UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Pembuatan larutan kontrol negatif
Larutan kontrol negatif terdiri dari 1 mL dapar fosfat pH 7,4 0,15 M, 0,5 mL suspensi sel darah merah, 1 mL larutan isosalin sebagai
pengganti larutan sampel, dan 2 mL hiposalin. Setiap larutan di atas kemudian diinkubasi pada 37
o
C selama 30 menit dan disentrifugasi pada 5000 rpm selama 10 menit. Cairan
supernatan yang didapat diambil dan kandungan hemoglobinnya diperhitungkan dengan menggunakan spektrofotometer UV pada
panjang gelombang 560 nm. Persen stabilitas membran sel darah merah dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut:
Stabilitas = 100 –
Oyedapo et al., 2010. 3.4.7
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi data dan dianalisis dengan uji Levene untuk
melihat homogenitas data. Jika data terdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan
95 sehingga dapat diketahui apakah perbedaan yang diperoleh bermakna atau tidak. Jika terdapat perbedaan bermakna, dilanjutkan dengan uji Beda
Nyata Terkecil BNT dengan metode LSD Santoso, 2008.
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Determinasi
Untuk memastikan kebenaran simplisia yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan determinasi oleh tim peneliti, Pusat
Penelitian Biologi LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bogor. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan sesuai
dan merupakan Lannea coromandelica Houtt Merr Lampiran 1.
4.1.2 Pembuatan Serbuk Simplisia
Kulit batang yang digunakan sebanyak 1 kg, setelah melalui serangkaian proses pembuatan simplisia seperti pencucian, perajangan,
pengeringan, dan penghalusan diperoleh serbuk kulit batang Kayu Jawa sebanyak 600 gram.
4.1.3 Hasil Ekstraksi dan Maserasi Tanaman
Proses ekstraksi kulit batang Kayu Jawa dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96. Sebanyak 600 gram serbuk
simplisia dimaserasi selama 3 hari sambil sesekali diaduk. Maserat yang dihasilkan dari proses maserasi sebanyak 42,111 gram yang kemudian
dihitung rendemennya. Persen perolehan rendemen ekstrak merupakan perbandingan antara bobot ekstrak yang dihasilkan dengan bobot awal
yang digunakan. Rendemen ekstrak kulit batang Kayu Jawa yang dihasilkan adalah 7,01. Perhitungan hasil rendemen dapat dilihat pada
lampiran 6.