UIN Syarif Hidayatullah Jakarta KI 2 = Kelompok intervensi yang diukur kadar kortisol dan skor tingkat stres
sesudah shalat tahajud KK 1 = Kelompok kontrol yang diukur kadar kortisol dan skor tingkat stres
saat tes awal KK 2 = Kelompok kontrol yang diukur kadar kortisol dan skor tingkat stres
saat tes akhir Untuk mencari deviasi perubahan kadar kortisol dan skor tingkat stres
sebelum dan sesudah shalat tahajud pada kelompok intervensi KI maka diperoleh dari KI = KI 2 - KI 1 , sedangkan untuk mencari deviasi
perubahan kadar kortisol dan skor tingkat stres saat tes awal dan setelah tes akhir pada kelompok kontrol KK maka diperoleh dari KK = KK 2
– KK 1.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di LSM Kebaya Yogyakarta.Untuk pemeriksaan laboratorium dilakukan di Laboratorium klinik Prodia Yogyakarta.
Penelitian dilakukan selama 6 minggu mulai tanggal 27 November 2012 sampai 7 Januari 2013.
4.3. Alat dan Bahan
4.3.1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ADVIA Centaur Untuk mengukur kadar hormon kortisol, syringe, tourniquet, tabung sampel, rak
tabung, sentrifuge, vortex.
4.3.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
darah, serum, alkohol 70, reagen lite terdiri dari kortisol 1,7 ngml yang diberi label dengan
acridinium ester dan dibufer dengan sodium salisilat 50 mgml, sodium azide 0,1 serta pengawet, fase solid terdiri dari rabbit anti-kortisol antibody 1,1µgml
yang di beri label dengan monoclonal mouse anti-rabbit IgG antibody 56 µgml
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
,partikel paramagnetic, buffer berupa sodium azide 0,1 dan pengawet, multi- diluent 3 plasma manusia dengan sodium azide 0,1.
4.4. Populasi dan Sampel 4.4.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah Pasien HIV AIDS pada LSM Kebaya Yogyakarta.
4.4.2. Sampel
Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penderita HIV AIDS, Responden sesuai dengan kriteria inklusi sebagai berikut :
a. Pasien beragama Islam
b. Jenis kelamin laki-laki
c. Usia 20- 55 tahun
d. Pasien yang positif terinfeksi HIV dan pernah berkunjung ke LSM
Kebaya e.
Belum pernah menjalankan shalat tahajud f.
Bersedia menjadi responden dengan mengisi informed concent g.
Mendapatkan terapi ARV Kriteria Eksklusi:
a. Tidak bersedia menjalankan Shalat tahajud
b. Pasien HIV AIDS rawat inap
Oleh karena penelitian tentang modulasi respon imun kadar kortisol akibat shalat tahajud belum pernah dilaporkan, maka besar sampel didasarkan
atas penelitian McDowell 1992, tentang pengaruh aerobik terhadap kadar kortisol, dengan nilai SD= 8.5; Xc= 29.9; Xt= 16,3; dan nilai Z
= 1,96; Zβ= 1,28, serta proporsi kegagalan f= 0. Kemudian dari data tersebut dilakukan
perhitungan besar sampel atas dasar rumus besar sampel yang dikembangkan oleh Higgins 1985 Shadiqin AR, 2001 seperti berikut:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta n = 1 2.
σ² Zα + Zβ ² 1-f Xc
– Xt²
Keterangan : SD = Standar deviasi kelompok kontrol
Xc = rerata kelompok kontrol Xt = nilai rerata kelompok perlakuan
Berdasar atas rumus tersebut besar sampel adalah: 2{1.96+1.28 1.96+1.28 } x 8,58,5 = 1516.9032
29.9-16.3 29.9-16.3 = 184.96 1516.9032 : 184..96 = 8.20125
n= 1 X 8.20125= 8.20125 Atas dasar perhitungan tersebut di atas maka sebesar sampel dalam
penelitian ini adalah, 8.20125 orang dibulatkan menjadi 8 orang. Selanjutnya ditetapkan besar sampel setiap kelompok =8 orang.
4.4.3 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pemilihan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara
memilih sampel diantara populasi yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan peneliti.
4.5. Prosedur Kerja 4.5.1.