Pelaksanaan Penelitian Hasil Analisis Data

39

BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Penelitian

Langkah pertama yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian adalah menyusun tes kecerdasan visual spasial Lampiran C, tes kecerdasan logika matematika Lampiran D, dan pedoman wawancara Lampiran H. Setelah menyusun seperangkat tes dan pedoman wawancara, kemudian dilakukan uji validasi. Tes kecerdasan visual spasial dan logika matematika akan dilakukan uji validitas isi, uji validitas konstruksi, uji kesesuaian bahasa soal, alokasi waktu, dan petunjuk Lampiran G, sedangkan untuk pedoman wawancara dilakukan uji validitas mengenai kesesuaian pertanyaan wawancara dengan indikator kecerdasan visual spasial dan logika matematika Lampiran I. Uji validitas dilakukan oleh 2 dosen pendidikan matematika FKIP Universitas Jember dan 1 guru matematika kelas XI SMA Negeri 2 Jember. Hasil validasi tes oleh ketiga ahli tersebut dapat dilihat pada Lampiran G1, G2, dan G3. Hasil validasi pedoman wawancara oleh ketiga ahli dapat dilihat pada Lampiran I1, I2, dan I3. Data yang diperoleh dari hasil uji validitas selanjutnya digunakan untuk merevisi tes kecerdasan visual spasial, tes kecerdasan logika matematika, dan pedoman wawancara. Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya adalah uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilaksanakan dikelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Jember dengan jumlah 28 siswa. Uji reliabilitas menggunakan rumus alpha dikarenakan soal pada tes kecerdasan visual spasial dan logika matematika adalah berbentuk isian. Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas, tes kecerdasan visual spasial dan logika matematika sudah valid sehingga dapat digunakan untuk penelitian.

4.2. Hasil Analisis Data

4.2.1 Validitas Tes Kecerdasan Visual Spasial dan Logika Matematika. Validasi yang digunakan adalah validasi isi, validasi konstruksi, kesesuaian bahasa soal, alokasi waktu, dan petunjuk. Untuk menguji validasi isi, maka soal dibuat sesuai dengan materi Geometri yang pernah diterima oleh siswa, sedangkan untuk menguji validasi konstruksi adalah dengan membuat soal yang sesuai dengan indikator kecerdasan visual spasial dan indikator kecerdasan logika matematika. Uji validitas diberikan kepada 3 validator yaitu validator 1 dan validator 2 adalah dosen FKIP Pendidikan Matematika Universitas Jember, dan validator 3 adalah guru Matematika kelas XI SMA Negeri 2 Jember. Ketiga validator tersebut kemudian disebut V1, V2, dan V3. Hasil validasi dari tiga validator dapat dilihat pada lampiran G1, G2, dan G3. Analisis data hasil validasi dapat dilihat pada lampiran G4. Berdasarkan hasil validasi tes kecerdasan visual spasial dan logika matematika, nilai rerata total Va untuk seluruh aspek dihitung berdasarkan rerata nilai untuk setiap aspek I i . Berdasarkan perhitungan, diperoleh Va = 4,21 sehingga termasuk kategori valid. Pada kategori valid, tes kecerdasan visual spasial dan logika matematika tidak perlu divalidasi kembali, namun diperbaiki sesuai dengan saran revisi dari validator. Saran revisi dari validator adalah sebagai berikut: a. Menggunakan equation untuk menuliskan kalimat matematika pada soal dan kunci jawaban. b. Pemberian keterangan di setiap gambar pada soal dan kunci jawaban. c. Penulisan kata di yang diikuti dengan nama tempat harus diberi spasi. d. Penggunaan kata-kata pada soal harus menggunakan EYD Ejaan Yang Disempurnakan e. Perbaikan pada kata-kata yang kurang sesuai dalam kalimat soal dan kunci jawaban. Setelah dilakukan uji validitas, maka dilakukan uji reliabilitas sebelum tes kecerdasan visual spasial dan logika matematika digunakan untuk penelitian. 4.2.2 Uji Validitas Pedoman Wawancara Uji validitas pedoman wawancara bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pertanyaan-pertanyaan pada pedoman wawancara dengan indikator kecerdasan visual spasial dan kecerdasan logika matematika. Validator kedua memberi saran untuk menambah tabel di sebelah kanan indikator, untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan pada pedoman wawancara. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah peneliti untuk mengembangkan pertanyaan dalam proses wawancara sehingga dapat mengaitkan pertanyaan dengan indikator kecerdasan visual spasial dan logika matematika. Hasil validasi oleh ketiga ahli dapat dilihat pada lampiran I1, I2, dan I3. 4.2.3 Reliabilitas Tes Kecerdasan Visual Spasial dan Logika Matematika. Uji reliabilitas tes kecerdasan visual spasial dan tes kecerdasan logika matematika dilaksanakan di kelas XI IPA 7 SMA Negeri 2 Jember. Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus alpha, di dapatkan koefisien reliabilitas 0,6325 untuk tes kecerdasan visual spasial dan 0,728 untuk tes kecerdasan logika matematika. Koefisien reliabilitas dari 2 tes tersebut menunjukkan bahwa tes memiliki reliabilitas yang tinggi. Tes kecerdasan visual spasial dan tes kecerdasan logika matematika dapat digunakan untuk penelitian dikarenakan kedua tes tersebut valid dan reliabel. 4.2.4 Hasil Tes Kecerdasan Visual Spasial dan Logika Matematika Tes kecerdasan visual spasial dan tes kecerdasan logika matematika dilaksanakan di kelas XI IPA 8 SMA Negeri 2 Jember pada tanggal 10 Februari 2015 pada pukul 08.30-10.00 WIB. Jumlah siswa kelas XI IPA 8 adalah 38 siswa, namun jumlah siswa yang mengikuti tes kecerdasan visual spasial dan tes kecerdasan logika matematika adalah 36 siswa dikarenakan 2 siswa tidak masuk sekolah. Setelah siswa mengerjakan tes kecerdasan visual spasial dan tes kecerdasan logika matematika, kemudian jawaban siswa dianalisis dan dihubungkan dengan indikator kecerdasan visual spasial dan logika matematika. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA 8 SMA Negeri 2 Jember yang mengikuti tes kecerdasan visual spasial dan tes kecerdasan logika matematika. Setelah jawaban siswa dianalisis, maka selanjutnya dilakukan wawancara pada seluruh siswa yang mengikuti tes kecerdasan visual spasial dan tes kecerdasan logika matematika untuk mengkonfirmasi jawaban siswa.

4.3. Analisis Data