C. Pernah dirawatdioperasi
Klien mengatakan tidak pernah dioperasi
D. Lama dirawat
Klien sudah dirawat berulang, mulai masuk rumah sakit mulai tahun 2008 dan sudah beberapa kali dibawa pulang kerumah dan masuk
rumah sakit lagi.
E. Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi.
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua
Klien mengatakan orang tuanya tidak memiliki penyakit serius.
B. Saudara Kandung
Klien tidak memiliki saudara kandung dengan penyakit serius.
C. Penyakit keturunan yang ada
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan.
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga klien yang mengalami gangguan jiwa.
E. Anggota keluarga yang meninggal
Ayah klien telah meninggal dunia karena sudah tua, dan 2 adik perempuannya meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
F. Penyebab meninggal
Klien mengatakan ayah klien meninggal karena sudah tua dan sedangkan kedua adik perempuannya meninggal karena kecelakan lalu
lintas tabrakan.
V. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi tentang penyakitnya
Klien mengatakan bahwa sakit yang dialami nya saat ini bisa sembuh,namun akan butuh waktu lama dan keluarganya akan sulit
menerimanya karena ia sakit jiwa.
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
B. Persepsi tentang penyakitnya
Klien mengatakan bahwa sakit yang dialami nya saat ini bisa sembuh,namun akan butuh waktu lama dan keluarganya akan sulit
menerimanya karena ia sakit jiwa.
C. Konsep diri
1. Gambaran diri
2. Ideal diri
3. Harga diri
4. Peran diri
5. Identitas diri
6. Keadaan emosi
D. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti
2. Hubungan dengan
:
:
:
:
:
:
: :
Klien mengatakan menerima seluruh bagian tubuhnya.
Klien berharap ia dapat sembuh dengan segera, dan tidak lagi mengalami sakit yang
ia alami saat ini, sehingga ia bisa bersama dengan keluarganya.
Klien mengatakan merasa sedih, tidak berguna, tidak dapat melakukan apa-apa,
karena hanya seorang buruh dan dirawat dirumah sakit jiwa.
Klien mengatakan sebelum dirawat dirumah sakit jiwa klien hanya bisa bekerja sebagai
buruh bangunan atau kuli bangunan dengan gaji pas-pasan yang bertanggung jawab
sebagai kepala keluarga Klien mampu untuk menyebutkan nama,
alamat, status dan pekerjaaan klien Labil, klien terkadang tampak sedih, bicara
dengan lambat,pelan dan kontak mata kurang.
Orang tua klien Klien mengatakan hubungan dengan
keluarga
3. Hubungan dalam
berhubungan dengan
orang lain
4. Hambatan dalam
berhubungan dengan
orang lain
E. Spritual
1. Nilai dan keyakinan
2. Kegiatan ibadah
:
:
:
: keluarganya baik tapi mulai jarang
berkunjung kerumah sakit. Klien mengatakan tidak terlalu sering
berinteraksi dengan orang lain, karena klien lebih suka sendiri karena ia malu berinteraksi
dan sering menarik diri. Klien mengatakan jarang berkomunikasi
dengan orang-orang satu ruangannya , karena ia lebih sering menyendiri dan tidak ingin
cerita dan memilih untuk tidur Klien menganut agama Kristen Protestan dan
ia mempercayai agama yang dianutnya Selama dirawat dirumah sakit klien jarang
mengikuti kebaktian bersama diruangan kebaktian, klien mengatakan ia lebih tenang
berdoa sendiri di ruanggannya 3.
Tingkat kesadaran :
Compos mentis, klien dalam keadaan sadar
ketika di beri pertanyaan.
4. Penampilan
: Klien tampak bersih dan rapi.
5. Alam perasaan
: Lesu, saat diajak berbicara klien tampak tak
bersemangat dan menarik diri
6. Pembicaraan
: lambat,klien menjawab pertanyaan dengan
lambat dan singkat.
7. Afek
: tidak sesuai.
8. Interaksiselama
wawancara :
Kontak mata kurang, klien sering menghindar saat diajak berbicara, dan tidak berani
menatap perawat.
9. Persepsi
: Klien mengatakan tidak mengalami gangguan
persepsi.
10. Isi pikir
: Rendah diri dibuktikan dengan klien selalu
mengatakan dirinya tidak bisa berbuat apa-apa karena ia tidak lulus kuliah,dan hanya kuli
bangunan
A. Tanda-tanda Vital
1.
