cahaya, komposisi substrat berdasar teksturnya, dan arus. Faktor kimia yang sering diukur adalah salinitas, pH, DO, BOD, CO, kadar nutrien, fosfat, N, nitrat
dan nitrit amonia, dan kandungan logam berat. Unsur kimia lain yang diukur adalah P, N, amonia, natrium, Si dan nitrat. Faktor lain yang biasa diukur adalah
pH. Harap diperhatikan bahwa sekalipun pH sifatnya diukur, tetapi skalanya tidak linear dan terbatas, oleh karena itu data pH tidak dapat diuji dengan statistik biasa
parametrik Hariyanto, 2008. Nilai pH menyatakan nilai konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan,
didefinisikan sebagai logaritma dari resiprokal aktivitas ion hidrogen dan secara matematis dinyatakan sebagai pH=log 1H
+
, dimana H
+
adalah banyaknya ion hidrogen dalam mol per liter larutan. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan
organisme air pada umumnya terdapat antara 7 sampai 8,5. Kondisi perairan yang bersifat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup
organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Disamping itu pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas
berbagai senyawa logam berat terutama ion aluminium yang bersifat toksik, semakin tinggi yang tentunya akan mengancam kelangsungan hidup organisme
air. Sedangkan pH yang tinggi akan menyebabkan keseimbangan antara amonium dan amoniak dalam air akan terganggu. Kenaikan pH diatas netral akan
meningkatkan konsentrasi amoniak yang juga bersifat sangat toksik bagi organisme Barus, 2004.
2.3.3 Penetrasi cahaya
Kondisi optik dalam air selain dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, juga dipengaruhi oleh berbagai substrat dan benda lain yang terdapat di dalam air,
misalnya oleh plankton dan hewan yang terlarut dalam air. Vegetasi yang ada disepanjang aliran air juga dapat mempengaruhi intensitas cahaya yang masuk ke
dalam air, karena tumbuh-tumbuhan tersebut juga mempunyai kemampuan untuk mengabsorbsi cahaya matahari. Efek ini terutama akan terlihat pada daerah-daerah
hulu yang aliran airnya umumnya masih kecil dan sempit Barus, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Dengan terbatasnya fotosintesis akan menyebabkan kandungan ok sigen terlarut rendah. Tetapi jika kekeruhan disebabkan oleh organisme hidup plankton
atau jenis alga tertentu dapat dipakai sebagai indikasi produktivitas perairan tersebut cukup tinggi. Kekeruhan dapat diukur dengan menggunakan alat yang
disebut cakram secchi. Alat ini berupa lempeng cakram putih dengan garis tengah 20 cm dengan dua bagian berwarna putih dan dua bagian berwarna hitam. pada
bagian tengah cakram diikatkan tali, dan dengan tali tersebut cakram secchi dimasukkan ke dalam perairan yang akan diukur kekeruhannya. Dengan
mengetahui berapa jarak pandang mata sampai cakram secchi tidak terlihat dengan mengetahui batas panjang tali. Karena setiap pengukur berbeda ketajaman
penglihatannya maka hasilnya sangat relatif. Untuk itu disarankan pengukurannya di lapangan saat cuaca mendukung sehingga bias bisa diminimalkan Hariyanto,
2008. Dengan demikian kedalaman penetrasi cahaya akan berbeda pada setiap
ekosistem air yang berbeda. Pada batas akhir penetrasi cahaya disebut sebagai titik kompensasi cahaya, yaitu titik pada lapisan air, dimana cahaya matahari
mencapai nilai minimum yang menyebabkan proses asimilasi dan respirasi berada dalam keseimbangan. Dapat juga diartikan bahwa pada titik kompensasi cahaya
ini, konsentrasi karbondioksida dan oksigen akan berada dalam keadaan relatif konstan Barus, 2004.
2.3.4 Intensitas Cahaya