Giddens 1984: 9 dengan fokus kesadaran menjelaskan bahwa transisi dari agen  menjadi  agensi  adalah  agensi  terdiri  dari  peristiwa  yang  di  dalamnya
individu  bertanggung  jawab  atas  peristiwa  tersebut.  Peristiwa  tidak  akan  terjadi jika  saja  individu  tidak  melakukan  intervensi  Ritzer,  2012:  570.  Dalam
pandangannya, Giddens  lebih menekankan kepada agen. Menurutnya agen dapat menciptakan perbedaan pada dunia sosial. Giddens juga menjelaskan bahwa agen
tidak akan ada tanpa adanya sebuah kekuasaan. Baginya tindakan itu melibatkan kekuasaan atau bisa jadi kemampuan agen mengubah situasi.
Giddens 2004: 18 menjelaskan bahwa : “menjadi  agen  berarti  harus  mampu  mempengaruhi  kekuasaan  yang
disebarkan  oleh  orang  lain.  Suatu  tindakan  tergantung  pada  kemampuan individu  dalam  „mempengaruhi’  keadaan  atau  rangkaian  peristiwa  yang
ada  sebelumnya.  Agen  tidak  lagi  bisa  seperti  itu  jika  dia  kehilangan kemampuan  „mempengaruhi’,  yakni  melaksanakan  kekuasaan  semacam
itu. ”
Dalam  hal  ini,  agen  harus  mampu  mempengaruhi  tindakan  seseorang dengan  kekuasaan  yang  dimilikinya.  Jika  dalam  diri  agen  tidak  memiliki  sebuah
kekuasaan  maka,  agen  tidak  dapat  mempengaruhi  orang  lain  untuk  bertindak. Giddens  juga  menjelaskan  kesadaran  diskursif  dan  kesadaran  praktis.
Menurutnya,  kesadaran  diskursif  merupakan  sebuah  kemampuan  untuk melukiskan  suatu  tindakan  melalui  kata-kata,  sedangkan  kesadaran  praktis
melibatkan tindakan.
2.5.2 Konsep Strukturasi
Struktur  didefinisikan  sebagai  hal-hal  yang  menstrukturkan  aturan  dan sumber  daya  yang  memungkinkan  adanya  praktik  sosialyang  dapat  dipahami
kemiripannya  di  ruang  dan  waktu  serta  memberikan  bentuk  sistematis  Giddens, 1984:  17  Ritzer,  2012:  571.  Menurut  pandangan  Giddens  bahwa  struktur
sebagai  aturan  dan  sumber  daya.  Bagi  Giddens  dalam  bukunya  “Teori Strukturasi” salah satu proposisi utama teori strukturasi adalah aturan-aturan dan
sumber daya yang dilibatkan dalam produksi dan reproduksi tindakan sosial yang juga dipandangnya sebagai sarana reproduksi sistem dualitas struktur Giddens,
2010:30.  Giddens  mengatakan  bahwa  struktur  hanya  ada  di  dalam  dan  melalui aktivitas  agen.  Baginya  Giddens,  1984:  25  tidak  dapat  diabaikan  jika  struktur
dapat  menghambat  tindakan-tindakan  agen.  Sebab  Giddens  memandang  bahwa struktur  dapat  membuat  agen  terkadang  melakukan  hal  yang  tidak  ingin  mereka
lakukan  Ritzer,  2012:  571.  Sistem  sosial  menurutnya  tidak  memiliki  sebuah struktur,  tetapi  sistem  sosial  selalu  menunjukkan  adanya  struktur.  Bagi  Giddens,
dualitas  agen-struktur  terletak  pada  fakta  sebagai  sebuah  panduan  dalam menjalankan praktik sosial.
Dari  penjelasan  diatas,  dalam  keterkaitaanya  dengan  penelitian  ini,  elit lokal  sebagai  agen  dari  pemerintah  dalam  program  master  plan  tsunami,  yang
mana  elit  lokal  nantinya  mampu  bertindak  atau  melakukan  tindakan  setelah mendapatkan informasi dan hasil dari program yang diberikan pemerintah melalui
elit  formal  tersebut.  Elit  lokal  dianggap  mampu  karena  elit  lokal  merupakan orang-orang  yang  memiliki  status  dalam  sebuah  struktur.  Sehingga  untuk  dapat
menyalurkan pengetahuan dari BPBD, maka elit lokalah yang digunakan sebagai agen terhadap masyarakat.
Praktik-praktik  sosial  yang  dilakukan  oleh  para  agen  ini  berupa  tindakan mereka yang secara disengaja mereka lakukan. Seperti menghadiri setiap kegiatan
pada program BPBD, menyalurkan informasi secara terus menerus hingga saat ini pada  masyarakat  dengan  tujuan  untuk  keselamatan  bersama,  dan  dengan
melakukan  tindakan-tindakan  yang  sifatnya  mengajak  menuju  suatu  perubahan yang lebih baik. Selain itu, ada motivasi-motivasi yang dapat merubah elit lokal di
Desa  Mayangan  ini  untuk  melakukan  tindakan  sebagai  sebuah  upaya  mereka dalam kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana yang mengancam mereka
Tindakan-tindakan  yang  dilakukan  oleh  elit  lokal  didasari  atas  apa  yang mereka  ketahui.  Dan  tindakan-tindakan  yang  mereka  lakukan  atas  dasar
pencapaian tujuan dengan masyarakat. tujuan utamanya adalah bagaiamana risiko dari ancaman yang ditimbulkan dapat dihilangkan atau dikurangi. Mengapa hal ini
dilakukan  melalui  elit  lokal,  sebab  mereka  dipandang  sebagai  individu-individu
yang  memiliki  peran  dan  kedudukan  yang  lebih  tinggi  dari  masyarakat  lainnya. Sehingga  dengan  elit  lokal,  diharapkan  pencapaian  tujuan  antara  BPBD  dengan
masyarakat  bisa  berjalan  seimbang  melalui  agen  yang  merupakan  elit  lokal  di Desa Mayangan ini.
2.6 Penelitian Terdahulu