Suhu tubuh
2.
Tekanan darah
3.
Nadi
: :
: 36,5
C 12080 mmhg
72xi
4.
Pernafasan
5.
TB
6.
BB :
: :
22xi 160 cm
58 kg
B. Pemeriksaan Head to Toe
Kepala
1. Bentuk
2. Kulit kepala
: :
Simetris Bersih,kulit kepala tampak putih.
Rambut
1. Penyebaran dan keadaan
rambut 2.
Bau 3.
Warna rambut
:
: :
Pendek
Tidak berbau Hitam
Wajah
1. Warna kulit
2. Struktur wajah
: :
Sawo matang Struktur wajah bulat
Mata
1. Kelengkapan dan
kesimetrisan 2.
Konjungtiva dan sclera 3.
Pupil 4.
Cornea dan iris 5.
Visus 6.
Tekanan bola mata
:
: :
: :
:
Kedua mata lengkap dan simetris Konjungtiva tidak anemis, sclera
bewarna putih dan tidaK Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Hidung
1. Tulang hidung dan posisi
septum nasi 2.
Lubang hidung
3. Cuping hidung
:
:
:
Hidung dan septum nasI berada dalam posisi normal
Tidak ada perdarahan, kebersihan kurang baik
Tidak ditemukan cuping hidung Telinga
1. Bentuk telinga
2. Ukuran telinga
3. Lubang telinga
4. Ketajaman
pendengaran
: :
: :
Normal dan simetris Ukuran telinga dalam batas normal
Ada kotoran, tidak ada infeksi Tidak dilakukan Pemeriksaan
Mulut dan Faring
1. Mukosa bibir
2. Keadaan gusi dan gigi
3. Keadaan lidah
4. Orofaring
: :
:
:
Mukosa bibir kering Tidak ada perdarahan pada gusi
Tidak ada lesi dan perdarahan pada lidah
Tidak dilakukan pemeriksaan. Leher
1.
Posisi trachea
2.
Thyroid
3.
Suara
: :
: :
:
Dalam posisi normal Tidak ada pembesaran thyroid
Bicara dengan nada pelan Tidak ada pembesaran kelenjar
Tidak ada pembesaran
4.
Kelenjar limfe
5.
vena jugularis
6.
Denyut nadi teraba
:
:
Tidak ada pembesaran
Tidak ada pembesaran
Pemeriksaan integumen
1. Kebersihan
2. Kehangatan
3. Warna
4. Turgor
5. Kelembaban
6. Kelainan pada kulit
: :
: :
: :
bersih Kulit hangat
Sawo matang Kulit kembali cepat
Lembab
Tidak ada kelainan pada kulit
Pemeriksaan payudara dan ketiak
1. Ukuran dan bentuk
2. Warna payudara dan
Areola 3.
Kondisi payudara dan putting
: :
: :
Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan thoraksdada
1. Inspeksi thorak
2. Pernafasan frekuensi,
irama 3.
Tanda kesulitan bernafas
: :
: Dada simetris
22xi,irama regulerberaturan. Tidak ditemukan kesulitan dalam
bernafas,klien dapat bernafas tanda
ada gangguan. Pemeriksaan paru
1. Palpasi getaran suara
2. Perkusi
3. Auskultasi
: :
:
Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan Pemeriksaan Abdomen
1. Inspeksi
2. Auskultasi
3. Palpasi
:
: :
tidak ada benjolan, dan tidak ada distensi pada abdomen
Peristaltik 24xi tidak ada nyeri tekan dirasakan oleh
klien. Pemeriksaan kelamin dan daerah
sekitarnya
1. Genetalia
2. Anus dan perineum
: :
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan X.
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
I. Pola makan dan minum
1. Frekuensi makanhari
2. Nafsu selera makan
3. Nyeri ulu hati
4. Alergi
5. Mual dan muntah
6. Tampak makan memisahkan
: :
: :
:
3xhari Kadang klien tidak menghabiskan
makanannya. Tidak ada nyeri ulu hati
Tidak ada alergi Tidak ada mual dan muntah
diri
7. Waktu pemberian makan
8. Jumlah dan jenis makanan
9. Waktu pemberian minum
10. Masalah makan dan minum
:
:
: :
:
Klien makan bersama dengan teman seruangannya dan kadang menjauh
karena klien mengatakan kadang makanannya diambil oleh teman satu
ruangannya Pagi pukul 08.00 wib, siang pukul
12.00 wib, malam pukul 18.00 wib 1 porsi jenis makanan nasi
Saat klien merasa haus Tidak ada masalah makan dan minum
II. Perawatan diriPersonal
Hygiene
1.
