Analisis 1. Kerangka Analisis Teks Menurut Teori Teun A Van Dijk

Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur. b Lead atau teras berit, yaitu pengantar ringkasan apa yang ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi berita secara ringkas Pada berita Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur. Memiliki lead atau pengantar ringkasan sebelum masuk isi berbentuk prolog yang ditulis oleh pewarta yang diharapkan mampu menjelaskan isi berita. c. Story merupakan isi secara keseluruhan peristiwa dari sebuah wacana yang ditulis oleh pengarang dari data yang diteliti di dahului dengan pernyataan mengenai keunikan tradisi perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di Bali. - Pada paragraf ke-2, disini ditekankan bahwa lokasi peringatan maulid Nabi Muhammad berlangsung di Kampung Bugis, Serangan, Denpasar Selatan. - Pada paragraf ke-3, dituliskan jalannya acara peringatan maulid Nabi Muhammad di Bali. Kondisi dan situasi perayaan juga di gambarkan dalam berita ini. - Pada paragraf ke-4, terdapat kutipan langsung dari ketua panitia peringatan maulid Nabi, Hanafi, yang mengucapkan setelah pembacaan shalawat kepada Nabi Muhammad dengan harapan mendapatkan syafaatnya kemudian ribuan telur akan di arak keliling kampung. - Paragraf selanjutnya sampai penutup, digambarkan perayaan dan keunikan etnis Bugis di Bali dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa temuan data skematik pada berita Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur terdapat lead atau teras berita yang berbentuk prolog dari pewarta. Adapun story yang terdapat di berita Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur merupakan peristiwa dan keunikan tradisi perayan maulid Nabi Muhammad SAW etnis Bugis di Bali. Peristiwa itu ditulis pewarta dengan sistematis mulai latar belakang lokasi perayaan, apa saja keunikan yang terdapat dalam perayaan maulid Nabi Muhammad etnis Bugis di Bali dan harapan untuk selalu berusaha mempertahankan tradisi ini sampai kemudian hari kelak. c. Semantik Semantik merupakan bagian dari struktur makro, yaitu makna ingin ditekankan dalam sebuah teks berita, adapun elemen-elemen yang dijelaskan adalah latar, detil dan maksud yang ingin diungkapkan oleh pewarta, berikut temuan dan semantik yang terdapat dalam berita Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur. Tabel 4 Kerangka Data Analisis Teks Semantik No Hal yang diamati Temuan Data A Latar merupakan hal yang dipakai dalam Menyajikan teks, dan tidak Dalam berita Peringati Maulid Nabi Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur. Memiliki terlepas dari ideologi pewarta latar yang jelas, dan ungkapan mengapa sebuah peristiwa terjadi, sedangkan untuk keseluruhan, ditulisnya berita ini karena pewarta ingin menampilkan tradisi perayaan dan keunikan maulid Nabi Muhammad SAW etnis Bugis di Bali. B Detail merupakan kontrol yang disampaikan Oleh komunikator demi memperkuat ide dan gagasannya dalam tek berita Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur. Pewarta menuangkan seluruh hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan di ungkapkan secara detail dan jelas, dengan mengungkapkan latar belakang masalah, menjelaskan tradisi perayaan dan keunikan maulid nabi Muhammad SAW etnis Bugis di Bali. Maksud merupakan elemen dalam teks yang ingin disampaikan oleh komunikator, biasanya teks disampaikan secara implisit atau eksplisit demi memperkuat ide dan gagasan dalam teks Maksud yang ingin diungkapkan oleh pewarta dalam berita Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur. Menyampaikan apa saja yang ditampilkan dalam tradisi perayaan dan keunikan maulid Nabi Muhammad SAW pada etnis Bugis di Bali. Dari tabel diatas diambil kesimpulan bahwa adanya latar belakang yang dilakukan pewarta dalam menulis berita Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur ini, artinya ditulis secara sistematis dengan alur cerita yang jelas, dimulai dari latar belakang masalah, mengapa permasalahan itu timbul dan solusi yang dihadapinya, semua dijelaskan sesuai konteks kehidupan sehari-hari serta dijabarkan dengan kalimat yang detail guna memperkuat pesan yang disampaikan oleh pengarang, yaitu memberikan semangat dan inspirasi kepada pembaca. d. Sintaktis Elemen sintaktis menjelaskan