dihafalkan,diberikan contoh dan dilatihkan
pengetahuan yang sudah dalam diri siswa
4 Kondisi kelas.
Siswa belajar secara individual dan penerima informasi secara
pasif atau kaidah membaca, mendengarkan, mencatat,
menghafal tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses
pembelajaran sehingga suasana kelas cenderung
membosankan. Siswa secara aktif terlibat
dalam proses pembelajaran dan terlibat penuh dalam
mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang
efektif, ikut bertanggung jawab atas terjadinya proses
pembelajaran yang efektif, dan membawa pengetahuan
masing-masing ke dalam proses pembelajaran.
5 Materi yang
dipelajari. Rangkuman materi yang telah
dipelajari berbentuk catatan biasa.
Materi yang telah dipelajari siswa dituangkan dalam
bentuk diagram vee dari konsep-konsep materi yang
terkait.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan antara lain: 1.
Ni Md. Okty Purwani dkk 2014, dengan judulnya “Pengaruh Model Pembelajaran Heuristik Vee terhadap Pemahaman Konsep IPA Siswa
Kelas V SD Gugus II Kecamatan Mendoyo” diperoleh kesimpulan bahwa kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran heuristik vee
menunjukkan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
langsung.
24
24
Ni Md. Okty Purwani dkk., Pengaruh Model Pembelajaran Heuristik Vee terhadap
Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas V SD Gugus II Kecamatan Mendoyo. e-Journal Mimbar PGSD : Universitas Pendidikan Ganesha. Vol: 2 No: 1 Tahun 2014
2. Gerald J. Calais dalam penelitiannya yang berjudul “the vee diagram as a
problem solving strategy: content area readingwriting implication”. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa diagram vee sebuah pembelajaran heuristik adalah strategi yang ideal untuk meningkatkan kemampuan
penemuan siswa dalam penyelidikan sains dan matematika.
25
3. Zulaicha Ranum Frastica 2013, dengan judulnya “Peningkatan
Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Pendekatan Open-Ended pada Siswa SMP ditinjau dari Perbedaan Gender”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai rata-rata n-gain tes kemampuan
koneksi matematis
siswa kelas
eksperimen lebih
meningkatkan dari nilai rata-rata n-gain siswa kelas kontrol.
26
C. Kerangka Berpikir
Dalam belajar tentunya dapat ditemukan kesulitan. Kesulitan belajar adalah hambatan atau masalah yang dihadapi seseorang siswa atau
sekelompok siswa dalam belajar yang disebabkan oleh suatu hal yang datang dari dalam maupun luar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya.
Siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika pada umumnya terletak pada kurangnya pemahaman konsep dan prinsip dalam
matematika. Konsep dan prinsip matematika dapat pula dihubungkan pada kemampuan siswa tersebut dari segi kemampuan koneksi matematikanya.
Kemampuan koneksi matematika merupakan salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan dalam diri siswa. Kemampuan koneksi matematika
yang baik dapat membantu proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Mata pelajaran matematika terdiri dari berbagai topik yang
saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut tidak hanya antar topik
25
Gerald J. Calais, The Vee Diagram as a Problem Solving Strategy: Content Area ReadingWriting Implication, National Forum Teacher Education Journal, Volume 19, Number 3,
2009, h. 1
26
Zulaicha Ranum Frastica, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Pendekatan Open Ended pada Siswa SMP ditinjau dari Perbedaan Gender. Skripsi: Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2013. h. xxii, tidak dipublikasikan.
dalam matematika, tetapi terdapat juga keterkaitan antara matematika dengan disiplin ilmu lain dan dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik yang
kemampuan koneksi matematikanya tergolong rendah, diberatkan dengan pemahaman konsep matematika yang begitu banyak.
Sejalan dengan permasalahan yang telah dipaparkan, salah satu upaya perbaikan yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan menggunakan
strategi pembelajaran yang diterapkan guna meningkatkan kemampuan koneksi pada siswa yaitu strategi pembelajaran Heuristik Vee.
Strategi Heuristik Vee merupakan suatu cara yang dipakai untuk mengkoneksikan masalah dengan menggunakan prosedur-prosedur penemuan.
Strategi Heuristik Vee berbentuk seperti huruf “V” yang berisikan teori,
prinsip-prinsip, konsep-konsep, kejadianmasalah, pertanyaan fokus, catatan, transformasi dan klaim pengetahuan. Pada sisi kiri
diagram “V” merupakan sisi konseptual dan pada sisi kanan
diagram “V” merupakan sisi metodologi. Strategi pembelajaran Heuristik Vee adalah salah satu cara menyajikan
bahan pembelajaran dalam bagan berbentuk huruf “V” dengan menuangkan pengetahuan awal menggunakan peta konsep sederhana bagian kiri “V” yang
kemudian dikaitkan dengan pengetahuan selanjutnya yang dituangkan pada peta konsep secara lebih terperinci berupa pengonstruksian pengetahuan awal
dengan pengetahuan barunya bagian kanan “V”. Dengan menggunakan bagan “V” dalam menuangkan pengetahuan, siswa akan mudah
mengembangkan gagasan yang dimiliki, siswa tidak hanya mengetahui hasil tetapi siswa mengetahui proses dan siswa akan mampu menghubungkan
secara eksplisit dalam menghubungkan konsep-konsep. Pembelajaran dengan
menggunakan strategi heuristik vee dalam penelitian ini dirumuskan dalam beberapa tahapan yaitu orientasi, pengungkapan gagasan siswa, pengungkapan
permasalahan, pengkonstruksian pengetahuan baru, dan evaluasi Strategi yang mengacu kepada pembelajaran yang aktif, bermakna dan
siswa dituntun untuk menemukan konsep apa yang mereka miliki atau ketahui dengan pengetahuan baru yang berusaha dikonstruksikan, menyelesaikan
permasalahan, mempresentasikan hasil diskusi, dan merangkum materi dalam
diagram vee, hal tersebut akan dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa.
Berdasarkan uraian tersebut maka diduga bahwa strategi pembelajaran heuristik vee dapat meningkatkan kemampuan koneksi
matematik siswa. Dengan gambar, kerangka berpikir penelitian dapat disajikan sebagai berikut :
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Dalam suatu penelitian, rumusan hipotesis sangat penting. Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang masih perlu diuji kebenarannya.
Adapun hipotesis yang diajukan adalah: “Kemampuan koneksi matematik
siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran heuristik vee lebih tinggi dari kemampuan koneksi matematik siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran konvensional. ”
Strategi Pembelajaran
Heuristik Vee Kemampuan
Koneksi Matematik
Orientasi Pengungkapan
Gagasan Siswa Pengungkapan
Permasalahan Pengkonstruksian
Pengetahuan Baru Evaluasi