Faktor fisik ini berpengaruh terutama pada aktivitas hormon hewan, tingkat fotosintesis dan distribusi vertikal harian plankton. Satuan cahaya adalah
lux dan
alatnya dinamakan
luxmeter. Tentunya
intensitas cahaya
berhubungandipengaruhi oleh posisi matahari, cuaca, dan posisinya terhadap benda atau organisme lain, yaitu dalam bayangan atau tidak Hariyanto, 2008.
Bagi organisme air, intensitas cahaya berfungsi sebagai alat orientasi yang akan mendukung kehidupan organisme tersebut dalam habitatnya. Organisme air
yang mempunyai aktivitas maksimum pada siang hari disebut sebagai diurnal yang merupakan sifat dari sebagian besar organisme air. Kelompok organisme
yang aktif pada malam hari disebut hewan nokturnal Barus, 2004.
2.3.5 Salinitas
Salinitas pada berbagai tempat di lautan terbuka yang jauh dari daerah pantai variasinya sempit saja, biasanya antara 34-37
o oo
, dengan rata-rata 35
o oo
. Perbedaan salinitas terjadi karena perbedaan dalam penguapan dan presipitasi.
Salinitas lautan di daerah tropik lebih tinggi karena evaporasi lebih tinggi, sedangkan pada lautan di daerah beriklim sedang salinitasnya rendah karena
evaporasi lebih rendah. Di daerah pantai dan laut yang tertutup sebagian, salinitas lebih bervariasi dan mungkin mendekati 0 di mana sungai-sungai besar
mengalirkan air Nybakken, 1998.
2.3.6 Oksigen Terlarut
Oksigen merupakan faktor yang paling penting bagi organisme air. Semua tumbuhan dan hewan yang hidup dalam air membutuhkan oksigen yang terlarut.
Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari udara dan hasil fotosintesis tumbuh- tumbuhan yang ada dalam air. Oksigen yang berasal dari hasil fotosintesis
tergantung pada kerapatan tumbuh-tumbuhan air dan lama serta intensitas cahaya sampai ke badan air tersebut Suin, 2002.
Oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat penting di dalam ekosistem air, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian
Universitas Sumatera Utara
besar organisme air. Umumnya kelarutan oksigen dalam air sangat terbatas. Dibandingkan dengan kadar oksigen di udara yang sangat mempunyai konsentrasi
sebanyak 21 volume air hanya mampu menyerap oksigen sebanyak 1 volum saja Barus, 2004.
2.3.7 Kandungan Nitrat dan Fosfat
Amonium dan amoniak yang merupakan produk penguraian protein yang sudah dibahas sebelumnya masuk kedalam badan sungai terutama melalui limbah
domestik. Mikroorganisme akan mengoksidasi amonium menjadi nitrat. Nitrat adalah merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat tumbuh
dan berkembang, sementara nitrit merupakan senyawa toksik yang dapat mematikan organisme air. Dalam kondisi dimana konsentrasi oksigen terlarut
sangat rendah dapat terjadi proses kebalikan dari nitrifikasi yaitu proses denitrifikasi dimana nitrat melalui nitrit akan menghasilkan nitrogen bebas yang
akhirnya akan lepas ke udara atau dapat juga kembali membentuk
amoniumamoniak melalui proses ammonifikasi nitrat Barus, 2004.
Mikroorganisme yang masuk ke dalam perairan dapat berasal dari limbah manusia, makanan dan dari proses hasil ternak daging atau dari limbah
kedokteran. Secara normal badan air dapat menetralisasi limbah-limbah tersebut karena adanya bakteri heterotrofik yang dapat mendegradasi limbah organik
menjadi fosfat atau nitrat yang dapat digunakan sebagai pupuk. Melalui proses fotosintesis karbondioksida dan air akan menjadi oksigen, dengan adanya aliran
air oksigen tetap konstan dan limbah akan bisa dieliminasi Muslimin, 1996. Fosfor berasal terutama dari sedimen yang selanjutnya akan terinfiltrasi ke
dalam air tanah dan akhirnya masuk ke dalam sistem perairan terbuka sungai dan danau. Selain itu dapat berasal dari atmosfer dan bersama dengan curah hujan
masuk ke dalam sistem perairan. Fosfor, bersama dengan nitrogen sangat berperan dalam proses terjadinya eutrofikasi di suatu ekosistem air. Seperti diketahui
bahwa fitoplankton dan tumbuhan air lainnya membutuhkan nitrogen dan fosfor sebagai sumber nutrisi utama bagi pertumbuhannya Barus, 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat