Konsep Strukturasi Teori Agen dan Struktur Anthony Giddens

Giddens 1984: 9 dengan fokus kesadaran menjelaskan bahwa transisi dari agen menjadi agensi adalah agensi terdiri dari peristiwa yang di dalamnya individu bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Peristiwa tidak akan terjadi jika saja individu tidak melakukan intervensi Ritzer, 2012: 570. Dalam pandangannya, Giddens lebih menekankan kepada agen. Menurutnya agen dapat menciptakan perbedaan pada dunia sosial. Giddens juga menjelaskan bahwa agen tidak akan ada tanpa adanya sebuah kekuasaan. Baginya tindakan itu melibatkan kekuasaan atau bisa jadi kemampuan agen mengubah situasi. Giddens 2004: 18 menjelaskan bahwa : “menjadi agen berarti harus mampu mempengaruhi kekuasaan yang disebarkan oleh orang lain. Suatu tindakan tergantung pada kemampuan individu dalam „mempengaruhi’ keadaan atau rangkaian peristiwa yang ada sebelumnya. Agen tidak lagi bisa seperti itu jika dia kehilangan kemampuan „mempengaruhi’, yakni melaksanakan kekuasaan semacam itu. ” Dalam hal ini, agen harus mampu mempengaruhi tindakan seseorang dengan kekuasaan yang dimilikinya. Jika dalam diri agen tidak memiliki sebuah kekuasaan maka, agen tidak dapat mempengaruhi orang lain untuk bertindak. Giddens juga menjelaskan kesadaran diskursif dan kesadaran praktis. Menurutnya, kesadaran diskursif merupakan sebuah kemampuan untuk melukiskan suatu tindakan melalui kata-kata, sedangkan kesadaran praktis melibatkan tindakan.

2.5.2 Konsep Strukturasi

Struktur didefinisikan sebagai hal-hal yang menstrukturkan aturan dan sumber daya yang memungkinkan adanya praktik sosialyang dapat dipahami kemiripannya di ruang dan waktu serta memberikan bentuk sistematis Giddens, 1984: 17 Ritzer, 2012: 571. Menurut pandangan Giddens bahwa struktur sebagai aturan dan sumber daya. Bagi Giddens dalam bukunya “Teori Strukturasi” salah satu proposisi utama teori strukturasi adalah aturan-aturan dan sumber daya yang dilibatkan dalam produksi dan reproduksi tindakan sosial yang juga dipandangnya sebagai sarana reproduksi sistem dualitas struktur Giddens, 2010:30. Giddens mengatakan bahwa struktur hanya ada di dalam dan melalui aktivitas agen. Baginya Giddens, 1984: 25 tidak dapat diabaikan jika struktur dapat menghambat tindakan-tindakan agen. Sebab Giddens memandang bahwa struktur dapat membuat agen terkadang melakukan hal yang tidak ingin mereka lakukan Ritzer, 2012: 571. Sistem sosial menurutnya tidak memiliki sebuah struktur, tetapi sistem sosial selalu menunjukkan adanya struktur. Bagi Giddens, dualitas agen-struktur terletak pada fakta sebagai sebuah panduan dalam menjalankan praktik sosial. Dari penjelasan diatas, dalam keterkaitaanya dengan penelitian ini, elit lokal sebagai agen dari pemerintah dalam program master plan tsunami, yang mana elit lokal nantinya mampu bertindak atau melakukan tindakan setelah mendapatkan informasi dan hasil dari program yang diberikan pemerintah melalui elit formal tersebut. Elit lokal dianggap mampu karena elit lokal merupakan orang-orang yang memiliki status dalam sebuah struktur. Sehingga untuk dapat menyalurkan pengetahuan dari BPBD, maka elit lokalah yang digunakan sebagai agen terhadap masyarakat. Praktik-praktik sosial yang dilakukan oleh para agen ini berupa tindakan mereka yang secara disengaja mereka lakukan. Seperti menghadiri setiap kegiatan pada program BPBD, menyalurkan informasi secara terus menerus hingga saat ini pada masyarakat dengan tujuan untuk keselamatan bersama, dan dengan melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya mengajak menuju suatu perubahan yang lebih baik. Selain itu, ada motivasi-motivasi yang dapat merubah elit lokal di Desa Mayangan ini untuk melakukan tindakan sebagai sebuah upaya mereka dalam kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana yang mengancam mereka Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh elit lokal didasari atas apa yang mereka ketahui. Dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan atas dasar pencapaian tujuan dengan masyarakat. tujuan utamanya adalah bagaiamana risiko dari ancaman yang ditimbulkan dapat dihilangkan atau dikurangi. Mengapa hal ini dilakukan melalui elit lokal, sebab mereka dipandang sebagai individu-individu yang memiliki peran dan kedudukan yang lebih tinggi dari masyarakat lainnya. Sehingga dengan elit lokal, diharapkan pencapaian tujuan antara BPBD dengan masyarakat bisa berjalan seimbang melalui agen yang merupakan elit lokal di Desa Mayangan ini.

2.6 Penelitian Terdahulu