a = Konstanta b = Koefisien regresi
Y = kualitas audit X
1
= kompetensi X
2
= independensi X
3
= keahlian profesional X
4
= etika auditor = standar error
Dari output didapatkan model persamaan regresi : Persamaan Model Y=0.534+0.340X
1
+0.205X
2
+0.668X
3
+0.025X
4
+0.205 X
1
X
4
+0.340 X
2
X
4
+0.038X
3
X
4
Persamaan regresi berganda ini merupakan model terbaik, karena variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi merupakan variabel yang
memberikan pengaruh terhadap variabel dependennya.
E. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi-asumsi klasik statistik dan telah terbukti bahwa data terbebas dari asumsi-asumsi klasik tersebut, maka data
dalam penelitian ini telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji statistik untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis.
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu kompetensi, independensi, keahlian profesional. Dan
variabel moderasi yaitu etika auditor dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu kualitas audit. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat
pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.69
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.996
a
.991 .990
.411 a. Predictors: Constant, moderasi3, independensi, etikaauditor,
kompetensi, keahlianprofesional, moderasi2, moderasi
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien Adjusted R
Square yang dihasilkan oleh variabel-variabel independen dan moderasi
sebesar 0.990 yang artinya adalah 99 variabel dependen kualitas audit dijelaskan oleh variabel independen dan variabel moderasi yaitu kompetensi,
independensi, keahlian profesional, dan etika auditor, sisanya sebesar 1 dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.
Angka koefisien korelasi R pada tabel 4.71 sebesar 0.996 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dan moderasi
dengan variabel dependen adalah sangat kuat karena memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0.05. Standar Error of the Estimate SEE sebesar 0.411
makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen atau Standar Error of the Estimate SEE
lebih kecil dari angka koefisien korelasi R model baik dan bisa dipercaya.
b. Pengujian Secara Simultan Uji F
Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen dan moderasi yang digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel dependen maka digunakan uji F, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.70
Hasil Uji F Statistik
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 1210.410
7 172.916 1.025E3 .000
a
Residual 10.462
62 .169
1 Total
1220.871 69
a. Predictors: Constant, moderasi3, independensi, etikaauditor, kompetensi, keahlianprofesional, moderasi2, moderasi
b. Dependent Variable: kualitasaudit
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0.000
atau lebih kecil dari nilai probabilitas p-value 0.05 0.000 0.05, ini berarti bahwa variabel independen dan moderasi yaitu kompetensi, independensi,
keahlian profesional, dan etika auditor mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap kualitas variabel dependen yaitu kualitas audit.
Hal ini menunjukkan bahwa: H
1
: Kompetensi, independensi, keahlian profesional, dan etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
c. Pengujian secara parsial Uji t
Pengujian regresi secara parsial uji t berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen dan moderasi secara parsial terhadap
variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masing- masing variabel independen dan moderasi terhadap variabel dependen dapat
dilihat dengan membandingkan nilai probabilitas p-value dari masing- masing variabel dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0.05. jika
p-value lebih kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel
independen dan moderasi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.71
Hasil Uji t Statistik
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant .534
1.284 .416
.679 kompetensi
.340 .038
.363 8.990
.000 independensi
.205 .033
.086 6.199
.000 keahlianprofesional
.668 .039
.683 17.002 .000
1
etikaauditor .025
.033 .086
6.190 .000
a. Dependent Variable: kualitasaudit
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 1. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit
Dari tabel diatas terlihat bahwa t
hitung
koefisien kompetensi adalah 8.990, sedangkan t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t
tabel,
nilai dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 didapat dari rumus n-2, dimana n adalah
jumlah data, 70-2=68. Didapat t
tabel
adalah 1.99. Variabel kompetensi memiliki nilai p-value 0.000 0.000 0.05.
sedangkan t
hitung
t
tabel
8.990 1.99 maka hipotesis alternatif Ha diterima dan hipotesis nol H
ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh variabel independen kompetensi X
1
terhadap variabel dependen kualitas audit Y.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh kompetensi yang dimiliki
seorang auditor. Hal ini menunjukkan bahwa:
H
2
: Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. 2. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit
Dari tabel diatas terlihat bahwa t
hitung
koefisien independensi adalah 6.199, sedangkan t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t
tabel,
nilai dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 didapat dari rumus n-2, dimana n adalah
jumlah data, 70-2=68. Didapat t
tabel
adalah 1.99. Variabel independensi memiliki nilai p-value 0.000 0.000 0.05,
sedangkan t
hitung
t
tabel
6.199 1.99 maka hipotesis alternatif Ha diterima dan hipotesis nol H
ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh variabel independen independensi X
2
terhadap variabel dependen kualitas audit Y.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh independensi yang
dimiliki oleh seorang auditor. Hal ini menunjukkan bahwa:
H
3
: Independensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. 3. Pengaruh Keahlian Profesional terhadap Kualitas Audit
Dari tabel diatas terlihat bahwa t
hitung
koefisien keahlian profesional adalah 17.002, sedangkan t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t
tabel
, nilai dbagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 didapat dari rumus n-2, dimana n
adalah jumlah data, 70-2=68. Didapat t
tabel
adalah 1.99. Variabel keahlian profesional memiliki p-value 0.000 0.000 0.05.
sedangkan t
hitung
t
tabel
17.002 1.99 maka hipotesis alternatif Ha diterima dan hipotesis nol H
ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh variabel independen keahlian profesional X
3
terhadap variabel dependen kualitas audit Y.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh keahlian profesional yang
dimiliki oleh seorang auditor. Hal ini menunjukkan bahwa:
H
4
: Keahlian Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.