bagaimana sebuah kata atau kalimat disusun dan dirancang menjadi sebuah kesatuan arti, dalam sintaktis terdapat beberapa elemen yaitu bentuk kalimat, koherensi dan kata ganti. Dalam berita Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur sebagai berikut: Tabel 5 Kerangka Data Analisis Teks Sintaktis No Hal yang diamati Temuan Data A Bentuk Kalimat Bentuk kalimat yang digunakan pada kalimat berita Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur adalah kalimat pasif, artinya bentuk kalimat yang dalam susunannya meletakkan pelaku sebelum penderita dan biasanya diawali dengan ditandai awalan di-. B . Koherensi seperti yang kita ketahui sebagai jalinan antar kata, proposisi kedalam sebuah kalimat, apakah peristiwa atau fakta tersebut memiliki hubungan yang erat, terpisah atau sebab akibat, koherensi biasanya menggunakan kata konjungsi penghubung Koherensi atau pertalianhubungan antar kata dan kalimat yang digunakan pada seluruh kalimat dalam cetita bagian ini sudah baik dari segi kata ganti maupun kata penghubung. C Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukkan dimana posisi seseorang dalam wacana Untuk kata ganti yang digunakan dalam kalimat berita Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur ini adalah: kita Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk kalimat yang digunakan pewarta dalam berita Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur ini adalah kalimat pasif, kalimat subjeknya setelah predikat. Kalimat yang subjeknya dikenai suatu perbuatan atau aktifitas. Sedangkan untuk koherensi atau pertalian antar kalimat dalam berita ini kalimat yang digunakan pada seluruh kalimat dalam cetita bagian ini sudah baik dari segi kata ganti maupun kata penghubung. Untuk kata ganti yang dipakai dalam berita ini agar tidak ada pemborosan kata dan kebosanan mengulang kata yang sama, maka kata gantinya menggunakan kata: kita. e. Stilistik Stilistik yaitu bagaimana pilihan kata yang dipakai oleh seseorang pewarta, dan elemen yang digunakan adalah leksikon yang pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan, dalam berita Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur peneliti menemukan style tulisan yang diungkapkan oleh Gede Suardana berikut penjabarannya: Tabel 6 Kerangka Data Analisis Teks Stilistik No Hal yang diamati Temuan Data A Leksikon Pilihan kata yang digunakan pada seluruh kalimat dalam berita ini seperti cukup meriah, miniatur perahu, jumlah telur. Dari tabel diatas penulis menemukan beberapa kata yang memiliki leksikon yang merupakan style pewarta Gede Suardana diantaranya cukup meriah, miniatur perahu, jumlah telur. Selain pembahasan tentang analisis teks menurut Teun A. Van Dijk, terdapat nilai- nilai fundamentalis di pemberitaan online tentang Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur yaitu kerukunan umat beragama, toleransi dan gotong royong. Kerukunan berasal dari kata “Rukun” dari Bahasa Arab “ruknun” artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun Islam. Rukun dalam arti adjektiva adalah baik atau damai. Kerukunan hidup umat beragama artinya hidup dalam suasana damai, tidak bertengkar, walaupun berbeda agama. 14 Kerukunan dalam Islam diberi istilah “tasamuh ” atau toleransi. Sehingga yang di maksud dengan toleransi ialah kerukunan sosial kemasyarakatan. 15 bukan dalam bidang aqidah Islamiyah keimanan, karena aqidah telah digariskan secara jelas dan tegas di dalam AlQur’an dan Al-Hadits. Dalam bidang aqidah atau keimanan seorang muslim hendaknya meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama dan keyakinan yang dianutnya sesuai dengan firman Allah SWT. dalam Surat Al-Kafirun 109 ayat 1 – 6 sebagai berikut: ا ْمتْدبع ام ٌدباع انأ ا دبْعأ ام ن دباع ْمتْنأ ا ن دبْعت ام دبْعأ ا ن رفاكْلا ا ُيأ اي ْلق دبْعأ ام ن دباع ْمتْنأ نيد يل ْمكنيد ْمكل Artinya : “Katakanlah, “Hai orang-orang kafir “. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan tiada pula kamu menyembah Tuhanyang aku sembah. Dan aku bukan penyembah apayang biasa kamu sembah. Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah. Bagimu agamamu dan bagiku a gamaku”. Sikap sinkretisme dalam agama yang menganggap bahwa semua agama adalah benar tidak sesuai dan tidak relevan dengan keimanan seseorang muslim dan tidak relevan dengan pemikiran yang logis, meskipun dalam pergaulan sosial dan kemasyarakatan Islam sangat menekankan prinsip toleransi atau kerukunan antar umat beragama. Apabila terjadi perbedaan pendapat antara anggota masyarakat muslim tidak perlu menimbulkan 14 Depag RI, Kompilasi Peraturan Perundang-Undangan Kerukunan Hidup Umat Beragama, Jakarta. 2003, h.5 15 Mawardi Marmiati, Pembinaan Kerukunan Umat Beragama Di Daerah Transmigrasi Palingkau Asri. Jurnal Analisa Volume XV No 02 Mei - Agustus 2008, h.94 perpecahan umat, tetapi hendaklah kembali kepada Al- Qur’an dan Al-Hadits. Dalam sejarah kehidupan Rasulullah SAW, kerukunan sosial kemasyarakatan telah ditampakkan pada masyarakat Madinah. Pada saat itu rasul dan kaum muslim hidup berdampingan dengan masyarakat Madinah yang berbeda agama Yahudi dan Nasrani. Konflik yang terjadi kemudian disebabkan adanya penghianatan dari orang bukan Islam Yahudi yang melakukan persekongkolan untuk menghancurkan umat Islam. Kerukunan hidup umat beragama adalah suatu kondisi sosial di mana semua golongan agama bisa hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya. 16 Masing-masing hidup sebagai pemeluk agama yang baik dalam keadaan rukun dan damai. Karena itu kerukunan hidup umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagamaan dan perasaan orang lain. Tetapi ini tidak harus berarti bahwa kerukunan hidup umat beragama didasarkan pada sikap sinkretis, sebab justru akan menimbulkan kekacauan dan merusak nilai agama itu sendiri. Terciptanya kerukunan umat beragama karena adanya toleransi. Kata toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti bertahan atau memikul. Toleran di sini diartikan dengan saling memikul walaupun pekerjaan itu tidak disukai; atau memberi tempat kepada orang lain, walaupun kedua belah pihak tidak sependapat. 17 Dengan demikian, toleransi menunjuk pada adanya suatu kerelaan untuk menerima kenyataan adanya orang lain yang berbeda. Dengan kata lain toleransi adalah sikap lapang dada terhadap prinsip orang lain. 16 Marzuki, Konflik Antar Umat Beragama Di Indonesia Dan Alternatif Pemecahannya, Yogyakarta, 2006. H.3 17 SH Siagian, Agama-agama di Indonesia, Semarang: Satya Wacana, 1993. h. 115 Toleransi tidak berarti seseorang harus mengorbankan kepercayaan atau prinsip yang dianutnya. Dalam kasus pemberitaan Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur terlihat bahwa adanya toleransi sehingga terjadi kerukunan masyarakat di Bali. Hal tersebut dapat dilihat dari masyarakat non-Muslim di Bali membantu umat Muslim mengarak terlur mengitari perkampungan. Selain itu mereka ikut berpartisipasi dengan menyumbangkan telur dan hiasan bunga. Sesuai yang tertera dalam kalimat di berita yaitu “kita disini Muslim dan Hindu saling berdampingan setiap ada acara kita saling membantu” imbuh Hanafi.

B. Analisis Pemberitaan tentang “Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim Bali arak

Ribuan Telur” di Media Online Tempo Dari Kognisi Sosial Dalam pemberitaan Maulid Nabi, Warga Muslim di Bali Arak Ribuan Telur ini pewarta berusaha menginformasikan kepada pembaca bahwa warga-warga suku Bugis di Bali merayakan maulid Nabi Muhammad dengan tradisi dan keunikannya. Penggambaran mengenai tradisi perayaan dan keunikan maulid Nabi Muhammad SAW yang dirayakan oleh etnis suku Bugis di Bali tidak kalah meriah dibanding dengan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW suku Bugis di Makasar. Maulid nabi pada periode awal lampau bugis Bali dalam literasi lintasan sejarah pertama kali dibawa oleh warga Islam keturunan Gowa, Sulawesi Selatan pada abad ke 17. Nenek moyang Bugis melarikan diri dari Gowa desa asal mereka karena menolak aturan yang ditetapkan bangsa Belanda setelah Belanda menguasai Kerajaan Gowa, berlayar dan kemudian terdampar di Pulau Bali. 18 18 Wawancara Pribadi dengan I Gede Suardana Tradisi maulid Nabi 2013 di kampung Bugis, Serangan, Denpasar Selatan meriah. Setelah imam masjid setempat selesai menyelesaikan ritual keagamaan yaitu pembacaan kitab al-barzanji dan pembacaan silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW tibalah saatnya untuk tradisi perayaan dan keunikan etnis Bugis di Bali yaitu miniatur perahu yang siap untuk di arak keliling kampung dan ribuan telur yang sudah di doa’kan untuk dibagikan ke masyarakat