Pembatasan Dan Perumusan Masalah Metodologi Penelitian

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Pengamatan pada terjemahan hadîts Sahîh Muslim, memberi inspirasi kepada penulis untuk mengangkat permasalahan pada kajian makna konotatif. Agar penulisan ini tidak meluas, penulis merumuskan masalah ini dengan bentuk pertanyaan yang akan dijawab setelah melalui telaah mendalam. Perumusan masalah yang akan dilakukan berkisar tentang: 1. Bagaimana penerjemahan makna konotatif yang baik dari bahasa Aarab ke bahasa Indonesia dalam hadîts Sahîh Muslim? 2. Apakah penerjemahan makna kata yang berkonotatif dalam hadîts Sahîh Muslim bab zakat sudah tepat ? C.Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah ditemukan di atas, penulis memiliki tujuan umum dalam penelitian ini, di antaranya: 1. untuk mengetahui penerjemahan makna kata yang berkonotatif dalam hadîts Sahîh Muslim. 2. untuk mengetahui penerjemahan makna konotatif yang baik dalam bahasa Arab ke bahasa Indonesia dalam hadîts Sahîh Muslim. D.Tinjauan Pustaka 5 Sejauh ini yang penulis temukan, bahwa penelitian tentang permasalahan makna dilakukan oleh tiga orang, di antaranya: Rositah 2005 menganalisis perubahan makna pada fi’il madhi dalam kalimat pengandain syarat dan penerjemahan, Andri Wijaya2004 analisis medan makna pada bab salat, Aulia Azhar Mutaqin 2006 menganalisis makna konotatif dalam surah al-Baqarah. Penelitian yang dilakukan mahasiswa jurusan Tarjamah adalah analisis mengenai perubahan makna,medan makna, serta analisis makna konotatif pada terjemahan al-Quran. Sementara itu belum terdapat penelitian yang menganalisis makna konotatif pada terjemahan hadîts seperti yang akan penulis teliti dalam terjemahan hadîts Sahîh Muslim.

E. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif dengan berlandaskan teks hasil terjemahan sebagai objek penelitian, yaitu hadis Shahih Muslim. kemudian membandingkan dan membedakan dua konsep yang berbeda dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Penulis melakukan pencarian data-data dengan membaca dan menelaah berbagai kamus guna mengetahui makna konotatif atau makna yang mempunyai nilai rasa pada terjemahan tersebut, di samping itu, penulis juga terus berkonsultasi dengan para ahli guna untuk mengetahui lebih jauh dalam memahami makna konotatif. Dalam penulisan ini, penulis juga merujuk pada sumber-sumber sekunder berupa buku-buku tentang penerjemahan, buku mengenai semantik, kamus bahasa Indonesia, kamus linguistik, internet, dan lain lain. Selain itu penulis 6 7 menggunakan kajian pustaka library research. Secara tehnis, penulisan ini didasarkan pada buku Pedoman Penulisan Karya Sastra Ilmiah,Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang disusun oleh UIN.

F. Sistematika Penulisan