Uji Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Hasil perhitungan uji taraf kesukaran diperoleh soal nomor 2, 4, 6, 8 dan 9 dengan kriteria sukar, soal nomor 1, 3, dan 7 dengan kriteria sedang dan soal nomor 5 dengan kriteria mudah lampiran 14 dan 15. 4. Daya Pembeda Soal Untuk menghitung daya pembeda soal, digunakan rumus sebagai berikut: 10 Keterangan: JA = Jumlah skor maksimal siswa pada kelompok atas JB = Jumlah skor maksimal siswa pada kelompok bawah BA = Jumlah skor yang dicapai siswa kelompok atas BB = Jumlah skor yang dicapai siswa kelompok bawah PA = Proporsi siswa kelompok atas PB = Proporsi siswa kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut: Dari hasil perhitungan uji daya pembeda terhadap 9 butir soal diperoleh soal nomor 1, 3, 4, 5 dengan kriteria cukup, soal nomor 2 dan 6 dengan kriteria jelek, soal nomor 7 dan 9 dengan kriteria baik dan nomor 8 dengan kriteria sangat jelek lampiran 12 dan 13. 10 Ibid, h.228 − − D 0 : Sangat Jelek D: 0,00 - 0,20 : Jelek poor D: 0,21 - 0,40 : Cukup satisfactory D: 0,41 - 0,70 : Baik good D: 0,71 - 1,00 : Baik Sekali excellent. Untuk lebih jelasnya, hasil uji validasi, taraf kesukaran dan daya beda soal instrumen tes dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis untuk dapat menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Sebelum menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis yang perlu dipenuhi adalah : a. Uji Normalitas Uji normalitas diperlukan untuk menguji apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Apabila sebaran data berdistribusi normal, maka dalam menguji kesamaan dua rata-rata digunakan uji t. No. Soal Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keterangan Jenis Koneksi Ket r hit Kriteria DB Kriteria P 1 Valid 0,49 Cukup 0,278 Sedang 0,444 Digunakan Koneksi Internal 2 Valid 0,59 Jelek 0,127 Sukar 0,159 Tidak Digunakan Koneksi Internal 3 Valid 0,60 Cukup 0,222 Sedang 0,444 Digunakan Koneksi Eksternal 4 Valid 0,62 Cukup 0,222 Sukar 0,222 Digunakan Koneksi Internal 5 Valid 0,57 Cukup 0,264 Mudah 0,813 Digunakan Koneksi Eksternal 6 Tidak Valid 0,18 Jelek 0,056 Sukar 0,228 Tidak Digunakan Koneksi Eksternal 7 Valid 0,67 Baik 0,429 Sedang 0,302 Digunakan Koneksi Internal 8 Tidak Valid -0,16 Sangat Jelek -0,056 Sukar 0,125 Tidak Digunakan Koneksi Eksternal 9 Valid 0,58 Baik 0,444 Sukar 0,244 Digunakan Koneksi Internal Untuk menguji normalitas digunakan Chi-Square , dengan hipotesis sebagai berikut: 11 1 Perumusan hipotesis H o : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal 2 Menentukan rata-rata dan standar deviasi 3 Data dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi. Dengan membuat daftar frekuensi observasi fo dan frekuensi ekspektasi fe. a. Rumus banyak kelas: aturan Strugles K = 1 + 3,3 log n , dengan n adalah banyaknya subjek b. Rentang R = skor terbesar – skor terkecil Panjang kelas P = 4 Menghitung nilai 2  hitung melalui rumus sbb:    E E O f f f 2 2  5 Menentukan 2  tabel pada derajat bebas db = k – 3, dimana k banyaknya kelas. Dengan taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikan α = 5. 6 Kriteria pengujian Jika 2  ≤ 2  tabel maka H diterima Jika 2  2  tabel maka H ditolak 7 Kesimpulan 2  ≤ 2  tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal 2  2  tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal 11 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: PT. Rosemata Sampurna, 2010, h.111 b. Uji Homogenitas Uji Homogenitas varians digunakan untuk menguji kesamaan varians dari skor pada kedua kelompok sampel yang berasal dari populasi yang sama homogen. Apabila hasil pengujian menunjukkan kesamaan varians maka untuk uji kesamaan dua rata- rata digunakan uji t apabila berdistribusi normal dan digunakan varians gabungan . Apabila hasil pengujian menunjukkan tidak homogen maka digunakan uji t tanpa varians gabungan . Untuk menguji homogenitas tersebut digunakan rumus statistik uji F Fisher sebagai berikut : 12 di mana Kriteria pengujiannya adalah: a Apabila F hitung F tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak, yang berarti sampel memiliki varians yang homogen b Apabila F hitung ≥ F tabel , H ditolak dan H 1 diterima, yang berarti sampel memiliki varians yang tidak homogen. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1 Menentukan hipotesis H : H 1 : 2 Cari F hitung dengan rumus: F = 3 Terapkan taraf signifikansi = 5 4 Hitung F tabel dengan rumus: 12 Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Jakarta: Change Publication, 2013, h. 142 5 Tentukan kriteria pengujian H , yaitu: Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak Jika F hitung ≥ F tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima 2. Uji Hipotesis Perbedaan Dua Rata-rata Setelah uji persyaratan analisis dilakukan, kemudian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan rata-rata yang signifikan antara kemampuan koneksi matematik siswa kelompok eksperimen dan kontrol dengan uji t satu pihak dengan taraf signifikansi α = 0,05. Untuk menguji hipotesis pada uji t ini digunakan rumus statistik sebagai berikut: a. Jika varians sampel homogen 13 2 1 2 1 1 1 n n S X X t gab    dengan Keterangan: t hitung = harga t hitung 1 X = nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen 2 X = nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol 2 1 S = varians data kelompok eksperimen 2 2 S = varians data kelompok kontrol gab S = simpangan baku kedua kelompok 1 n = jumlah siswa pada kelompok eksperimen 2 n = jumlah siswa pada kelompok control 13 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, h. 239 √ − − −