1.
.PSD Photoshop Document format yang menyimpan
gambar dalam bentuk layer, termasuk teks, mask, opacity
, blend mode, channel warna, channel alpha, clipping paths
, dan setting duotone. Kepopuleran photoshop membuat format file ini digunakan secara
luas, sehingga memaksa programer program penyunting gambar lainnya menambahkan
kemampuan untuk membaca format PSD dalam perangkat lunak mereka.
2.
.PSB adalah versi terbaru dari PSD yang didesain
untuk file yang berukuran lebih dari 2 GB
3.
.PDD adalah versi lain dari PSD yang hanya dapat
mendukung fitur perangkat lunak PhotshopDeluxe.
2.4. Perancangan Aplikasi
Aplikasi menurut Jogiyanto 1992:12 adalah penggunaan dalam suatu komputer, intruksi atau pernyataan yang disusun sedemikian rupa
sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1998:52 Aplikasi adalah penerapan rancang
sistem untuk mengelolah data yang menggunakan aturan atau ketentua bahasa pemograman tertentu.
Perancanganan aplikasi menurut George M.Scott adalah desain sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa
38
yang harus diselesaikan. Tahap ini menyangkut konfigurasi dari suatu komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem,
sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem
2.5. Metode Pengembangan Sistem
Model SDLC air terjun waterfall sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model waterfall
2.5.1. Tahap-Tahap Waterfal
a. Analisis
Merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian,
wawancara, atau study literatur b.
Desain Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang
sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana
memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
c. Implementasi Implementation
Tahap ini mencangkup pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi dan
menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
39
d. Pengujian Maintenance
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan sebuah aplikasi. Semua fungsi-fungsi aplikasi harus
diujicobakan, agar aplikasi bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan
sebelumnya.
2.6. Studi Sejenis
Terdapat penelitian sejenis yang objek pembahasannya dapat dijadikan acuan untuk pembuatan skripsi ini. Catherine M. Skelly 2000,
yang melakukan penelitian tentang T-Commerce dengan judul T- Comemrce : Turning Television Sets into Cash Registers
. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana T-Commerce berjalan sesuai
dengan perkembangan zaman. Metode yang digunakan fokus pada metode sistem perekonomian dimana dibangunnya kerjasama antara produsen dan
penyedia konten. Hasil dari penelitian ini adalah terlihatnya kesempatan dalam berinvestasi pada era bisnis baru dimana adanya konvergensi media
dengan internet interaktif salah satunya adalah televisi interaktif. Pada penelitian lain tentang TV interaktif, Celia Quico 2000
melakukan penelitian tentang industri TV interaktif di Portugal. Interactive Television – a New Media Industy in Portugal´
dilakukan dengan tujuan menganalisis kemungkinan perkembangan produk dan jasa pada masa
sekarang dan yang akan datang yang disesuaikan dengan standar penyiaran di Portugal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kueisioner
40
wawancara untuk mendapatkan data-data lengkap mengenai Portugal yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan jenis dari televisi interaktif
yang akan dibuat. Hasilnya adalah penggunaan televisi interaktif yang dapat dibuat oleh beberapa platform. Hal ini menjadikan banyaknya
televisi interaktif yang dapat berjalan tapi tidak sesuai dengan standar penyiaran di Portugis, karena itu perlu dilakukan suatu fokus untuk
menentukan standar yang tepat bagi Portugal. Penelitian tentang TV interaktif lainnya adalah Information System
in The Living Room : A Case Study of Personalized Interactive TV Design yang dibuat oleh George Lekakos, Kostas Chorianopoulos, Diomidis
Spinelis 2001. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membuat desain dan melakukan uji coba pengguna antar muka untuk Interaktif dan
Periklanan TV pribadi. Desain yang efektif untuk pengguna. Pendekatan proses desain didasarkan pada kebutuhan pengguna sesuai dengan teori
desain Sistem Infromasi. Metode yang digunakan adalah IMEDIA Intelligent Mediaton Environment dor Digital Interactive Adverstising
Prototype. Hasilnya adalah memberikan pendekatan untuk desain TV Viewer interaktif dan dapat mempersonalisi antar muka dari TV interaktif.
Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengatasi antar muka yang lebih beragam yang dapat digunakan oleh mobile telephone sebagai alat
memasukan data. Kemudian pada objek penelitian DVB-RCT yaitu return channel
yang digunakan untuk standar penyiaran DVB-T terdapat penelitian yang
41
dilakukan oleh Gerard Faria 2002 tentang DVB-RCT The Missing Link For Digital Terrestrial TV
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh return channel untuk menjadikan televisi jauh lebih interaktif
selain itu penelitian juga dilakukan untuk mengetauhi kapasitas dari penggunaan return channel pada siaran televisi. Hasilnya adalah diketahui
bahwa layana return channel dapat digunakan dimana saja dimana terdapat sinya DVB-T walaupun pada keadaan sinyal yang tidak baik. Penelitian
lebih lanjut disarankan untuk mengukur tingkat kebutuhan power lever dari return channel agar dapat digunakan secara maksimum.
Selain itu Gerard Faria juga melakukan penelitian lain bersama dengan Fabio Scalise yaitu DVB-RCT : Standard for Interactive DVB-T
yang bertujuan untuk memperkenalkan DVB-RCT lebih spesifik lagi. Dengan hasil memperlihatkan kinerja dari DVB untuk menyediakan
layanan terestrial yang fleksible dengan menggunakan return channel. Lebih dari sekedar teknologi DVB-RCT dapat menjadi sebuah komersial
yang real yang dapat digunakan dimasa depan. Kemudian penelitian lain yaitu Interactivity in Terrestrial DTV
Sytem : the DVB-RCT Standar oleh Ângelo Pinelli Martins Samia, Dayan
Adionel Guimarães yang memiliki tujuan yang sama dengan penlitian yang dilakukan oleg Gerard Faria hanya saja ruang lingkup penelitiannya
adalah di Brazil, selain itu data dan informasi yang ada lebih lengkap jika dibandingkan dengan Gerard Faria. Hasilnya adalah walau sistem telah
didesain sesuai dengan DVB-RCT namun ditemukan adanya keterbatasan
42
pengaksesan return channel pada pengguna IP service.Saran yang didapat untuk penelitian selanjutnya adalah menambah jumlah pengguna internet
di Brazil sehingga pemerintah setempat dapat menstimun kemajuan teknologi dan disesuaikan dengan keadaan di Brazil.
Ada juga penelitian tentang DVB Based Interactive TV dan Data Service for Renote Austarlia Communities
oleh T.Eyers yang bertujuan untuk memeriksa iTV dan servis lainnya yang dikembangkan
menggunakan DVB dari Digital TV DTV platforms. Dengan metode kuantitatif dan pengamantan, didapatkan hasil terkait dengan standar DVB
yaitu adanya interaksi data dalam stream siaran satelit yang dapat direkayasa untuk beberapa layanan interaktif DVB-T bahkan untuk
pelanggan tidak berbayar. Selanjutnya pada objek penelitian T-Commerce lainnya Selina
Hsin, Lisa Wei, Jim Chen 2006 melakukan penelitian tenantang T- Commerce secara spesifik dengan target penelitannya adalah Wanita. TV
Shopping: Decision Making for Buying Overseas Travel Packages from TV Shopping Channel -ET Mall
adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis minat konsumen terhadap TV Shopping. Menggunakan
metode Hypothesis dan Data Collection untuk mendapatkan empat poitn penting yaitu mengidentifikasi jumlah pembelian melalui TV Shopping
kemudian melihat berapa besar pengaruh promosi yang dilakukan melalui siaran TV Shopping yang dilanjutkan dengan bagaimana melakukan
pembayaran dan yang terakhir adalah respon akhir konsumen setelah
43
proses selesai. Hasil yang didapat adalah pembelanjaan hanya dilakukan oleh beberapa kalangan tertentu dan diacara mana saja TV shopping
banyak digemari. Rekomendasi dari penulis adalah melakukan pemelihan keputusan yang tepat saat melakukan TV shopping dengan menggunakan
