Hasil Uji Instrumen Penelitian

55 d. Berdasarkan Pengalaman Bekerja Tabel 4.7 Data Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja Pengalaman Jumlah Persentase 1 tahun 1-3 tahun 3 tahun 28 18 9 50,9 32,7 16,4 Total 55 100 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil bahwa mayoritas auditor memiliki pengalaman kerja kurang dari 1 tahun berjumlah 50,9. Kemudian auditor yang bekerja antara 1-3 tahun berjumlah 32,7, dan auditor yang memiliki pengalaman kerja lebih dari 3 tahun berjumlah 16,4.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas data digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya sebuah kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila mapu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel-tabel 56 dibawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Locus of Control Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan Pertanyaan 1 0,471 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,160 0,243 Tidak Valid Pertanyaan 3 0,416 0,002 Valid Pertanyaan 4 0,329 0,014 Valid Pertanyaan 5 0,334 0,013 Valid Pertanyaan 6 0,617 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,492 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,391 0,003 Valid Pertanyaan 9 0,185 0,177 Tidak Valid Pertanyaan 10 0,669 0,000 Valid Pertanyaan 11 0,468 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,611 0,000 Valid Pertanyaan 13 0,654 0,000 Valid Pertanyaan 14 0,661 0,000 Valid Pertanyaan 15 0,214 0,117 Tidak Valid Pertanyaan 16 0,811 0,000 Valid Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel di atas menjelaskan bahwa variabel locus of control terdiri atas 16 butir pertanyaan dan terdapat tiga pertanyaan yang tidak valid. Hal ini dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,050, sehingga pertanyaan tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya. Sedangkan pertanyaan yang lainnya dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Pada tabel berikut ini disajikan hasil uji validitas dari variabel pengalaman auditor. 57 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Pengalaman Auditor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan Pertanyaan 1 0,637 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,737 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,713 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,546 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,804 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,632 0,000 Valid Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil uji validitas variabel pengalaman auditor yang berjumlah 6 pertanyaan dinyataan valid untuk semua jenis pertanyaan pada variabel pengalaman auditor. Hal ini dikarenakan nilai signifikan lebih kecil daro 0,05. Kemudian pada tabel berikut ini disajikan hasil uji validitas untuk variabel komitmen profesional. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan Pertanyaan 1 0,774 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,505 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,519 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,604 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,734 0,000 Valid Sumber: Data primer yang diolah Pada tabel di atas diketahui bahwa hasil uji validitas untuk semua jenis pernyataan dinyatakan valid. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 pada semua pertanyaan di atas. Pada tabel selanjutnya disajikan hasil uji validitas untuk variabel etika profesional. 58 Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Etika Profesional Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan Pertanyaan 1 0,667 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,713 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,691 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,604 0,000 Valid Pertanyaan 5 0.740 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,767 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,639 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,588 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,603 0,000 Valid Sumber: Data primer yang diolah Pada tabel di atas telah diketahui bahwa semua pertanyaan pada variabel etika profesinal dinyatakan valid. Karena nilai signifikansi dari semua pertanyaan di atas lebih kecil dari 0,50. Jadi semua pertanyaan dapat dipakai untuk penelitian selanjutnya. Pada tabel berikutnya disajikan hasil uji validitas variabel perilaku auditor pada situasi konflik audit. Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan Pertanyaan 1 0,835 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,891 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,756 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,778 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,730 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,616 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,548 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,731 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,682 0,000 Valid Pertanyaan 10 0,795 0,000 Valid Sumber: data primer yang diolah 59 Pada tabel di atas diperoleh hasil bahwa semua jenis pertanyaan untuk variabel perilaku auditor pada situasi konflik audit dinyatakan valid untuk semua jenis pertanyaan. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,50. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensinya dari instrument penelitian, instrument dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Ghozali, 2005:41-42 Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Locus of Control Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .792 .801 13 Sumber: Data Primer yang diolah Pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha atas variabel lcus of control sebesar 0,792. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner tersebut reliable, karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60.Ghozali, 2005:41-42 Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Auditor Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .748 .767 6 60 Pada tabel di atas, diperoleh kesimpulan bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0,748 hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan dari variabel pengalaman auditor reliable, karena nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60.Ghozali, 2005:41-42 Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabitas Variabel Komitmen Profesional Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .622 .616 6 Sumber: data primer yang diolah Pada tabel diatas, diperoleh kesimpulan bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0,622. Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan pada variabel komitmen profesional adalah reliable. Ghozali,2005:41-42 Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabitas Variabel Etika Profesional Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .843 .847 9 Sumber: data primer yang diolah Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0,843 hal ini dapat disimpulkan bahwa pertanyaan pada variabel etika profesional adalah reliable karena memiliki nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Ghozali, 2005:41-42 61 Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .905 .906 10 Sumber: data primer yang diolah Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada variabel perilaku auditor pada situasi konflik audit adalah reliable. Karena memiliki nilai cronbach’s alpha 0,905 lebih besar dari 0,60. Ghozali, 2005:41-42 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai dari tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi niali tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 62 Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 39.470 6.267 6.298 .000 loc -.623 .125 -.553 -4.997 .000 .977 1.023 peng .060 .222 .031 .271 .787 .947 1.056 kom .661 .302 .248 2.189 .033 .936 1.069 eti .237 .117 .222 2.021 .049 .988 1.012 a Dependent Variable: pask Sumber : data primer yang diolah Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Yaitu 0,977, 0,947, 0,936, 0,988. Sedangkan nilai VIF di bawah 10, yaitu bernilai 1,023, 1,056, 1,069, 1,012. Hal ini membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan yang multikolinieritas antar variabel. b. Uji Normalitas Pengujian normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari garfik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 63 Sumber: data primer yang diolah Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Sumber: data primer yang diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xp e ct ed C u m P ro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: pask Regression Standardized Residual 3 2 1 -1 -2 -3 F re q u e n c y 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 Histogram Dependent Variable: pask Mean =-2.01E-16 Std. Dev. =0.962 N =55 64 Dari kedua gambar di atas dapat kita lihat bahwa persebaran mengikuti arah garis diagonal, serta menyebar disekitar garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua grafik tersebut membuktikan bahwa model regresi mendekati asumsi normalitas. c. Uji Heterokedastistas Pengujian heterokedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di studentized. 65 Sumber: data primer yang diolah Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Dari hasil uji di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta menyebar tidak membentuk pola tertentu dan tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini membuktikan bahwa tidak terjadi heterokedastistas pada model regresi ini. 3. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda yaitu: a. Koefisien determinasi Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Regression Standardized Residual 3 2 1 -1 -2 -3 R eg ressio n A d ju st ed P ress P red ict ed V alu e 50 45 40 35 30 Scatterplot Dependent Variable: pask 66 Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .633a .401 .353 4.984 a Predictors: Constant, eti, kom, peng, loc Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan uji koefiseien determinasi menunjukkan nilai R sebesar 0,633 atau 63,3. Hal ini berarti bahwa hubungan antar variabel perilaku auditor dalam situasi konflik audit dengan variabel locus of control, pengalaman auditor, komitmmen profesional dan etika profesional adalah kuat. Nilai adjusted r square sebesar 0,353 atau 35,3, hal ini berarti bahwa variabel perilaku auditor pada situasi konflik audit yang dapat dijelaskan oleh variabel locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika profesional adalah sebesar 35,3. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Seperti, independensi dan profesionalisme. b. Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2005:84. 67 Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 39.470 6.267 6.298 .000 loc -.623 .125 -.553 -4.997 .000 pen .060 .222 .031 .271 .787 kom .661 .302 .248 2.189 .033 eti .237 .117 .222 2.021 .049 a Dependent Variable: pask Sumber: data primer yang diolah H a1 : Locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor dalam situasi konfik audit. Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa variabel locus of control memiliki tingkat signifikasi 0,000. Hal ini berarti bahwa H a1 diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Hal ini dilihat dari tingkat signifikan yang lebih kecil dari 0,05. H a2: Pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadapa perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Pada tabel di atas dapat kita lihat juga bahwa variabel pengalaman auditor memiliki tingkat signifikasi 0,787. Hal ini membuktikan bahwa H a2 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengalaman auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku 68 auditor dalam situasi konflik audit, hal ini dikarenakan tingkat signifikan yang lebih besar dari 0,05. H a3 : Komitmen profesional berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa variabel komitmen profesional memiliki tinglat signifikasi sebesar 0,033. Hal ini membuktikan bahwa H a3 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel komitmen profesional berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perilaku auditor pada situasi konflik audit, hal ini dikarenakan tingkat signifikan yang lebih kecil dari 0,05. H a4 : Etika Profesional berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa variabel etika profesional memiliki tinglat signifikasi sebesar 0,049. Hal ini membuktikan bahwa H a4 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel etika profesional berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perilaku auditor pada situasi konflik audit, hal ini dikarenakan tingkat signifikan yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 39,470 -0,623x 1 + 0,060x 2 + 0,661x 3 + 0,237 x 4 + e 69 Pada persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa nilai konstanta sebesar 39,470. Hal ini berarti jika dalam variabel locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika profesional dianggap konstan maka perilaku auditor pada situasi konflik audit juga akan konstan sebesar 39,470. Koefisien regresi variabel locus of control memiliki kooefisien regresi sebesar -0,623. Jadi jika variabel locus of control bertambah satu maka variabel perilaku auditor pada situasi konflik audit akan berkurang sebesar 0,623. Koefisien regresi variabel pengalaman auditor sebesar 0,060. Jadi jika variabel pengalaman auditor bertambah satu maka perilaku auditor pada situasi konflik audit akan bertambah 0,661. Koefisien regresi variabel komitmen profesional sebesar 0,661. Jadi jika komitmen profesional bertambah satu, maka perilaku auditor pada situasi konflik audit akan bertambah sebesar 0,921. Koefisien variabel etika profesional sebesar 0,237. Hal ini berarti jika etika profesional bertambah satu maka perilaku auditor pada situasi konflik audit akan bertambah 0,237. c. Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel 70 independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 Ghozali, 2005:84. Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 831.451 4 207.863 8.369 .000a Residual 1241.895 50 24.838 Total 2073.345 54 a Predictors: Constant, eti, kom, peng, loc b Dependent Variable: pask Sumber: data primer yang diolah H a5 : Locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika profesional berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Hasil uji analisis diatas menunjukan bahwa F hitung diperoleh sebesar 8,369 dengan tingkat probabilitas 0,000. Hal ini membuktikan bahwa locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika profesional berpengaruh secara simultan terhadap perilaku auditor pada situasi konflik audit. Hal ini dikarenakan tingkat probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05. 71

