Masalah Matematika TINJAUAN PUSTAKA

pembelajaran, dan matematika di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu proses dalam diri siswa yang hasilnya berupa perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan untuk menerapkan konsep-konsep, struktur, dan pola dalam matematika sehingga dapat menjadikan siswa berpikir logis, kreatif, dan sistematis dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Nur, 2014:112 Pilar utama dalam mempelajari matematika adalah pemecahan masalah. Hal tersebut sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika dalam kurikulum di Indonesia yang bertujuan untuk mencapai: 1 Kemampuan pemecahan masalah problem solving; 2 Kemampuan berargumentasi reasoning; 3 Kemampuan berkomunikasi communication; 4 Kemampuan membuat koneksi connection; dan 5 Kemampuan representasi representation.

2.2 Masalah Matematika

Menurut Allen dan Yen dalam Cipto, 2012 soal adalah alat untuk memperoleh data tentang pendapat seseorang. Hudojo dalam Abdussakir, 2009 menyatakan bahwa suatu soal akan merupakan masalah jika seseorang tidak mempunyai aturanhukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban soal tersebut. Soal matematika tidak selalu merupakan masalah matematika karena soal matematika yang dapat dikerjakan secara langsung dengan aturanhukum tertentu tidak dapat disebut masalah matematika. Menurut Susanto 2009:62 permasalahan dalam matematika merupakan situasi atau kondisi yang disadari dan memerlukan suatu tindakan penyelesaian, serta tidak segera tersedia suatu cara untuk mengatasi situasi tersebut. Suatu masalah matematika membutuhkan langkah-langkah penyelesaian masalah untuk menyelesaikannya. Menurut Rodney dalam Susanto, 2010: 50 penyelesaian masalah didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu dalam mengkombinasikan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya untuk menghadapi situasi baru. Solso 2002:434 menyatakan bahwa pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Syah 2013 : 121 mendefinisikan belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah rasional, lugas, dan tuntas. Untuk itu, kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep, prinsip- prinsip, dan generalisasi serta insight tilikan akal amat diperlukan. Menurut Lawson dalam Syah, 2013 : 121 hampir semua bidang studi dapat dijadikan sarana belajar pemecahan masalah. Untuk keperluan ini, guru khususnya yang mengajar eksakta, seperti matematika dan IPA sangat dianjurkan menggunakan model dan strategi mengajar yang berorientasi pada cara pemecahan masalah. Menurut Johnson Rising dalam Susanto, 2010: 50 penyelesaian masalah matematika merupakan suatu proses mental yang kompleks yang memerlukan visualisasi, imajinasi, manipulasi, analisis, abstraksi dan penyatuan ide. Menurut Polya 1973: 8 strategimodel penyelesaian masalah dalam matematika terdiri atas empat langkah pokok, yaitu 1 memahami masalah; 2 menyusun rencana; 3 melakssiswa an rencana; dan 4 memeriksa kembali. Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud masalah matematika adalah kondisi yang dapat berupa pertanyaan ataupun soal matematika yang tidak segera tersedia suatu cara untuk menyelesaikan kondisi tersebut. Menyelesaikan masalah matematika adalah proses langkah-langkah yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan jawaban dari suatu masalah matematika.

2.3 Pengertian Kecerdasan