pertimbangan seberapa besar persentase kepupoleran suara channel TV Shopping, karena jika makin tinggi persentasenya maka akan semakin
dapat dipercaya oleh konsumen. Berlanjut pada standar penyiaran DVB-T, terdapat penelitian yang
dilakukan oleh Dariusz P. Wi ęcek, Tadeusz W. Więckowski 2006
dengan judul Compability Analysis Method of DVB-T System Interfered with By Other Digital Widweband System
. Penelitian ini bertujuan untuk mengkalkulasikan code rate dari DVB-T dengan tipe modulasi yang
berbeda. Dengan menggunakan metode penghitungan matematika didapatkan hasil penentuan sinyal digital dapat disimulasikan oleh noise
yang memiliki spektrum yang sama. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode perhitungan yang lebih sulit namu
menghasilkan hasil yang lebih efisien untuk sistem terbaru. Penelitian lain tentang DVB-T yaitu Reverse Path Technologies in
Interactive DVB-T Broadcasting oleh G. Xilouris, G. Gardikis, E. Pallis, A.
Kourtis . Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan desain dan
implementasi dari infrastruktur dari jaringan wireless terrestrial yang sesuai dengan platform MAMBO dan dapat digunakan untuk
mendemosntrasikan konsep dari sebuah project. Dengan menggunakan
44
metode sederhana seperti waterfall didapatkan hasil desain dan implemtasi dari kinerja jaringan nirakabel teretrial yang sesuai dengan saluran
donwlink DVB-T. Teknologi reverse path yang diterapkan berdasarkan LMDS yang ditunjukan untuk pengguna akhir. Selanjutnya, kedua
teknologi membedakan di bit rate yang ditawarkan pada uplink, yang pertama adalah narrowband dan broadband kedua. Hal ini menunjukkan
bahwa yang diajukan jaringan menawarkan throughput 430 Kbps ke end ponsel pengguna dan 7 Mbps untuk pengguna statis.
Penelitian lain tentang digital broadcasting dengan standar DVB-T adalah Digita; Broadcasting and Mobile Cellular Networks to Provide
Asymmetric Data Service yang dilakukan oleg Aurelia Bria. Penelitian ini
bertujuan untuk membandingkan sinya dari analog TV yang akan berubah menjadi digital agar dapat berjalan pada mobile terutama standar SVB-T
yang menyediakan data rate yang tinggi dan jarang ada keterlambatan dibandingan dengan DAB Digital Audio Broadcasting Hasilnya adala
sistem DVB-T dengan mobile GSM3G mempunyai peluang yang lebih banyak terutama dari sisi layanan siaran serta data pribadi pengguna.
Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan masalah-masalah yang relevan dan tantangan mengenai topik ini dari teknis, serta dari titik
pandang ekonomis. Keuntungan yang ditawarkan oleh sistem hibrida dalam hal efisiensi spektrum, kapasitas tinggi pada downlink, biaya
investasi yang rendah dan peluang bisnis yang baik.
45
Masih tentang DVB-RCT, penelitian lain yang dilakykan oleh Shweta Iyer dengan judul Investigation of Uplink Interference on DVB-
RCT . Penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan penyebab utama
yang mengakibatkan ganguang pada frkuensi upllink yang ditemukan di standar DVB-RCT. Dengan metode kualitatif yaitu berfokus pada studi
pustaka didapatkan hasil bahwa penyebab terganggunya frekuensi bermulai dari jaringan pada pengguna di rumah yang mengganggu dan
tergabung pada sinya yang mirip melalui sistem kabel. Penggunaan lebih dari satu pesawat televisi dengan menggunakan satu antena juga dapat
menyebabkan gangguan serta kemungkinan gangguan pada set-top box. Sarannya adalah mengevaluasi kualitas layanan tertentu dan memperbaiki
topologi dari penyebaran DVB-T, peningkatan pada set-top box juga dapat mengurangi gangguan.
