D. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan secara umum adalah metode kuantitatif. Analisa kuantitatif adalah analisis yang mengguanakan alat analisis yang bersifat
kuantitatif atau menggunakan model – model seperti matematika. Untuk menjaga validitas dan reabilitas butir – butir pertanyaan yang ada
pada kuisioner dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap Kualitas Audit.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner Ghozali, 2005:45.
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
tiap butir dalam telah ditunjukkan skor totalnya yang merupakan skor tiap butir. Dengan nilai 0.01 jika kurang dari 0.01 maka pertanyaan dinyatakan
tidak valid. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel
tertentu. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil SPSS pada table dengan judul Item – Total Statistic. Menilai kevalidan masing-masing
butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-total correlation masing-masing butir pertanyaan.
Uji reliabilitas Keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-
konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuisioner. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila
terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Reabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor skala
pengukuran reabilitas berbeda dengan validitas, karena yang pertama memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedang yang kedua lebih
memperhatikan masalah ketepatan Sekaran, 2000 : 205.
2. Analisa Koefisien Korelasi
Analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara 3 tiga varibel, yaitu variabel bebas, variabel moderasi dan
variabel terikat. Dalam hal ini yang akan dicari adalah hubungan antara Kompetensi,
Independensi, dan Keahlian Profesional sebagai variabel bebas, Etika Auditor sebagai variabel moderasi dan Kualitas Audit sebagai variabel terikat.
Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara ketiga variabel independent, moderasi dan dependent. Dengan
demikian dapat dicari nilai koefisien korelasi dengan rumus:
2 2
2 2
− −
− =
y y
n x
x n
y x
xy n
r
Keterangan : n = Jumlah responden
x = Kompetensi, independensi, keahlian professional, dan etika auditor
y = kualitas audit r = Koefisien korelasi
Bila r 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara ketiga variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
Bila r +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan positif dan
hubungannya sangat kuat. Bila r
-1, atau mendekati -1, maka korelasinya dikatakan negatif dan hubungannya sangat kuat.
Tanda plus dan - pada koefisien korelasi memiliki arti yang khas.
Bila r posistif, maka korelasi antara ke 3 variabel bersifat searah,
dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai-nilai x terjadi bersama-sama dengan kenaikan atau penurunan nilai y.
Bila r negatif, maka kenaikan nilai-nilai x terjadi bersama-sama
dengan penurunan nilai-nilai y atau sebaliknya. Dajan, 1996.
Tabel 4.1 Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat kuat
Sumber : Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, 2003:183
Dalam mempermudah melihat tanggapan konsumen maka besarnya frekuensi tanggapan pelanggan untuk tiap alternative tanggapan dapat
disajikan kedalam bentuk persentase dengan rumus koefisien penentu: Kp = r
2
x 100 Dalam menguji signifikasi hubungan yang ditemukan itu berlaku
untuk semua responden maka perlu di uji dengan tingkat signifikansi sebesar 5 dengan rumus uji signifikasi product moment. Sugiono, 2003:184.
Rumus : r n - 2
t = ———— 1 – r
2
Dimana dengan ketentuan : bila t hitung lebih kecil dari t
table
t
hitung
t
table
, maka H
o
ditolak. bila t hitung lebih besar dari t
table
t
hitung
t
table
, maka H
o
diterima.
3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolineritas
Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen berkorelasi maka variabel-variabel
ini tidak ortogonal Ghozali,2005. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikoloniaritas adalah nilai Tolerance
0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokodastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdasitas atau tidak terjadi heterokesdasitas ghazali,2005.
Dalam analisis memiliki dasar yaitu : 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedasitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas ada beberapa cara yaitu:
1 Melihat grafik plot antara nilai predeksi variabel terikat ZPRED dengan
residualnya SPRESID.
Deteksi ada
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu, pada grafik scatterplot antara SPRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual
Y predeksi – Y sesungguhnya Ghozali, 2001:69.
