setuju 12 17.1 17.1 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lima puluh dua responden menjawab setuju untuk pernyataan organisasi di tempat auditor bekerja sangat berarti bagi seorang auditor. Dua belas responden menyatakan sangat setuju, lima responden menyatakan ragu-ragu, sedangkan sisanya sebayak satu responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan organisasi di tempat auditor bekerja sangat berarti bagi seorang auditor. Tabel 4.51 Lingkungan keluarga auditor bekerja sangat berarti bagi seorang auditor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 ragu-ragu 3 4.3 4.3 5.7 setuju 51 72.9 72.9 78.6 sangat setuju 15 21.4 21.4 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lima puluh satu responden menjawab setuju untuk pernyataan lingkungan keluarga auditor sangat mempengaruhi perilaku auditor. Lima belas responden menyatakan sangat setuju, tiga responden menyatakan ragu-ragu, sedangkan sisanya sebanyak satu responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan lingkungan keluarga auditor sangat mempengaruhi perilaku auditor. Tabel 4.52 Auditor merasa terikat secara emosional dengan organisasi di tempat bekerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent ragu-ragu 5 7.1 7.1 7.1 setuju 40 57.1 57.1 64.3 sangat setuju 25 35.7 35.7 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa empat puluh responden menjawab setuju untuk pernyataan auditor merasa terikat secara emosional dengan organisasi di tempat bekerja. Dua puluh lima responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak lima responden menyatakan ragu-ragu untuk pernyataan auditor merasa terikat secara emosional dengan organisasi di tempat bekerja.