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Personal Auditor, Etika Audit dan Pengalaman Auditor terhadap tingkat Penyimpangan Perilaku dalam Audit

1 7 160

Pengaruh Karakteristik Personal Auditor,Pengalaman Audit,Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

1 7 106

Pengaruh Locus Of Control Dan Komitmen Profesi Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit

1 29 86

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN KOMITMEN PROFESI TERHADAP PERILAKU AUDITOR PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN KOMITMEN PROFESI TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AU

0 0 12

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TEKANAN ANGGARAN WAKTU KOMITMEN PROFESIONAL, TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR

0 0 18

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL, PENGALAMAN, LOCUS OF CONTROL, ETIKA DAN RISIKO AUDIT TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG

0 0 43

PENGARUH PERTIMBANGAN ETIS, INTERNAL LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ( STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG ) - Unika Repository

0 0 16

Pengaruh Internal Locus of Control, Komitmen Profesional, Pengalaman Audit, dan Tingkat Pendidikan Dalam Diri Auditor Eksternal Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit Dengan Kesadaran Etis Sebagai Variabel Moderasi - Unika Repository

0 0 17

Pengaruh Internal Locus of Control, Komitmen Profesional, Pengalaman Audit, dan Tingkat Pendidikan Dalam Diri Auditor Eksternal Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit Dengan Kesadaran Etis Sebagai Variabel Moderasi - Unika Repository

0 0 25

PENGARUH PERTIMBANGAN ETIS, INTERNAL LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ( STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG ) - Unika Repository

0 0 35