Penelitian selanjutnya adalah Usability Evaluation Techniques for Interactive Television
yang dilakukan oleh Lyn Pemberton dan Ricard N. Griffiths dengan tujuan memperkenalkan televisi interaktif sebagai
tantangan terbaru untuk produsen yang memiliki keyakinan kuat akan analisis interaksi pengguna televisi dengan TV. Dengan metode prototype
penelitian ini menghasilkan sebuah tolak ukur untuk penggunaan tv interaktif dan menstimulasikannya sejauh mungkin walaupun pada proses
pengembangaanya akan menghilangkan beberapa aspek yang sudah ada. Untuk penelitian lebih lanjut disarankan untuk menetapkan standar
46
sehingga tidak akan banyak hal yang terganti sehingga tv interaktif dapat diterima oleh masyarakat
Contoh penelitian tv interaktif lainnya adalah Interactive Television and E-Learning Convergence : Examing the Potential of T-Learning
oleh Miltiadis Lytras, Chris Lougos, Polyneikis Chozos, Athanasia Pouloudi.
Sebuah penelitian yang betujuan untuk memberikan arahan terbaru dalam mengembangkan teknologi digital yang berfokus pada pendidikan.
Dengan menggunakan metode kualitatif yang berdasarkan pada teori-teori yang ada, didapatkan hasil adanya potensi dari kovergensi antara tv
dengan e-learning dengan memanfaatkan fasilitas dari e-learning itu sendiri sehingga menjadi t-learning yang lebih efektif dan bermanfaat.
Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih memperhatikak faktor- faktor penentu juga membuat pertanyaan yang berhubungan dengan
pengaruh sosial dari pengguna nantinya. Serta masalah yang berhubungan dengan pembuatan t-learning nantinya.
Penelitian paling baru yang dilakukan pada tahun 2011 oleh
Thomas Ash, Kenneth Corbitso, Neil Pisone
Combining the Benefits of Traditional Commerce and E-Commerce with M-Commerce benefits in the
Retail Industry adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana
M-Commerce atau Mobile Commerce dibidang bisnis baik pada sistem tradisional ataupun elektrik.
47
48
Dengan menggunakan metode Research Approach Pendekatan Penelitian yang dibagi menjadi dua. Ada dua cara yang berbeda untuk
melakukan penelitian: pendekatan induktif, dan pendekatan deduktif. Kedua pendekatan penelitian menggambarkan hubungan antara penelitian
dan teori. Dalam pendekatan induktif, penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa karena segala hal selalu begitu, itu adalah bagaimana
mereka akan di masa depan, sedangkan pada pendekatan deduktif. Penelitian dilakukan berdasarkan ide-ide yang dikumpulkan dari
teori Bryman dan Bell. 2011. Mengenai penelitian ini, pendekatan penelitian deduktif diterapkan dengan menggunakan kerangka teoritis,
dalam rangka untuk menjelaskan data empiris yang dikumpulkan. Pendekatan deduktif adalah linear, yang berarti bahwa setiap langkah dari
penelitian tersebut mengikuti sebelumnya dan memberikan kontribusi untuk analisis teoritis. Pendekatan penelitian deduktif digunakan ketika
mengumpulkan data kuantitatif dan mengevaluasi sisi positif dan negatif Bryman dan Bell, 2011.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi M-Commerce dapat digunakan dalam skala kecil dengan membandikan sisi positif dan negatif
terhadap Traditional Commerce dan E-Commerce. Karena studi ini hanya fokus pada ruang lingkup kecil maka disarankan untuk memperluas ruang
lingkup yang lebih besar maka itu akan membuktikan bahwa M- Commerce dapat dikembangkan lebih lanjut dan lebih efisien
penggunaannya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data