Polisemi ﻰﻨﻌﻤﻟا دﺪﻌ Homonimi Hiponim Hubungan Makna Konotatif

Contoh: و ﺎ ﺎهذ إ ﺎ ﺎ 9 Dilihat dari sifat hubunganya, antonimi dibedakan atas empat jenis antara lain: a. Antonimi bersifat mutlak, merupakan dua kata yang berlawanan bener-bener mutlak, misalnya betinaperempuan ﻰﺜﻧا berlawanan dengan jantanpria ﺮآذ b. Antonim Bertingkat, yakni dua kata yang maknanya berlawanan, tapi bersifat relatif. Misalnya mudah dan sulit, kemudian dingin dan panas. c. Antonim berlawanan, di antara medan makna pada dua kata yang maknanya berlawanan itu bersifat lumrah, contoh, ayah dan ibu, membeli dan menjual, menang dan kalah. d. Antonimi garis samping, yaitu apabila kata yang berlawanan itu berupa kosa kata yang bersifat arah dan keberlawanannya berdasarkan garis yang menyamping, misalnya utara berlawanan dengan barat, selatan lawan kata barat, barat lawan kata utara. e. Antonim garis lurus, yaitu keberlawanan kata berdasarkan garislurus, misalnya barat dengan timur, utara dengan selatan. 10

3. Polisemi ﻰﻨﻌﻤﻟا دﺪﻌ

9 Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, kamus konteporer Arab Indonesia ,Yogyakarta:Multi karya Grafika Pesantren Krapyak,1998cet.5,hal.935 10 Taufiqurrochman, leksikologi Bahasa Arab Malang:UIN_Malang Press,2008hal.75 28 Polisemi lazim diartikan sebagai satuan bahasa kata atau bahasa yang mempunyai makna lebih dari satu. Artinya di setiap kata yang ditunjukkan beberapa makna yang terkandung, yaitu dua, tiga atau lebih. Polisemi adalah”bentuk bahasa kata,frase dsb yang mempunyai makna lebih dari satu. 11 Contoh: - kepala bagian organ tubuh, ketua, pemimpin, dsb - سأر kepala, bagian atas tubuh, permulaan atau pertama, pemimpin Pada dasarnya, kata-kata yang memiliki makna lebih dari satu biasanya dapat ditempatkan pada kalimat satu ke kalimat lain setelah adanya perubahan bentuk kalimat.

4. Homonimi

Homonimi adalahkata yang lafal dan ejaannya sama tetapi maknanya berbeda karena berasal dari sumber yang berlainan. Dalam membedakan penunjukan kata, apakah kata yang digunakan termasuk kepada polisemi atau homonimi. Perbedaan diantara keduanya, polisemi terdapat makna lebih dari satu, sedangkan homonimi itu sendiri lebih kepada makna asal, dalam artian lebih spesifikasi dalam kalimat itu sendiri. Contoh: - Dia Ani, berhak atas hak asasi manusia yang dimilikinya 11 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa indonesia,Jakarta:Balai Pustaka.2005cet.3.h.886 29 - Sepatu yang ibu beli waktu itu, hakny kini sudah patah

5. Hiponim

Kata hiponim berasal dari Bahasa Yunani kuno, berasal dari kata onoma yang berarti nama dan hypo yang berarti di bawah. Secara harfiah nama yang termasuk dibawah nama lain. Secara semantik Verhaar 1978:137 menyatakan bahwa hiponom ialah ungkapan yang biasanya berupa kata, tetapi dapat juga frase atau kalimat yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain. Contoh: Tongkol, bandeng, tenggiri, teri, mujair, cakalang Pada contoh diatas kata, tongkol, bandeng, tenggiri, teri, mujair, cakalang, termasuk hiponim dari hewan dan merupakan jenis hewan yang hidup di air. kata tongkol berhiponim terhadap kata ikan, tetapi kata ikan tidak berhiponom terhadap tongkol, sebab makna ikan dengan tongkol atau sejenis ikan lainya disebut hipernimi. Dapat dilihat pada bagan relasi searah: Ikan Tongkol Bandeng Tenggiri Teri Mujair Cakalan

6. Ambiguitas