pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan
ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat
pada wilayah
pascabencana UU
242007 http:www.bnpb.go.id.
2.4 Konsep penanggulangan bencana
Perencanaan Penanggulangan Bencana adalah kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah berdasarkan UU 242007 pasal 35-36. Perencanaan
Penanggulangan Bencana ditingkat nasional disebut RENAS PB, di tingkat daerah disebut RPB. Penanggulangan bencana disaster management adalah upaya yang
meliputi: penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana; pencegahan bencana, mitigasi bencana, kesiap-siagaan, tanggap darurat,
rehabilitasi dan rekonstruksi. Dalam undang-undang no 24 tahun 2007 pasal 36 lingkup Rencana Penanggulangan Bencana sebagai berikut :
1. pengenalan dan Pengkajian Ancaman 2.
pemahaman tentang kerentanan masyarakat 3.
analisis kemungkinan dampak bencana 4.
pilihan tindakan pengurangan risiko bencana 5.
penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana 6.
alokasi tugas, kewenangan, dan sumberdaya yang tersedia Dalam kebencanaan terdapat suatu upaya yang dilakukan baik oleh
pemerintah maupun masyarakat yakni suatu upaya yang dinamakan pengurangan risiko bencana. dengan melihat karakteristik dan potensi bencana yang ada paa
suatu daerah, maka terwujudnya suatu upaya-upaya yang tergabung dalam rangka pengurangan risiko bencana. pengurangan risiko bencana tersebut dilakukan guna
untuk mengurangi dampak yang disebabkan oleh suatu bencana. Desa Mayangan merupakan salah satu Desa yang berpotensi terhadap ancaman bencana Tsunami
dan akibat adanya potensi ersebut, maka perlu adanya sebuah perencanaan yang
didalamnya bertujuan untuk mengurangi dampak dan risiko yang disebabkan oleh ancaman bencana tersebut. Upaya-upaya pengurangan risiko bencana dan
perencanaan penanggulangan bencana tersebut berbasis masyarakat, yang mana masyarakat yang lebih mengetahui apa yang harus mereka lakukan dalam rangka
kesiapsiagaan. Pengurangan risiko bencana ini merupakan suatu upaya yang ada pada saat pra bencana. dalam UU 24 2007 pasal 1 ayat 17 menjelaskan bahwa
risiko bencana sendiri adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu daerah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, jiwa
terancama, sakit, luka, hilangnya rasa aman, kerusakan atau kehilangan harata benda dan gangguan kegiatan masyarakat.
Sampai saat ini, terlihat bahwa penanggulangan bencana di Indonesia, cenderung dilakukan oleh masyarakat setempat dan dirasa masih sangat efektif
apabila masyarakat menjadi kelompok nomor satu dalam penanggulangan bencana. Masyarakat merupakan penanggap pertama the first responder dalam
menghadapi bencana Anonim, 2015 : 8.
2.5 Teori Agen dan Struktur Anthony Giddens