Temuan TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Sebagaimana firman-Nya.
Artinya: “dan tiadalah Kami mengutus kamu Muhammad, melainkan untuk menjadi
rahmat bagi semesta alam.” QS al-Anbiya; 107 Tanggal 12 Rabiul Awal telah menjadi salah satu tanggal istimewa bagi sebagian
kaum muslimin. Tanggal ini dianggap sebagai hari kelahiran Nabi akhir zaman, sang pembawa risalah, penyempurna iman, Nabi agung Muhammad shallallahu alaihi wa’alaa alihi
wa sahbihi wa sallam. Beliau merupakan sosok teladan umat muslim yang pada sosoknya lah kita berkaca terhadap semua tindak tanduk yang kita perbuat setiap harinya.
Tanggal 12 Rabiul Awal ini biasa disebut Maulid Nabi atau Maulud saja. Kata maulid atau milad dalam bahasa arab berarti hari lahir. Jadi Maulid Nabi Muhammad SAW bahasa
Arab mawlid an-nabi, adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
8
Peringatan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi
Muhammad wafat. Masyarakat muslim di Indonesia menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan keagamaan seperti pembacaan syair Barzanji dan pengajian.
Peringatan ini bukan sekedar mengenang sebatas kelahirannya saja. Lebih dari itu secara substansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kita selaku umatnya
kepada Nabi Muhammad SAW. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.
Salah satu bentuk kecintaan kita kepada beliau adalah bershalawat, sebagaimana yang diperintahkan Allah dalam QS al-Ahzab:56
ۚ
8
Encep Supriatna, Pendidikan Sejarah UPI, H. 499
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.” Al-Ahzab: 56 Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan
orang lain dalam berbagai hal, seperti bergaul, bekerja, tolong menolong, kerja bakti, keamanan, dan lain-lain. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Kayam
9
sebagai berikut : Sejak manusia bergabung dalam suatu masyarakat, agaknya, keselarasan menjadi
suatu kebutuhan. Betapa tidak Pada waktu pengalaman mengajari manusia hidup bermasyarakatjauh lebih menguntungkan, efisien dan efektif daripada hidup soliter,
sendirian, pada waktu itu pula manusia belajar untuk menenggang dan bersikap toleran terhadap yang lain. Pada waktu dia tahu bahwa untuk menjaga kelangsungan
hidupnya dia membutuhkan bekerja bersama orang yang kemudian mengikat diri dalam suatu masyarakat, manusia juga belajar memahami suatu pola kerjasama yang
terdapat dalam hubungan antara anggota masyarakat tersebut.
Kerjasama yang dilakukan secara bersama-sama disebut sebagai gotong-royong, akhirnya menjadi strategi dalam pola hidup bersama yang saling meringankan beban masing-
masing pekerjaan. Adanya kerjasama semacam ini merupakan suatu bukti adanya keselarasan hidup antar sesama bagi komunitas, terutama yang masih menghormati dan menjalankan
nilai-nilai kehidupan, yang biasanya dilakukan oleh komunitas perdesaan atau komunitas tradisional. Tetapi tidak menuntup kemungkinan bahwa komunitas masyarakat yang berada
di perkotaan juga dalam beberapa hal tertentu memerlukan semangat gotong-royong.
10
Gotong-royong sebagai bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain, untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok, sehingga di
9
Kayam Umar, Prisma No.3 Th XVI 1987. Keselarasan dan Kebersamaan : Suatu Penjelajahan Awal.
Jakarta : LP3ES. Hal. 18
10
Prof. Dr.Gurniawan Kamil Pasya, Gotong Royong dalam kehidupan Masyarakat, h. 3
dalamnya terdapat sikap loyal dari setiap warga sebagai satu kesatuan. Dalam hal ini, Parson
11
mengemukakan, Loyal
ty is, as it were, the uninstitutonalized precusor of solidarity, it is the “spilling over” of motivation to conform with the interests or expectations of alter beyond the
boundaries of any institutionalized or agreed obligation. Collectivity-orientation on the other hand converts this “propensity” into an institutionalized obligation of the
role- expectation. Then whether the actor “feel like it” or not, he is obligated to act in
certain ways and risks the application of negative sanctions if he does not. Loyalitas, karena itu, para pendahulu uninstitutonalized solidaritas, itu adalah
tumpah motivasi agar sesuai dengan kepentingan atau harapan mengubah melampaui batas-batas dari setiap dilembagakan atau disetujui kewajiban.
Kolektivitas-orientasi di sisi lain mengubah ini kecenderungan menjadi kewajiban dilembagakan peran-harapan. Lalu apakah aktor merasa seperti itu atau tidak, ia
wajib untuk bertindak dengan cara tertentu dan risiko penerapan sanksi negatif jika dia tidak.
Kehidupan warga suatu komunitas yang terintegrasi dapat dilihat dari adanya solidaritas di antara mereka melalui tolong-menolong tanpa keharusan untuk membalasnya,
seperti adanya musibah atau membantu warga lain yang dalam kesusahan. Warga komunitas suatu saat akan memiliki kegiatan yang memerlukan bantuan dari warga lainnya, yaitu
penyelenggaraan suatu tradisi perayaan keagamaan. Bantuan yang dilakukan terhadap warga yang melakukan kegiatan ini dapat berupa
bahan makanan, uang, ataupun tenaga. Mereka yang datang membantu terlebih dahulu diberitahu waktu perayaan dilaksanakan, sehingga akan mempersiapkan segala sesuatunya.
Seperti masyarakat Hindu di Bali yang membantu warga Muslim saat memperingati Maulid Nabi seperti mengarak miniatur perahu. selain itu warga Hindu juga ikut menyumbang telur
hias untuk memeriahkan perayaan maulid Nabi di Bali.
12
11
Parsons Talcott, The Social System. New York: Amerind Publishing Co. Pvt. Ltd. 1951, Hal. 97 –
98
12
Teks berita Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur.
Kemudian sikap toleransi yang diberikan masyarakat Hindu kepada warga Muslim di Bali tidak menggangu dan saling menghormati saat perayaan berlangsung seperti yang telah
di ajarkan Rasulullah dimana pada masa hidup Rasulullah toleransi antar umat beragama itu beliau gambarkan dalam hubungan jual-beli dan saling memberi dengan non muslim.
13
Sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab al- Maghazi hadits nomor 4467:
نعف ةشئ ع
ضر ها
نع :تل ق
ف ت بنلا
لص ها
ه لع ملس
هعرد ةن ه م
دنع د
.ن ثاثب : نع
ع ص نم
عش تك
، غملا
مقر ث دحلا
6644
Artinya: “Dari Aisyah RA. Dia berkata: Nabi telah wafat sedangkan baju besinya telah
diberikan kepada seorang yahudi sebagai gadai dengan 30 sha‟ gandum”. Kitab al-
Maghazi, hadits nomor 4467