Kebersihan tubuh
2.
Kebersihan gigi dan mulut
3.
Kebersihan kuku kaki dan tangan
III. Pola kegiatanaktivitas
1. Uraian aktivitas klien klien
untuk mandi makan,
eliminasi, ganti pakaian
dilakukan secara mandiri,
: :
:
:
Klien tampak bersih,tidak jorok Pada gigi ada lubang,mulut tidak ada
lesi. Kuku pendek dan bersih
Klien melakukan aktivitas mandi secara mandiri, klien mampu makan
secara mandiri ketika makanan sudah dibagi , untuk aktivitas eliminasi urine
sebagian, atau total.
2. Uraikan aktivitas ibadah
klien selama dirawatsakit
IV. Pola eliminasi BAB
1. Pola BAB
2. Karakter feses
3. Riwayat pendarahan
4. BAB terakhir
5. Diare
6. Penggunaan laksati
BAK
1.
Pola BAK
2.
Karakter urine 3.
Nyerirasa terbakarkesulitan
BAK :
: :
: :
: :
: :
:
klien mampu mengontrol sendiri eliminasinya seperti BAKBAB,klien
mampu mengganti pakaiannya secara mandiri dengan baju yang diberikan
oleh perawat. Selama dirawat dirumah sakit klien
jarang mengikuti kebaktian bersama diruangan kebaktian, klien mengatakan
ia lebih tenang berdoa sendiri di ruanggannya
1xhari Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak ada perdarahan Sehari yang lalu
Tidak pernah diare Tidak ada penggunaan laktasi
4-5 X hari Warna urine kekuningan
Tidak ada rasa terbakar
V. Mekanisme koping
1. Mekanisme koping yang maladaptif yaitu klien mengatakan apabila ada
masalah maka klien lebih memilih untuk merokok. klien jarang membicarakan masalahnya dengan dengan orang lain karena tidak suka
menceritakan masalahnya dan lebih baik menyelesaikannya sendiri. Klien
juga pernah memukul istrinya karena merasa sangat stres dengan kehidupannya dan dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak
bekerja.
2.3.2 Analisa Data No Data
Diagnosa Keperawatan
1. DS: Tn. V mengatakan merasa sangat
malu dan merasa rendah didepan keluarga dan saudara istrinya yang
mempunyai pekerjaan yang bagus pegawai negeri sipil PNS sementara
ia hanya seorang buruh buruh bergaji pas-pasan dan kadang tidak bekerja.
- klien selalu mengatakan dirinya
tidak bisa melakukan apa-apa, tidak mampu, hanya mantan
mahasiswa yang tidak lulus kuliah karena dikeluarkan dari
kampus.
- Klien mengatakan ia hanya
seorang tamatan SLTA dan hanya sebagai buruh dan tidak
bisa menjadi apa-apa selain buruh.
DO: pada waktu menceritakan masa lalu dan pengalamannya klien tampak
menunduk,menarik diri, kadang terdiam, tidak bersemangat.
Harga diri rendah kronik berhubungan dengan persepsi
kurang dihargai oleh orang lain ditandai dengan klien
mengatakan merasa tidak mampu, malu hanya seorang
tamatan SLTA, hanya mantan seorang mahasiswa yang tidak
lulus kuliah, klien hanya bekerja sebagai buruh bergaji pas-pasan
dan kadang tidak bekerja, sehingga membuat klien merasa
malu dan rendah diri didepan saudara dan keluarga istrinya
yang mempunyai pekerjaan yang bagus pegawai negeri sipil
PNS sementara ia hanya seorang buruh.
2 Ds : klien mengatakan mengurung diri
selama 2 tahun setelah dikeluarkan dari kampus.
- Klien mengatakan setelah
beberapa kali dirawat dirumah sakit, keluarga dan istrinya
sudah mulai jarang mengunjunginya semenjak ia
dirawat pada tahun 2008 hingga saat ini.
