Masyarakat desa memang cenderung dengan masyarakat yang lebih banyak bermata pencaharian sebagai seorang petani. Sebab, desa merupakan salah
satu daerah dengan lahan pertanian yang masih luas. Sehingga banyak masyarakat desa yang masih bekerja sebagai petani. Dengan tingkat pendidikan SMP yang
sampai saat ini masih mendominasi masyarakat yang berada pada usia pekerja, maka mereka masih banyak yang bekerja sebagai petani. Lahan pertanian di Desa
Mayangan memang lebih luas dari pada lahan tambak, bahkan tidak sedikit rawa yang dijadikan sebagai lahan pertaian apabila jatuh pada musim panas.
4.1.1 Karakteristik Bencana di Desa Mayangan
Desa Mayangan merupakan Desa yang memiliki keindahan baik dari sisi pantai dan sosial budaya pada masyarakatnya. Desa Mayangan yang terletak di
pinggir pantai membuat cuaca di daerah tersebut cenderung panas. Hampir sebagian besar wilayah Mayangan digunakan sebagai lahan pertanian, sepanjang
jalan desa juga kita dapat melihat rawa-rawa yang luasnya hampir sama dengan lahan pertanian. Jika tiba musim panas, maka rawa diubah menjadi lahan untuk
bercocok tanam oleh masyarakat setempat. Keindahan yang dijumpai di wilayah ini, ternyata menyimpan potensi ancaman terhadap masyarakat yang berupa
ancaman bencana Tsunami. Desa Mayangan merupakan salah satu desa yang masuk dalam deretan kawasan yang berpotensi bencana yakni, adanya ancaman
bencana Tsunami. Dibalik keindahan pantainya yang seringkali digunakan sebagai mata pencaharian sebagai nelayan oleh sebagaian masyarakat Mayangan,
ternyata pantai tersebut juga mengancam masyarakat. Letaknya yang berada diselatan pulau jawa dan langsung berbatasan
dengan samudra Hindia, yang mana terdapat dua lempeng bumi didasar laut yang kapanpun bisa saling bergesekan atau saling berbenturan, membuat adanya
ancaman gempa yang juga dapat memicu terjadinya gempa dan gelombang Tsunami yang bisa mengancam masyarakat. Dilihat sejarahnya, Desa Mayangan
ternyata juga pernah mengalami peristiwa Tsunami kecil atau dampak dari kejadian Tsunami pada tahun 1994 yang terjadi di Pancer, Banyuwangi, Jawa
Timur. Hal ini juga dikatakan oleh salah satu warga yang bernama pak Tino yang saat itu melihat jelas adanya kejadian tersebut. Berikut tutur Pak Tino :
“Soal itu saya tau persis. Karena waktu itu sebelum saya jadi perangkat pernah menjadi satpam ditambak master. Dan tepat saat kejadian saya
jaga dipos. Waktu itu jabatan saya danru. waktu kejadian persis saya tau sendiri. waktu jam dua malem itu ada suara gemuruh yang tidak seperti
biasanya setelah itu kok air itu langsung jatuh didepan kantor pos saya dulu. lo air kok sampek kesini. setelah itu saya membangunkan rekan-
rekan sama bos saya. Cuma dikiranya bos saya itu kasarannya ada penjahat atau apalah. Ndag tau kalo air sampek. Setelah itu terus datang
lagi lebih besar terus datan lagi lebih besar wes. Lebi besar sampek masuk ke kantor tingkat itu wes. Tapi semuanya selamet.
” Hal yang sama juga disampaikan oleh pak Sunaryo. Berikut pernyataan
pak Sunaryo : “Tahu, tahu. pernah ngalami kan itu, itu bencananya kecil, pernah ada itu
lo tsunami tapi kecil. tahun berapa ya, 1994 kalo gak salah. Wah lupa kalo tahunnya. Pokonya pernah sudah dulu-dulu tapi mbak. Orang-orang
tapi waktu itu nggak tau kalo itu Tsunami mbak.
” Hal ini seperti yang dijelaskan dalam dokumen Kajian Risiko Bencana,
2014: 4 bahwa : “Menurut sejarahnya dari beberapa masyarakat, perangkat dan tokoh
masyarakat, menyatakan bahwa pada tahun 1994 pernah terjadi tsunami berskala kecil yang merupakan dampakimbas dari tsunami di Pancer
Kabupaten Banyuwangi dengan tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian secara fisik. Sebab, yang mereka tahu, bahwa tsunami saat itu
hanya berupa imbas atau dampak dari tsunami yang ada di Pancer Kabupaten Banyuwangi.
” Dari penjelasan Pak Tino, Pak Naryo, dan penjelasan yang terdapat dari
dokumen, pada tahun 1994 di Desa Mayangan pernah mengalami bencana Tsunami kecil yang merupakan dampak dari kejadian Tsunami di wilayah Pancer.
Setelah kejadian itu sampai tahun 20015 belum pernah terjadi lagi adanya gelombang Tsunami seperti itu. Dari sejarahnya yang diceritakan memungkinkan
adanya potensi yang dapat mengancam masyarakat berupa Tsunami. Tsunami merupakan ancaman bencana yang ditakutkan oleh sebagian besar masyarakat,
termasuk dengan masyarakat Desa Mayangan.
4.1.2 Latar Belakang Penyusunan Dokumen