Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Efisiensi = ��� ��� : ��� ��� Keterangan : TRa =Total Revenue A TCa= Total Cost A TRb =Total Revenue B TCb= Total Cost B Suratiyah, 2011.

2.2.2 Biaya

Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost Soekartawi, 1999. Biaya tetap FC adalah biaya yang relatif jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel VC adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya biaya tenaga kerja.

2.2.3 Harga

Harga pasar suatu komoditi dana jumlah yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari komoditi tersebut. Dengan harga pasar dimaksudkan harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli Sugiarto, 2000.

2.2.4 Pendapatan

Pendapatan Pd adalah selisih antara penerimaan TR dan semua biaya TC. Jadi, Pd = TR - TC. Penerimaan usahatani TR adalah perkalian antara produksi yang diperoleh Y dengan harga jual Py Soekartawi, 1999.

2.3 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Anita 2010 di dalam judul Analisis Komparasi Harga dan Rantai Pemasaran Sembako di Pasar Tradisional dan Pasar Modern menunjukkan bahwa ada perbedaan saluran pemasaran sembilan bahan pokok sembako di pasar tradisional dan pasar modern, yaitu saluran pemasaran sembako di pasar tradisional lebih panjang sehingga lebih banyak melibatkan lembaga-lembaga pemasaran dibandingkan saluran pemasaran sembako di pasar modern. Dan ada perbedaan nyata harga sembako di pasar tradisional dan pasar modern yaitu harga sembako di pasar tradisional lebih murah dibandingkan di pasar modern kecuali jenis sembako susu bendera dan minyak gorengBimoli. Hasil penelitian Dumasari 2014 di dalam jurnal Teknologi Subtitusi Bahan Dalam Pengembangan Usaha Mikro Pakan Organik Berprotein. Pengembangan usaha mikro pakan organik berprotein bagi ikan air tawar dengan pemanfaatan teknologi subtitusi bahan memiliki kontribusi berarti bagi upaya pemberdayaan masyarakat petani petambak di pedesaan. Jenis usaha mikro ini berbasis sumberdaya lokal dan ramah lingkungan. Produk pakan organik berprotein yang dihasilkan dari pengembangan usaha mikro potensial mengurangi ketergantungan para petani petambak pada pakan pellet buatan pabrik yang berbiaya tinggi. Bahan baku pakan organik berprotein bersumber dari berbagai jenis limbah hasil pertanian sebagai potensi sumberdaya alam lokal. Berdasarkan hasil penelitian Edison, dkk 2013 pada jurnal yang berjudul Pertumbuhan dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan Pada Ikan Nila, Oreochromis Niloticus Yang Mengkonsumsi Pellet Produk Industri Pakan Ikan Skala Rumah Tangga Di Sulawesi Selatan disimpulkan bahwa pakan produk industri skala rumah tangga asal Kabupaten Sidrap memiliki pertumbuhan dan efisiensi pakan tertinggi dibanding dengan pakan lainnya.Pakan uji yang digunakan adalah pellet produk industri pakan skala rumah tangga di Sulawesi Selatan dengan lokasi Kabupaten Sidenreng Rappang Sidrap sebagai perlakuan B, Kabupaten Pinrang perlakuan C, dan Kota Makassar sebagai perlakuan D, serta pakan komersial sebagai pakan kontrol perlakuan A. Ikan uji diberi pakan tiga kali sehari selama 30 hari secara satiasi. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan mutlak, komsumsi pakan harian, dan efisiensi pakan. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pakan produk industri skala rumah tangga asal Kabupaten Sidrap memiliki pertumbuhan dan efisiensi pakan tertinggi dibanding dengan pakan lainnya. Proses produksi membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup banyak. Proses produksi dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian tiap input produksi untuk menghasilkan produksi optimal. Sehingga sangat perlu memperhatikan bagaimana caranya untuk mengalokasikan input seefisien mungkin. Pengefisienan pakan yang digunakan adalah salah satu usaha yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan produksi baik dalam rangka mengurangi biaya produksi maupun meningkatkan produktivitas, terutama untuk petani ikan skala kecil sehingga dapat memberikan benefit yang lebih besar untuk dapat memperluas ataupun memperbesar skala usahanya.

2.4 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Penggunaan Limbah Kecap Ikan Sebagai Sumber Lemak Dalam Pakan Ikan Patin Pangasius hypopthalmus

0 5 60

Penggunaan Limbah Kecap Ikan Sebagai Sumber Lemak dalam Pakan Ikan Patin Pangasius Hypopthalmus

0 4 60

Kombinasi Cacing Sutra Tubifex dan Pakan Buatan pada Pemeliharaan Larva Ikan Patin Pangasius sp.

0 2 28

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 0 2

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 0 55

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 0 13

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 0 1

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 0 4

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 3 10

PENGARUH PEMBERIAN ENZIM PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN RASIO KONVERSI PAKAN (FCR) PADA IKAN PATIN (Pangasius sp.)

0 0 64