Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel

15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara purposive di Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Riau.Dengan alasan bahwa Kecamatan Kuok memiliki jumlah budidaya kolam, luas lahan yang cukup besar dan produksi patin di Kecamatan Kuok adalah yang terbesar ketiga, seperti ditunjukkan pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 Tabel 3.1 Jumlah Budidaya Kolam RTP Rumah Tangga Perikanan, Luas Lahan, dan Jumlah Produksi Kabupaten Kampar 2014 No Kecamatan Budidaya Kolam Luas Lahan Ha 1 Xiii Koto Kampar 381 167.56 2 Koto Kampar Hulu 185 5.49 3 Kuok 339 116.02 4 Salo 325 60.57 5 Bangkinang Kota 365 23.47 6 Bangkinang 329 32.27 7 Kampar 641 186.22 8 Kampar Utara 364 17.62 9 Rumbio Jaya 148 7.50 10 Kampar Timur 243 17.40 11 Tambang 249 20.52 12 Siak Hulu 284 28.02 13 Perhentian Raja 57 4.27 14 Kampar Kiri 317 114.89 15 Kampar Kiri Tengah 213 5.65 16 Gunung Sahilan 281 11.22 17 Kampar Kiri Hilir 241 12.60 18 Kampar Kiri Hulu 99 11.94 19 Tapung 129 10.64 20 Tapung Hulu 82 4.73 21 Tapung Hilir 127 4.88 Jumlah 5399 863.48 Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, 2015 Tabel 3.2 Data Jumlah Petani dan Jumlah Kolam Ikan Patin Yang Menggunakan Pakan Pabrik dan Pakan Buatan di Desa Kuok, Kecamatan Kuok Tahun 2014 Desa Jumlah Petani Menggunakan Pakan Pabrik Jumlah Petani Menggunakan Pakan Buatan Jumlah Petani Ikan Patin keseluruhan Kuok 38 112 150 Sumber : Penyuluh Perikanan Desa Kuok, 2015

3.2 Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini, metode penarikan sampel dilakukan secara random sampling pengambilan sampel secara acak. Dari seluruh populasi sampel terdapat 38 petani menggunakan pakan pabrik dan 112 petani menggunakan pakan buatan. Berdasarkan teori penarikan contoh sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ≥ sampel karena bagaimanapun bentuk populasinya teori penarikan contoh menjamin akan diperolehnya hasil yang memuaskan dan untuk penelitian yang menggunakan analisa statistik, ukuran sampel paling minimum 30. Dan oleh karena itu setiap populasi penggunaan pakan yang berbeda akan diambil sampel sebanyak 30 sampel Walpole, 1992.

3.3 Metode Pengambilan Data

Dokumen yang terkait

Penggunaan Limbah Kecap Ikan Sebagai Sumber Lemak Dalam Pakan Ikan Patin Pangasius hypopthalmus

0 5 60

Penggunaan Limbah Kecap Ikan Sebagai Sumber Lemak dalam Pakan Ikan Patin Pangasius Hypopthalmus

0 4 60

Kombinasi Cacing Sutra Tubifex dan Pakan Buatan pada Pemeliharaan Larva Ikan Patin Pangasius sp.

0 2 28

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 0 2

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 0 55

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 0 13

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 0 1

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 0 4

Analisis Komparasi Efisiensi Penggunaan Pakan Pabrik Dan Pakan Buatan Pada Biaya Produksi Ikan Patin (Pangasius Pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

0 3 10

PENGARUH PEMBERIAN ENZIM PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN RASIO KONVERSI PAKAN (FCR) PADA IKAN PATIN (Pangasius sp.)

0 0 64