2.5 Kecerdasan Logika Matematika
Armstrong 2013: 6 menyatakan bahwa kecerdasan logika matematika adalah kemampuan menggunakan angka secara efektif misalnya, sebagai ahli matematika,
akuntan pajak, atau ahli statistik dan untuk alasan yang baik misalnya sebagai seorang ilmuwan, pemrograman komputer, atau ahli logika. Kecerdasan ini meluputi
kepekaan terhadap pola-pola dan hubungan-hubungan yang logis, pernyataan dan dalil jika-maka, sebab-akibat, fungsi, dan abstraksi terkait lainnya. Jenis-jenis
proses yang digunakan dalam pelayanan kecerdasan logika matematika mencakup kategorisasi, klasifikasi, kesimpulan, generalisasi, penghitungan, dan pengujian
hipotesis. Kaezar dalam Yaumi, 2012: 15 menjelaskan kecerdasan matematik adalah kemampuan yang berkenaan dengan rangkaian alasan, mengenal pola-pola
dan aturan. Kecerdasan ini merujuk pada kemampuan untuk mengeksplorasi pola- pola, kategori-kategori dan hubungan dengan memanipulasi objek atau simbol untuk
melakukan percobaan dengan cara yang terkontrol dan teratur. Yaumi 2012: 15 menambahkan bahwa kecerdasan matematika disebut juga kecerdasan logis dan
penalaran, karena merupakan dasar dalam memecahkan masalah dengan memahami prinsip-prinsip yang mendasari sistem kausal atau dapat memanipulasi bilangan,
kuantitas dan operasi. Anak-anak yang memiliki kecerdasan logis-matematis yang tinggi sangat menyukai bermain dengan bilangan dan menghitung, suka untuk diatur,
baik dalam problem solving, mengenal pola-pola, menyukai permainan matematika, suka melakukan percobaan dengan cara yang logis, sangat teratur dalam tulis tangan,
mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak, suka komputer, suka teka-teki, selalu ingin mengetahui bagaimana sesuatu itu berjalan, terarah dalam melakukan kegiatan
yang berdasarkan aturan, tertarik pada pernyataan logis, suka mengumpulkan dan mengklasifikasi sesuatu, suka menyelesaikan berbagai persoalan yang membutuhkan
penyelesaian yang logis, merasa lebih nyaman ketika sesuatu telah diukur, dibuat kategori, dianalisis, atau dihitung dan dijumlahkan, berpikir dengan konsep yang
jelas, abstrak, tanpa kata-kata, dan gambar.
Yaumi 2012: 63 menjelaskan kecerdasan logis-matematis atau dikenal dengan istilah cerdas angka termasuk kemampuan ilmiah scientific yang sering
disebut dengan berpikir kritis. Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung melakukan sesuatu dengan data untuk melihat pola-pola dan hubungan, Smith dalam
Yaumi: 2012: 63. Selain itu, mereka juga sangat menyukai angka-angka dan dapat menginterpretasi data serta menganalisis pola-pola abstrak dengan mudah. Berpikir
induktif, deduktif, dan rasional merupakan ciri yang melekat pada orang yang memiliki kecerdasan logis-matematis. Oleh karena itu, orang yang kuat dalam
kecerdasan ini sangat senang berhitung, bertanya, dan melakukan eksperimen. Kecerdasan logis-matematis tidak hanya pandai dalam menghitung angka-angka
seperti dalam pelajaran matematika dan akuntansi, lebih dari itu, cerdas logis- matematis mencakup juga kemampuan untuk menghubungkan sesuatu secara logika
tanpa angka-angka nonnumerical. Menurut Willis dan Johnson 2001 Logical-mathematical intelligence
includes the five core areas of 1 classification, 2 comparison, 3 basic numerical operations, 4 inductive and deductive reasoning, and 5 hypothesis formation and
testing —all basic “tools” of the mathematician. Artinya: kecerdasan logika
matematika meliputi 1 klasifikasi, 2 membandingkan, 3 operasi matematika, 4 penalaran induktif dan deduktif, 5 pembentukan hipotesis dan pengecekan kembali.
Pada penelitian ini, indikator untuk melihat kecerdasan logika matematika adalah berdasarkan tabel 2.2 sebagai berikut.
Tabel 2.2 Indikator penilaian karakteristik kecerdasan logika matematika siswa dalam menyelesaikan permasalahan geometri
No Karakteristik kecerdasan
logika matematika Keterangan
1 Klasifikasi
a. Siswa mampu menyebutkan informasi yang diketahui dari masalah
b. Siswa mampu menyebutkan informasi yang ditanyakan dalam masalah
2 Membandingkan
a. Siswa mampu menghubungkan antara data yang diketahui dengan data yang
tidak diketahui dicari
No Karakteristik kecerdasan
logika matematika Keterangan
b. Siswa mampu menyusun rencana penyelesaian masalah
3 Operasi hitung matematika Mampu melakukan operasi hitung
matematika dengan benar 4
Penalaran induktif dan deduktif
a. Siswa mampu melakukan proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus
khusus ke bentuk umum b. Siswa mampu melakukan proses
penarikan kesimpulan dari bentuk umum ke kasus yang lebih khusus
5 Membentuk hipotesis
Siswa menafsirkan jawaban yang diperoleh 6
Mengecek kembali a. Siswa mampu menelaah kembali
penyelesaian masalah yang telah dibuat b. Siswa mampu melakukan pengecekan
terhadap jawaban yang diperoleh Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan kecerdasan logika matematika adalah
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah matematika serta mengolah angka dan menginterpretasikannya dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
Seseorang dengan kecerdasan matematika yang menonjol, akan lebih menyukai permainan dengan angka, lebih menyukai permainan dalam perhitungan, dan
menonjol dalam pelajaran yang membutuhkan daya hitung dan logika yang tinggi.
2.6 Soal Geometri