Do : Klien tampak menarik diri, sering duduk meyendiri disudut ruangan tanpa
melakukan interaksi dengan orang lain. Isolasi sosial berhubungan
dengan sumber personal yang tidak adekuat ditandai dengan
klien mengatakan bahwa istri dan keluarganya mulai jarang
mengunjunginya kerumah sakit semenjak dirawat pada tahun
2008 hingga saat ini. Klien merasa tidak diperhatian dan
tidak dipedulikan oleh istri dan keluarganya,klien juga tampak
menyendiri disudut ruangannya.
3 DS: Klien mengatakan selalu merasa
sendiri, merasa tidak diperhatikan dan tidak dipedulikan lagi oleh
Resiko kesepian berhubungan dengan isolasi sosial ditandai
dengan klien mengatakan selalu
keluarganya. -
Klien juga mengatakan bahwa keluarganya jarang
mengunjunginya dirumah sakit semenjak diantar terakhir
kalinya.
- Klien juga jarang berinteraksi
dengan satu ruangannya, tidak melakukan kegiatan apapun,
lebih sering menyendiri.
Do : sering duduk menyendiri di sudut ruangan,jarang berinteraksi dengan
orang lain, menarik diri.
merasa sendiri,merasa tidak diperhatikan dan tidak
dipedulikan lagi oleh keluarganya, klien juga
mengatakan jarang berinteraksi dengan orang lain, klien sering
duduk di sudut ruangan menyendiri, tidak melakukan
kegiatan apapun dan hanya terdiam dan menarik diri.
4. Ds: Klien mengatakan keluarganya
mulai jarang mengunjunginya dirumah sakit semenjak diantar kerumah sakit
terakhir kalinya. Klien merasa keluarganya akan sulit menerimanya
dengan keadaanya karena sudah dirawat berulang dirumah sakit jiwa
semenjak tahun 2008 hingga sekarang.
Do: klien tampak sedih dan menarik diri.
Penurunan koping keluarga berhubungan dengan sedikitnya
dukungan yang diberikan kepada klien ditandai dengan keluarga
klien mulai jarang mengunjungi klien dirumah sakit, semenjak
tahun 2008, hingga saat ini.
5 Ds: klien mengatakan apabila sedang
ada masalah klien jarang membicarakan masalahnya dengan
dengan orang lain karena tidak suka menceritakan masalahnya. Klien malah
mengatakan ia memilih untuk merokok , karena klien merasa dengan merokok
klien dapat memikirkan masalahnya dan mencari solusi.
Do: tampak pada jari2 tangan klien ada bekas terbakar yang menghitam akibat
sering merokok. Perilaku kesehatan cenderung
beresiko berhubungan dengan merokok ditandai klien
mengatakan jika klien memilki masalah maka klien lebih
memilih untuk merokok untuk memikirkan masalahnya. Klien
jarang membicarakan dan menceritakan masalah nya
kepada orang lain, pada jari tangan klien tampak bekas
terbakar yang menghitam akibat sering merokok.
2.3.3 Rumusan Masalah
1. Harga diri rendah kronik
2. Isolasi sosial
3. Resiko kesepian
4. Penurunan koping keluarga
5. Perilaku kesehatan cenderung beresiko.
2.3.4 Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah kronik berhubungan dengan persepsi kurang dihargai oleh
orang lain ditandai dengan klien mengatakan malu hanya seorang tamatan SLTA, hanya mantan seorang mahasiswa yang tidak lulus kuliah, bekerja
sebagai buruh bergaji pas-pasan dan kadang tidak bekerja, sehingga membuat klien merasa malu dan rendah diri didepan saudara dan keluarga
istrinya mempunyai pekerjaan yang bagus pegawai negeri sipil PNS sementara ia hanya seorang buruh.
2. Isolasi sosial berhubungan dengan sumber personal yang tidak adekuat
ditandai dengan klien mengatakan bahwa istri dan keluarganya mulai jarang mengunjunginya kerumah sakit semenjak dirawat pada tahun 2008 hingga
saat ini. Klien merasa tidak diperhatian dan tidak dipedulikan oleh istri dan keluarganya, klien juga tampak menyendiri disudut ruangannya.
3. Resiko kesepian berhubungan dengan isolasi sosial ditandai dengan klien
mengatakan selalu merasa sendiri, merasa tidak diperhatikan dan tidak dipedulikan lagi oleh keluarganya, klien juga tampak jarang berinteraksi
dengan satu ruangannya, dan sering duduk di sudut ruangan menyendiri.