Materi Geometri Materi Geometri SMA

benda-benda ruang serta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungan dengan yang lain.

2.6.1 Materi Geometri

Materi geometri sudah mulai dipelajari oleh peserta didik pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Yaitu diawali dengan pengenalan bangun datar dan terus bertambah tingkat kesukaran dan keabstrakannya sesuai dengan jenjang pendidikan siswa.  Rumus Luas dan Keliling Bangun Datar Materi bangun datar telah didapatkan siswa mulai dari Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP dan terus digunakan pada saat materi geometri di Sekolah Menengah Atas SMA. Menurut Anton 2013 rumus luas dan keliling bangun datar adalah sebagai berikut. Tabel 2.3 Rumus Luas dan keliling bangun datar Bangun Datar Rumus Luas Rumus Keliling Persegi = × = 4 × Persegi Panjang = � × = 2 � + Segitiga = 1 2 × � � × �� = �ℎ � Jajar genjang = � � × �� = �ℎ � Belah ketupat = 1 2 × 1 × 2 = 4 × Layang-layang = 1 2 × 1 × 2 = �ℎ � Lingkaran = � 2 = 2 × � × Trapesium = 1 2 × �� × jumlah sisi sejajar = �ℎ �  Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang Materi geometri bangun ruang sudah didapatkan siswa pada Sekolah Menengah Pertama SMP. Menurut Yuni 2013 rumus volume dan luas permukaan bangun ruang adalah sebagai berikut: Tabel 2.4 rumus volume dan luas permukaan bangun ruang Bangun Ruang Rumus Volume Rumus Luas Permukaan Kubus � = 3 , = � = 6 × × Balok � = � × × � = 2 � × + × + � × Kerucut � = 1 3 × � × 2 × � = � � � + � Limas � = 1 3 × � � � × � � � + �ℎ � �� Bola � = 4 3 × � × 3 � = 4 × � × 2 Tabung � = � × 2 × � = 2 × � × 2 + � × ×

2.6.2 Materi Geometri SMA

Materi Geometri Matematika Wajib SMAMA Kurikulum 2013 Berdasarkan Salinan Lampiran Permendikbud No. 69 Th 2013: Definisi – definisi dan teorema yang diperlukan dalam materi ini adalah sebagai berikut : Definisi 1: jarak titik A dan titik B adalah panjang ruas garis terpendek yang menghubungkan kedua titik tersebut. Definisi 2 : Misalkan terdapat titik A dan garis g 2 sebarang, dengan titik A diluar garis g 2 . Proyeksi titik A pada garis g 2 , sebut titik B adalah suatu titik pada garis g 2 sedemikian sehingga AB tegak lurus g 2 . Definisi 3: Titik A d ikatakan tegak lurus bidang β, jika titik A tegak lurus semua garis pada bidang β. Teorema 1: Titik A dikatakan tegak lurus bidang β, jika titik A tegak lurus dua garis berpotongan pada bidang β. Definisi 4: Misalkan terdapat titik A dan bidang β, dengan titik A diluar bidang β. Proyeksi titik A pada bidang β, sebut titik B adalah suatu titik pada bidang β sedemikian sehingga AB tegak lurus β. Materi Geomteri SMA dapat dirangkum berdasarkan gambar dan penjelasan dibawah ini: Gambar 2.1 ringkasan materi geometri SMA kelas X Sumber: www.GeometriMatematikaWajibKelasX.html 1 AB merupakan ruas garis terpendek yang menghubungkan titik A dan titik B; 2 titik B merupakan proyeksi titik A pada garis � 2 atau garis 2 ; 3 titik B merupakan proyeksi t itik A pada bidang β; 4 titik A merupakan proyeksi titik B pada garis � 1 atau garis 1 ; dan 5 titik A merupakan proyeksi titik B pada bidang α. Panjang ruas garis AB mewakili: 1 jarak titik A dan titik B; 2 jarak titik A terhadap garis g 2 ; jarak titik A terhadap garis k 2 ; 3 jarak titik B terhadap garis g 1 ; jarak titik B terhadap garis k 1 ; 4 jarak titik A terhadap bidang β; 5 jarak titik B terhadap bidang α; 6 jarak garis g 1 dan g 2 ; jarak garis k 1 dan k 2 ; 7 jarak garis g 1 terhadap bidang β; jarak garis k 1 terhadap bidang β; 8 jarak garis g 2 terhadap bidang α; dan jarak garis k 2 terhadap bidang α. 26

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini dianalisis kecerdasan visual-spasial dan kecerdasan logika matematika siswa Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 2 Jember kelas XI IPA 8. Pendeskripsian pada penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan karakteristik kecerdasan visual-spasial dan logika-matematika subjek penelitian dalam menyelesaikan soal geometri.

3. 2 Daerah dan Subjek Penelitian

Daerah penelitian merupakan tempat atau lokasi objek penelitian dilakukan. Dalam pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik sampling yang digunakan jika terdapat pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya. Daerah penelitian dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Jember dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut. a. Adanya kesediaan SMA Negeri 2 Jember untuk dijadikan lokasi penelitian. b. Guru mata pelajaran matematika khususnya kelas XI IPA 8 belum mengetahui kecerdasan visual-spasial dan logika-matematika yang dimiliki siswa dalam menyelesaikan soal geometri. c. Di sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian yang sejenis. d. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA 8. Pemilihan salah satu kelas XI IPA yaitu kelas XI IPA 8 menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan guru matematika kelas XI IPA. Kelas yang dipilih adalah kelas heterogen yang didalamnya terdapat siswa dengan kemampuan matematika yang beragam, yaitu yang memiliki persentase seimbang antara siswa berkemampuan matematika rendah, sedang, dan tinggi.