bagi yang beragama Muslim maupun non Muslim. Tradisi tersebut sudah turun temurun dari nenek moyang mereka yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Dimana setiap diadakan perayan Maulid Nabi selalu ada miniatur perahu dan telur merah. Miniatur perahu menurut sejarahnya merupakan simbol penghormatan mereka kepada leluhur yang merantau ke suatu tempat dan menetap di tempat yang disinggahinya. Sedangkan hidangan telur merah merupakan kebiasan yang berasal dari orang-orang tua dulu untuk memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW. 19 Merunut setiap daerah memiliki tradisi telur Maulidnya. Apakah makna Telur Maulid sama seperti Telur Paskah di mana makna Telur Paskah merupakan merupakan simbol musim semi. Di masa silam, di Persia orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi, yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru. Dan ternyata tidak, maknanya justru berbeda karena Telur Maulid adalah telur terdiri atas tiga bagian; kulit, putih telur, dan kuning telur. Kulit telur itu berarti iman, putih telur artinya islam, dan kuning telur artinya ikhsan. Selain itu, telur dimaknai sebagai anak-anak 19 Wawancara Pribadi dengan I Gede Suardana ayam bebektelor. Tusuk bambu melambangkan adanya kelurusan, kekuatan, keteguhan layaknya pohon bambu yang tumbuh menjulang tinggi. 20 Demikianlah Maulid diharapkan memberikan makna kepada umat Islam untuk selalu teguh, lurus dan menjulang tinggi meneladani Sang Nabi Muhammad manusia mulia dan luhur. Dulu sebagian masyarakat hanya menggunakan telur bebek. Ini dimaksudkan umat Islam mengikuti dan meneladani Sang Nabi layaknya bebek, berbaris rapi, mengikuti panduan sang pemimpin. Rasa syukur menyambut kelahiran Sang Nabi teladan umat Islam diungkapkan dengan rasa gembira, rasa sumringah melalui simbol-simbol aneka warna kertas dan hiasan telurnya Kognisi Sosial penulis kaitannya dengan pemberitaan ini adalah seberapa jauh pewarta mengetahui segala hal mengenai masyarakat etnis Bugis di Bali, khususnya pada proses tradisi perayaan dan keunikan Maulid Nabi Muhammad di Bali. Pewarta berita perayaan dan keunikan Maulid Nabi Muhammad etnis Bugis di Bali di tulis oleh Gede Suardana. Penulis berita ini merupakan wartawan Tempo berdomisili di Bali dan pasti dalam tulisannya mengetahui proses perayaan Maulid Nabi etnis Bugis di Bali. Selain itu, Tempo juga salah satu media cetak nasional yang memiliki pembaca terbesar di Indonesia. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa banyak pembaca yang mengkonsumsi berita-berita yang disajikan oleh Tempo. Makna tersirat pewarta dalam pemberitaan ini adalah ingin memberitahukan bahwa walaupun di Bali mayoritas umat Hindu tidak menggambarkan bahwa mereka menguasai atau menindas masyarakat umat agam lain yang berdomisili di Bali. Selain itu di pemberitaan 20 Wawancara Pribadi dengan I Gede Suardana ini terlihat adanya toleransi antara umat Hindu dan Muslim sehingga terjadi kerukunan antar umat beragama. C. Analisis Pemberitaan Tentang Peringati Maulid Nabi, Warga Muslim Bali arak Ribuan Telur di Media Online Tempo Dari Segi Konteks Sosial Konteks berkaitan dengan hal-hal yang mempengaruhi pemakaian bahasa, dan terbentuknya sebuah wacana. Seperti latar, situasi, peristiwa dan kondisi sosial yang terjadi pada saat itu, pada konteks sosial tertentu, sebuah wacana dapat diteliti, dianalisis dan dimengerti. 21 Konteks ini juga berkaitan dengan who atau siapa dalam hubungan komunikasi, siapa yang menjadi komunikatornya, siapa komunikasinya, dalam situasi bagaimana, apa mediumnya, dan mengapa ada peristiwa komunikasi tersebut. Konteks merupakan salah satu dari tiga hal sentral dalam wacana menurut Guy Cock. Menurutnya, konteks memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti partisipan dalam bahasa, situasi dimana teks tersebut diproduksi, dan fungsi yang dimaksudkan. 22 Analisis sosial meneliti wacana yang sedang berkembang di masyarakat pada konteks terbentuknya sebuah wacana dalam masyarakat, bagaimana masyarakat memproduksi dan mengkonstruksikan sebuah wacana. 21 Sofwan Tamani, Analisis Wacana Pemberitaan Film „Fitnah‟ Karya Geert Wilders di Harian Umum Republika edisi 29 Maret-4 April 2008 , Skripsi FIDKOM UIN, 2008, h. 87 22 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 9