k. Seks sex.
15
Dari 11 nilai berita menurut AS Haris Sumadira yang paling berhubungan dalam topik berita yang penulis yaitu Aktual, Kedekatan, Informasi
C. KONSEP DAKWAH
1. Pengertian Dakwah
Secara etimologi kata dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti panggilan, pengajakan, penyeruan, atau orang yang mengajak. Bila diurai menurut tata bahasa Arab kata
dakwah berasal ةوعد ,وعدي ,اعد
yang artinya menyeru, memanggil, mengajak dan menjamu.
16
Adapula pengertian lain mengatakan bahwa dakwah diambil dari kata da’a yang
artinya memanggil, menyeru dan menghimpun manusia untuk suatu perkara dan menganjurkan mereka untuk mengamalkannya sebagaimana yang terdapat dalama QS. Yunus
ayat 25
Artinya: “dan Allah menyeru manusia ke Darussalam surga, dan memberi petunjuk
kepada orang yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus Islam.”
Sedangkan secara terminologi istilah kata dakwah memliki arti yang beragam. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan sudut pandang dan penafsiran yang dilakukan oleh
15
Ibid, h.80
16
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT Hidayah Karya Agung, 1989, h.128
para ahli dan praktisi dakwah. Beberapa diantaranya memaparkan pengertian tentang dakwah adalah:
a. Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa Islam adalah sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.
17
b. Syeikh Ali Mahfudz di dalam kitabnya Hidayatul Mursyiddin dakwah adalah mendorong motivasi manusia untuk melakukan kebaikan dan mengikuti
petunjuk, memerintahkan mereka berbuat ma ’ruf dan mencegahnya dari perbuatan
munkar agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
18
c. Syeikh M. Abduh mengatakan dakwah adalah menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari yang munkar adalah fardhu yang di wajibkan kepada setiap
muslim.
19
d. Menurut Muhammad Natsir dakwah mengandung arti kewajiban yang menjadi tanggung jawab seorang muslim dalam
amar ma‟ruf nahi munkar.
20
Dari berbagai pengertian dakwah diatas dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu usaha baik dalam bentuk lisan, tulisan, perbuatan dan sebagainya yang merupakan
untuk menyeru, mengajak individu atau kelompok agar mau menuju jalan Islam untuk beramal ma’ruf nahi munkar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari demi
mencapai keridhoan Allah.
17
Toha Yahya Oemar, Ilmu Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1992, h.1
18
Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta: PT. Mara Cahaya Utama, 2006, h.10
19
Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyyah dalam Manhaj Amal Islam, Solo: Citra Islami Press, 1996, h.13-14
20
Nur Amien Fatah, Metode Dakwah Wali Songo, Pekalongan: PT. T.B. Bahagia, h.16-17
2. Pesan Dakwah
Menurut Toto Tasmara pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari Al-
Qur’an dan sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan risalah tersebut.
21
Sedangkan menurut Quraisy Shihab pesan dakwah merupakan Al-Islam yang bersumber pada Al-
Qu’ran dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah, dan akhlak. Jadi pesan dakwah dapat dikatakan sebagai pernyataan yang berupa seperangkat lambing yang
bermakna yang disampaikan untuk mengajak manusia baik melalui media lisan maupun tulisan agar mengikuti ajaran Islam dan mampu mensosialisasikannya dalam kehidupan
dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang baik di dunia maupun akhirat. Penjelasan dari pesan-pesan dakwah tersebut adalah:
1. Aqidah
Secara etimologi awidah berasal dari kata al-aqdu yang berarti ikatan, kepastian, penetapan, pengukuhan, pengencangan dengan kuat dan juga berarti
yakin. Sedangkan secara terminologi, terdapat dua pengertian aqidah baik secara umum maupun secara khusus.secara umum aqidah berarti hokum yang
benar seperti keimanan dan ketahuidan kepada Allah, percaya kepada malaikat, rasul, kitab, qadha dan qadar serta hari kiamat.
2. Syariah
Secara etimologi syariah artinya jalan. Sedangkan secara terminologi syariah artinya suatu system norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan, dan hubungan manusia dengan manusia, serta hubungan manusia
21
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, h. 43