Tabel 4.72 Hasil Uji T Statistik
Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant 7.660
9.639 .795
.430 kompetensi
.170 .230
.182 .739
.462 independensi
.205 .033
.086 6.190
.000 keahlianprofesional
.668 .039
.684 16.958
.000 etikaauditor
.402 .576
.087 .699
.487 1
moderasi .205
.033 .086
6.190 .000
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant 7.660
9.639 .795
.430 kompetensi
.170 .230
.182 .739
.462 independensi
.205 .033
.086 6.190
.000 keahlianprofesional
.668 .039
.684 16.958
.000 etikaauditor
.402 .576
.087 .699
.487 1
moderasi .205
.033 .086
6.190 .000
a. Dependent Variable: kualitasaudit
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 4. Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit
Dari tabel diatas terlihat bahwa t
hitung
koefisien interaksi kompetensi dan etika auditor adalah 6.190, sedangkan t
tabel
bisa dihitung pada t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari
t
tabel
, nilai dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68. Didapat t
tabel
adalah 1.99. Variabel interaksi kompetensi dan etika auditor memiliki p-value
0.000 0.000 0.05. sedangkan t
hitung
t
tabel
6.190 1.99 maka hipotesis alternatif Ha diterima dan hipotesis nol H
ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh interaksi variabel independen dan moderasi
kompetensi X
1
dan etika auditor X
4
terhadap variabel dependen kualitas audit Y.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh interaksi kompetensi dan
etika auditor yang dimiliki oleh seorang auditor. Hal ini menunjukkan bahwa:
H
5
: Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.
Tabel 4.73 Hasil Uji T Statistik
Interaksi Independensi dan Etika Auditor
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardize d
Coefficients Model
B Std.
Error Beta
t Sig.
Constant 6.387
17.852 .358 .722
kompetensi .340
.038 .363 8.925 .000
independensi .384
.546 .160
.703 .484 keahlianprofesional
.668 .040
.684 16.888 .000 etikaauditor
.325 1.065
.070 .305 .761
1
moderasi2 .340
.038 .363 8.925 .000
a. Dependent Variable: kualitasaudit
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 5. Interaksi Independensi dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit
Dari tabel diatas terlihat bahwa t
hitung
koefisien interaksi independensi dan etika auditor adalah 8.925, sedangkan t
tabel
bisa dihitung pada t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari
t
tabel
, nilai dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68. Didapat t
tabel
adalah 1.99. Variabel interaksi independensi dan etika auditor memiliki p-value
0.000 0.000 0.05. sedangkan t
hitung
t
tabel
8.925 1.99 maka hipotesis alternatif Ha diterima dan hipotesis nol H
ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh interaksi variabel independen dan moderasi
independensi X
2
dan etika auditor X
4
terhadap variabel dependen kualitas audit Y.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh interaksi independensi dan
etika auditor yang dimiliki oleh seorang auditor. Hal ini menunjukkan bahwa:
H
6
: Interaksi Independensi dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.
Tabel 4.74 Hasil Uji T Statistik
Interaksi Keahlian Profesional dan Etika Auditor
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error
Beta t
Sig. Constant
12.340 9.209
1.340 .185
kompetensi .038
.038 .362 9.009
.000 independensi
.207 .033
.087 6.293 .000
keahlianprofesional .360
.241 .368 1.493
.140 etikaauditor
.680 .548
.146 1.241 .219
1
moderasi3 .038
.038 .362 9.009
.000
a. Dependent Variable: kualitasaudit
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 6. Interaksi Keahlian Profesional dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit
Dari tabel diatas terlihat bahwa t
hitung
koefisien interaksi keahlian profesional dan etika auditor adalah 9.009, sedangkan t
tabel
bisa dihitung pada t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika
mencari t
tabel
, nilai dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 didapat dari
rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68. Didapat t
tabel
adalah 1.99.
Variabel interaksi independensi dan etika auditor memiliki p-value 0.000 0.000 0.05. sedangkan t
hitung
t
tabel
9.009 1.99 maka hipotesis alternatif Ha diterima dan hipotesis nol H
ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh interaksi variabel independen dan moderasi keahlian
profesional X
3
dan etika auditor X
4
terhadap variabel dependen kualitas audit Y.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh interaksi keahlian
profesional dan etika auditor yang dimiliki oleh seorang auditor. Hal ini menunjukkan bahwa:
H
7
: Interaksi Keahlian Profesional dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.
F. Interprestasi Hasil Analisis