e. Kualitas Audit Y

Tabel 4.53 Besarnya kompetensi yang auditor terima akan mempengaruhi auditor dalam melaporkan kesalahan klien Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 5 7.1 7.1 7.1 ragu-ragu 19 27.1 27.1 34.3 setuju 43 61.4 61.4 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa empat puluh tiga responden menjawab setuju untuk pernyataan besarnya kompetensi yang auditor terima akan mempengaruhi auditor dalam melaporkan kesalahan klien. Sembilan belas responden menyatakan ragu-ragu, lima responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan besarnya kompetensi yang auditor terima akan mempengaruhi auditor dalam melaporkan kesalahan klien. Tabel 4.54 Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien dapat menjadikan pelaporan audit menjadi lebih baik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 31 44.3 44.3 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh satu responden menjawab setuju untuk pernyataan pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien dapat menjadikan pelaporan audit menjadi lebih baik. Dua puluh sembilan responden menyatakan ragu-ragu, tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien dapat menjadikan pelaporan audit menjadi lebih baik. Tabel 4.55 Auditor mempunyai komitmen yang kuat untuk menyelesaikan audit dalam waktu yang tepat Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 29 41.4 41.4 92.9 sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lima puluh delapan responden menjawab setuju dan ragu-ragu untuk pernyataan auditor mempunyai komitmen yang kuat untuk menyelesaikan audit dalam waktu yang tepat. Tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak lima responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan auditor mempunyai komitmen yang kuat untuk menyelesaikan audit dalam waktu yang tepat. Tabel 4.56 Seorang auditor harus berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip akuntan dalam melakukan pekerjaan lapangan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6 ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0 setuju 26 37.1 37.1 87.1 sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dua puluh sembilan responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan seorang auditor harus berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip akuntan dalam melakukan pekerjaan lapangan. Dua puluh enam responden menyatakan setuju, sembilan responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak enam responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan seorang auditor harus berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip akuntan dalam melakukan pekerjaan lapangan. Tabel 4.57 Auditor tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien selama melakukan audit Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4 tidak setuju 23 32.9 32.9 34.3 ragu-ragu 28 40.0 40.0 74.3 setuju 15 21.4 21.4 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dua puluh delapan responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan auditor tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien selama melakukan audit. Dua puluh tiga responden menyatakan tidak setuju, lima belas responden menyatakan setuju, tiga responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak satu responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan auditor tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien selama melakukan audit. Tabel 4.58 Auditor selalu berusaha berhati-hati dalam pengambilan keputusan selama melakukan audit Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 3 4.3 4.3 4.3 tidak setuju 19 27.1 27.1 31.4 ragu-ragu 36 51.4 51.4 82.9 setuju 12 17.1 17.1 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh enam responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan auditor selalu berusaha berhati-hati dalam pengambilan keputusan selama melakukan audit. Sembilan belas responden menyatakan tidak setuju, dua belas responden menyatakan setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan auditor selalu berusaha berhati-hati dalam pengambilan keputusan selama melakukan audit. Tabel 4.59 Seorang akuntan publik harus memiliki konsistensi dalam profesinya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9 tidak setuju 16 22.9 22.9 25.7 ragu-ragu 35 50.0 50.0 75.7 setuju 14 20.0 20.0 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh lima reponden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan seorang akuntan publik harus memiliki konsistensi dalam profesinya. Enam belas responden menyatakan tidak setuju, empat belas responden menyatakan setuju, tiga responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua responden menyatakan sangat tidak setuju untuk pernyataan seorang akuntan publik harus memiliki konsistensi dalam profesinya. Tabel 4.60 Seorang auditor harus menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi akuntan publik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 31 44.3 44.3 95.7 sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tiga puluh satu responden menjawab setuju untuk pernyataan seorang auditor harus menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi akuntan publik. Dua puluh sembilan responden menyatakan ragu-ragu, tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan seorang auditor harus menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi akuntan publik. Tabel 4.61 Auditor menjadikan SPAP sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan laporan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0 ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4 setuju 29 41.4 41.4 92.9 sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0 Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lima puluh delapan responden menjawab setuju dan ragu-ragu untuk pernyataan auditor menjadikan SPAP sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan laporan. Tujuh responden menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya menyatakan lima responden menyatakan sangat setuju untuk pernyataan auditor menjadikan SPAP sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan laporan. Tabel 4.62 Seorang akuntan publik harus mematuhi SOP yang ada Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6 ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0 setuju 26 37.1 37.1 87.1 sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0 Valid Total 70 100.0 100.0 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dua puluh sembilan responden menjawab ragu-ragu untuk pernyataan seorang akuntan publik harus mematuhi SOP yang ada. Dua puluh enam responden menyatakan setuju, sembilan responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak enam responden menyatakan tidak setuju untuk pernyataan seorang akuntan publik harus mematuhi SOP yang ada.

4. Analisis Deskriptif

Berdasarkan hasil pengolahan data regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 4.63 Descriptive Statistics Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N kualitasaudit 33.24 4.206 70 kompetensi 41.27 4.491 70 independensi 32.19 1.755 70 keahlianprofesional 37.24 4.305 70 etikaauditor 16.70 .906 70 Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel descriptive statistic diatas menunjukkan bahwa: a. Rata-rata nilai kualitas audit adalah 33.24 dengan standart deviation 4.206. b. Rata-rata nilai kompetensi adalah 41.27 dengan standart deviation 4.491. c. Rata-rata nilai independensi adalah 32.19 dengan standart deviation 1.755. d. Rata-rata nilai keahlian professional adalah 37.24 dengan standart deviation 4.305. e. Rata-rata nilai etika auditor adalah 16.70 dengan standart deviation 0.906.

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolineritas

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme dan independensi Auditor terhadap kualitas audit dengan etika Auditor sebagai variabel moderating (studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta)

1 5 124

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surak

0 2 18

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN ROFESIONALISME TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik d

0 2 19

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN PROFESIONALISME TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan P

0 2 20

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Sudi Empiris Pada Kantor

1 7 11

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi.

0 2 12

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi.

0 3 17

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).

0 2 11

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Terhadap Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan).

0 2 83

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PROFESIONALISME, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah)

0 0 15