2 Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur bergelombang, melebar, kemudian
menyempit maka, mengidikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-ttik menyebar diatas dan
dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk medeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan
uji statistik Ghozali,2005. 1 Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. 2 Uji Statistik
Selain dengan analisis grafik maka perlu dianjurkan dengan uji statistik, agar mencapai keakuratan yang lebih baik lagi. Uji statistik
sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Adapun dasar pengambilan keputusan: 1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2 Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan yang ada diantara kedua variabel. metode regresi linear
ini juga dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data berkala time series.
Berdasarkan hubungan antara variabel kompetensi X
1
, independensi X
2
, keahlian profesional X
3
, etika auditor X
4
, dan kualitas audit Y, maka akan digunakan model analisa regresi linear sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
1
X
4
+ b
6
X
2
X
4
+ b
7
X
3
X
4
+ keterangan :
a = Konstanta b = Koefisien regresi
Y = kualitas audit X
1
= kompetensi X
2
= independensi X
3
= keahlian profesional X
4
= etika auditor = standar error
Dari perhitungan dengan SPSS 16.0 akan diperoleh keterangan atau hasil tentang koefisien determinasi, Uji F, Uji t untuk menjawab perumusan
masalah penelitian. berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut diatas, yakni :
1 Uji F Uji Simultan Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel X
1
, X
2,
X
3,
dan variabel
X
4
secara keseluruhan terhadap variabel Y. untuk menguji hipotesa : Ho : b = 0, maka langkah – langkah yang akan digunakan
untuk menguji hipotesa tersebut dengan uji F adalah sebagai berikut :
a Menentukan Ho dan Ha Ho :
1
=
2
=
3
=0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen, variabel moderasi dan variabel
dependen Ha :
1 2
3
0 terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen, variabel moderasi dan variabel
dependen b Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan sebesar 5 atau = 0,05
c Menentukan nilai F F
hitung
menentukan F
hitung
perumusannya sebagai berikut:
R
2
2 F = ————————
1 – R
2
n – k
1
Keterangan : R
2
= Koefesien determinasi n
= Jumlah sampel k-1
= Jumlah variabel independent d Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho, dengan melihat
tingkat probabilitasnya, yaitu : Jika probabilitas 0,05 tolak Ho
Jika probabilitas 0,05 diterima Ho Atau dengan melihat daerah kritis atau daerah penolakan yaitu,
apabila t hitung t tabel atau t hitung - t tabel Jika F hitung F tabel tolak Ho
Jika F hitung F tabel diterima Ho 2 Uji t Uji Parsial
Uji t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan koefisien regresi. jika suatu koefesien regresi signifikan
menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen explanatory secara individual dalam menerangkan variabel dependen
Untuk menguji koefisien hipotesa : Ho = 0. untuk itu langkah yang digunakan untuk menguji hipotesa tersebut dengan uji t adalah
sebagai berikut :
a Menentukan Ho dan Ha Ho :
1
=
2
=
3
=0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen, variabel moderasi dan variabel
dependen Ha :
1 2
3
0 terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen, variabel moderasi dan variabel
dependen b Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan sebesar 5 atau = 0,05
c Menentukan nilai t t
hitung
Menentukan F
hitung
perumusannya sebagai berikut : b
i
–
i
b
i
t
hitung
= ————
i
= 0 dengan rumus t
hitung
= ——— Sb Sb
Dimana : b
i
= Koefisien Variabel ke-i
i
= Parameter ke-1 yang dihipotesiskan Sb = Kasalahan standar
Sb adalah standar error dari koefisien regresi dengan rumus matematis, adalah sebagai berikut :
se Sb = ———————
e
2 2
X
2
- ———– n
se adalah standart error sampel yang dirumuskan sebagai berikut :
e
2
se = ———— n – 2
Dimana e
2
akan dirumuskan sebagai berikut: e
2
= Y
2
- a Y – b Y d Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho
Jika probabilitas 0,05 tolak Ho Jika probabilitas 0,05 diterima Ho
D. Operasional Variabel