UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Selanjutnya setiap hasil filtrat di saring dengan menggunakan kapas dan kertas saring. Lalu dipekatkan dengan vacum rotary evaporator
hingga diperoleh ekstrak kental sebanyak 42,11 gram. 3. Lalu hitung rendemen ekstrak :
Rendemen ekstrak = x 100
Rendemen ekstrak yang diperoleh sebesar 7,01.
3.4.4 Penapisan fitokimia
Penapisan fitokimia dilakukan untuk mengetahui metabolit sekunder yang terkandung di dalam ekstrak etanol 96 kulit batang Kayu
Jawa Lannea coromandelica. Metabolit sekunder yang diuji secara kualitatif ini antaranya: alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, senyawa fenol,
triterpenoid, dan glikosida. 1. Uji Alkaloid
Ekstrak sebanyak 5 mg digerus dengan penambahan kloroform hingga larut. Ditambahkan 0,5 mL asam sulfat 1 M, kemudian dikocok
perlahan. Didiamkan beberapa saat sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan atas yang jernih dibagi dua, 1 bagian ditambahkan 2-3 tetes
pereaksi Dragendorff dan bagian berikutnya ditambahkan 2-3 tetes pereaksi Mayer. Endapan merah bata yang terbentuk oleh pereaksi
Dragendorf dan endapan putih oleh pereaksi Meyer menunjukan adanya senyawa alkaloid Fransworth, 1996.
2 Uji Flavonoid Sebanyak 5 mg ekstrak dilarutkan dalam 5 mL air panas, didihkan
selama 5 menit, lalu disaring. Filtrat yang didapat lalu ditambah bubuk Mg secukupnya, 1 ml asam sulfat pekat dan 2 mL etanol. Dikocok
kuat dan biarkan terpisah. Terbentuknya warna merah, kuning atau jingga pada lapisan etanol menunjukan adanya senyawa flavonoid
Tiwari, et al., 2011.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Uji Saponin Ekstrak dilarutkan dalam 10 mL air panas, lalu biarkan hingga dingin.
Setelah dingin lalu dikocok kuat secara vertikal selama 10 detik. Terbentuknya busa yang stabil setinggi 1 cm dan bila ditambahkan
HCL 1 1 tetes busa tetap stabil menunjukan adanya senyawa saponin Tiwari, et al., 2011.
4 Uji Tanin Sebanyak 0,5 gram ekstrak dilarutkan dengan 2 mL etanol 96,
dididihkan dalam 10 mL aquades dalam tabung reaksi kemudian disaring. Ditambahkan 3 tetes larutan ferri klorida 0,1 dan diamati,
terbentuknya warna hijau kecoklatan
atau biru kehitaman menunjukkan adanya tanin Tiwari, et al., 2011.
5 Uji Triterpenoid Sebanyak 0,5 gram ekstrak dilarutkan dalam kloroform dan disaring.
Kemudian filtrat ditambahkan beberapa tetes asam sulfat dan dikocok. Terbentuknya warna kuning emas mengindikasikan adanya senyawa
triterpen Tiwari, et al., 2011. 6 Uji glikosida
Sebanyak 0,5 gram ekstrak ditambahkan 1 mL aquades dan ditambahkan
larutan NaOH.
Terbentuknya warna
kuning mengindikasikan adanya senyawa glikosida Tiwari, et al., 2011.
7 Uji Fenol Sebanyak 0,5 gram ekstrak dilarutkan dengan 2 mL etanol 96 dan
ditambahkan 3 tetes larutan FeCl
3
. Terbentuknya warna hitam kebiruan mengindikasikan adanya senyawa fenol Tiwari, et al.,
2011.